Phrometeus Children 2 Chapter 4 (part 2)

1.1K 114 128
                                    

Setelah beberapa menit berjalan menembus hutan di luar distrik perbelanjaan, akhirnya aku dan Lilli sampai di tempat yang kami tuju; Akademi Triadne.

Seharusnya akan memakan waktu hingga satu setengah jam untuk sampai ke akademi melalui jalur biasa. Tapi aku mendengar dari beberapa pemburu yang ada di kota, jika kami ingin lebih cepat sampai di akademi, kami bisa menembus hutan roh yang mengelilinginya.

Biasanya, memasuki hutan roh tanpa pemandu yang berpengalaman itu dilarang keras. Karena dalam skenario terburuk, orang yang nekat melewatinya bisa tersesat sampai mati karena di jahili roh-roh hutan.

Beruntung, sebagai Watcher, explorasi adalah salah satu keahlianku. Dan di guild, kemampuan explorasiku berada di peringkat cukup tinggi.

Yah semua itu bisa tercapai karena aku memiliki rekan party yang hebat, berkat Dion dan yang lainnya, aku bisa belajar banyak hal termasuk mengatasi gangguan roh hutan, Cara menyusun formasi, memutuskan keputusan berdasarkan situasi, dan juga cara bertahan hidup di tempat yang tidak di ketahui.

Rita mungkin berkata kemampuanku sebagai Watcher sangat hebat, tapi semua pencapaianku tidak lepas dari bantuan orang-orang yang ada di sekelilingku.

Sambil memikirkan itu, aku mengelap keringat yang membasahi keningku.

"Tu-tuan muda bukankah akan lebih mudah jika kita melewati jalan biasa."

Di sampingku, Lilli yang bicara sambil terengah-engah jatuh terduduk.

"Lagi pula kenapa anda tiba-tiba memutuskan untuk menembus hutan roh? Tunggu, jangan bilang kalau anda salah memperkirakan waktu pendaftaran?"

Belum sempat aku menjawab pertanyaannya, Lilli memotong dengan pertanyaan lain. Dan sayangnya, apa yang dia katakan benar.

Seperti apa yang aku katakan sebelumnya, jam adalah benda mahal di dunia ini. Dan dengan asumsi bahwa hanya orang-orang kaya yang akan mendaftar, surat pendaftaran yang akademi berikan menggunakan jam untuk menunjukkan waktu pendaftarannya.

Masalahnya adalah, bahkan sebagai seorang bangsawan dari wilayah terpencil, aku sama sekali tidak memiliki jam. Untuk orang biasa, satu-satunya cara untuk melihat jam adalah dengan datang ke kuil yang secara khusus menyediakan menara jam besar untuk umum, dan ironisnya aku yang seorang bangsawan juga melakukan hal yang sama layaknya orang biasa.

"Ka-kau tahu, ini tidak sepenuhnya salahku."

Benar, alasan kenapa aku bisa salah memperkirakan waktu adalah, karena menara jam pada kuil di dekat penginapan memiliki kesalahan. Bagaimana aku bisa tahu? Aku tahu karena jam pada kuil di distrik tempat penginapan kami berada satu jam lebih lambat dari pada jam pada kuil di distrik perbelanjaan.

"Tapi kita tidak harus berlari menembus hutan seperti ini kan?"

Menggembungkan pipinya dengan marah, Lilli bertanya.

Ah, jika aku pikir-pikir mungkin akan lebih mudah jika kami menyewa kereta kuda di tempat pengantaran barang.

"Ma-maaf, karena perubahan situasi yang mendadak, aku secara reflek memilih rute ini."

Membuat senyum semanis mungkin, aku mencoba membuat alasan, tapi....

"Gununununu!!!!"

Sambil membuat suara lucu, Lilli sudah menggembungkan pipinya semakin lebar. Di-dia benar-benar marah....

"Tuan muuuudaaaaa!!!!"

Dan seperti yang aku duga, dia memarahiku habis-habisan. Aku membutuhkan sekitar tiga menit untuk membuatnya kembali tenang.

Prometheus ChildrenNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ