Phrometeus Children Chapter 1(part 3)

1.2K 118 17
                                    

Dan akhirnya, saat yang paling aku takutkan dimulai. Di ruang makan setelah makan malam, tanpa ragu-ragu Theressa langsung masuk kedalam topik utama.

"Jadi, saya sudah mencoba bersabar dan membiarkan anda melakukan semua yang anda mau. Bergabung dengan guild, itu masih sesuatu yang bisa saya maklumi, karena saya sendiri setuju bahwa cepat atau lambat anda harus tahu apa itu tanggung jawab."

Menatapku dan Lilli dengan tajam, Theressa memberi pidato panjang.

"Saya mengira jika tugas yang akan anda lakukan hanya untuk membantu bersih-bersih atau mengantar barang saja."

Untuk anak seusiaku memang harusnya begitu, dan aku akui kalau aku salah karena dengan seenaknya ikut misi peringkat tinggi, ngomong-ngomong misi membasmi minotaur berada pada peringkat B.

"Tapi lihat, anda ikut dalam perburuan monster, aku ingin tahu orang macam apa yang sudah mengizinkan anda bergabung dengan partynya?!"

"Mereka tidak ada huhungannya, semua ini murni karena kebodohanku."

"Haa, saya senang anda sadar diri."

Jahat....

"Lilli, kau juga harus di hukum karena ketidak mampuanmu menghalangi Tuan Muda, untuk seorang pelayan, tugas utamamu bukan hanya untuk menuruti perintah tuanmu, kau juga harus bisa memutuskan resiko dari perintah yang dia berikan!"

Menanggapi kalimat Theressa, Lilli hanya bisa menunduk.

"Theressa, aku sudah bilang jika Lilli tidak ada hubungannya kan, ini semua adalah kesalahanku."

"Tuan Muda, dengar baik-baik, apa yang anda lakukan akan berperngaruh pada orang yang mengikuti anda, dalam hal ini Lilli adalah korban yang anda sebabkan."

Menyebutnya sebagai korban, entah kenapa aku merasa menjadi orang jahat.

" Hanya karena kau bisa menanggung semua kesalahan bukan berarti semua kesalahan akan di tujukan padamu. Ingat baik-baik, hanya karena ke egoisan anda, anda bisa membuat orang di sekitar anda masuk dalam masalah yang sudah anda buat. Dalam skenario terburuk, anda bahkan membuat orang yang mengikuti anda terbunuh."

"I-itu...."

Aku, aku tidak bisa membantah.

"T-Theressa bukankah kau agak berlebihan."

Mungkin karena Mama Alice merasa kalau kata-kata Theressa terlalu ekstrim untuk anak-anak, mama mencoba mengingatkan.

"Diam kau dasar tidak pecus!!"

"Fueee?!!"

Dan dia langsung ditembak jatuh, serius! Bukankah mama adalah penguasa di rumah ini?! Tidak, bukan hanya penguasa, dia juga adalah yang terkuat di sini'kan?!

Mungkin karena syok dengan apa yang Theressa katakan, Mama Alice perlahan berjalan terhuyung ke pojokan dan meringkuk di sana.

"Ma-maaf, maafkan cacing tanah yang tidak berguna ini... hiks."

Dan mulai menangis sambil menulis sesuatu di lantai dengan jarinya secara berulang-ulang. Uwah! Seseorang tolong semangati dia sebelum dia jatuh terlalu dalam!

"Anu Theressa, mama...."

"Jangan mengubah topik! Abaikan dia!"

Dia itu tuanmu lho!

"Maaf jika kata-kata saya terlalu kejam, tapi jika itu Tuan Muda saya percaya jika ini adalah cara paling tepat untuk membuat anda mengerti."

"Tidak, kau benar... sepertinya aku sudah terlalu besar kepala hanya karena memiliki sedikit kekuatan."

Prometheus ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang