Prometheus Children 3 Chapter 2(part 4)

236 8 11
                                    

Beberapa waktu berlalu di dalam kamar Sakuya senyor, kami merundingkan jadwal latihan yang akan dia berikan padaku, dan pelayanan apa yang bisa aku berikan.

Sakuya Senyor menyarankan untuk memulai latihan satu jam setelah pulang sekolah, lalu aku bisa memasak makan malam untuknya. Sebenarnya dia juga bilang untuk membangunkannya di pagi hari tapi Chisato Senyor menolak keras ide itu dengan berkata:

"Tidak mungkin aku mengizinkan seorang laki-laki masuk kekamar Ojou-sama saat dia belum bangun!!!!"

Yang anehnya kata-kata itu dia tujukan padaku, padahal itu bukab ideku.

Yah, aku tahu apa yang dia pikirkan, sejujurnya aku sendiri berpikir jika itu bukan ide yang bagus karena aku juga harus memasak sarapan untuk Lilly dan Micky, ah dengan adanya Gloria itu menambah lagi satu mulut yang harus aku beri makan.

Selain itu aku tidak bisa berada di sini terlalu malam karena aku juga harus masak makan malam untuk mereka. Serius, mengingat pekerjaanku sehari-hari aku juga mulai mempertanyakan statusku sebagai seorang bangsawan.

Dan semuanya diputuskan dengan latihan di mulai satu jam setelah kelas berakhir dan petangnya aku akan memasak untuk Sakuya Senyor, selebihnya aku akan langsung kembali ke asrama ksatria. Aku merasa hidupku akan sangat melelahkan kedepannya.

"Baiklah, dengan ini sudah di putuskan. "

Menutup kipas berwarna biru laut yang dia gunakan untuk menyembunyikan senyumnya, Fiana senyor mengatakan itu dengan puas.

"Sakuya-sama anda terlihat senang? "

"Benar."

Setuju dengan apa yang Chisato Senyor katakan, aku menatap Sakuya Senyor dengan curiga.

"Huh?! Se-sebenarnya aku merasa sedikit senang karena akhirnya memiliki seorang murid. "

Aku tidak mengerti, apa yang membuat Sakuya Senyor tersipu malu saat mengatakan itu. Apa memiliki seorang murid adalah hal spesial di Yamato?

"Oh, jadi anda senang akhirnya ada orang yang mau melakukan latihan nerak— maksud saya sepenuh jiwa raga dengan anda? "

"Oi, tadi Chisato Senyor ingin bilang neraka'kan? "

"Ahahahaha, kau beruntung sekali Nicho, dilatih langsung oleh sang master tehnik pedang Tsuna Ryuu, Raikou Enzan! "

Sebentar, bukankah pertanyaanku baru saja di abaikan?!

"Anu mungkin kita harus bicarakan lagi tentang latihan—Uhuk! "

Saat aku bicara untuk lebih mengamankan posisiku, Chisato Senyor menepuk pundakku dengan keras.

"Apa yang kau katakan Nicho, bukankah sebuah kehormatan bisa berlatih dengan seorang Yamato Nadeshiko kebanggaan kami? "

(Yamato Nadeshiko: personifikasi dari wanita Yamato yang ideal)

"Huh?! A-apa yang kau katakan Chisato aku tidak sehebat itu! "

Yamato Nadeshiko? Apa itu? Semakin banyak hal yang ingin aku tanyakan, tapi entah kenapa Chisato senyor tidak memberiku kesempatan untuk bicara.

Lalu, saat aku masih bingung dengan apa yang terjadi, Chisato Senyor tiba-tiba merangkul pundakku sambil menatap tajam lalu berkata...

"Nicho, ini adalah pertama kalinya aku melihat Ojou-sama segembira ini setelah sampai di tanah asing, jadi aku harap kau tidak merusak kegembiraanya. "

".... "

Apa itu sebuah ancaman?! Lalu apa itu Ojou-sama? Apa itu semacam pangilan untuk 'nona muda' dalam bahasa Yamato?

Prometheus ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang