Prometheus Children 2 Chapter 9(part 1): They Who Hide Inside The Shadow

141 11 6
                                    

Pertarungan melawan Daemon berakhir. Di saat yang sama, itu berarti misi eksplorasi ini selesai.

Daemon itu lenyap menjadi kabut hitam, meninggalkan core berwarna ungu kehitaman yang hancur terpecah belah.

Banyak korban luka berat di dalam tim eksplorasi ini, bahkan dengan sihir yang diperkuat dengan potion, itu masih belum cukup untuk memulihkan kondisi mereka.

Flo dan para penyihir sedang berusaha keras untuk menyetabilkan kondisi mereka, aku berharap tidak akan ada hal buruk yang tejadi.

Tapi mengingat beberapa siswa memiliki luka lebar akibat serangan laser dari daemon yang menembus pundak, dada, dan perut mereka. Aku tidak bisa menahan diriku untuk khawatir.

Masalah di sini bukan ada pada kemampuan sihir penyembuhan mereka yang rendah, melainkan pada kondisi tubuh yang sudah mencapai batas.

Mereka yang tidak terbiasa dengan misi semacam ini pasti mengalami kelelahan luar biasa karena kurangnya pengalaman. Dan untuk petualang seperti aku dan Flo, mengkover kekurangan mereka juga sudah membuat kami hampir mencapai batas.

Selain itu, ada seseorang yang membuatku tidak nyaman.

"Nicho, seperti yang aku duga, kau menyembunyikan kemampuanmu yang sebenarnya."

Berjalan kearahku, Fiana senyor ternyenyum. Ya, orang yang membuatku tidak nyaman itu adalah dia.

"Senyor aku ingin bicara berdua."

"Eh? Sebentar ... Nicho!"

Menarik tangan Fiana Senyor, aku membawanya menjauh dari anggota lain, menuju lorong sempit dimana tidak ada yang bisa melihat kami.

"Nicho, menyentuh seorang wanita tanpa ijin itu tidak sopan!"

Menggembungkan pipinya, Fiana senyor memarahiku. Tapi, itu bukan masalah utama di sini.

"Aku minta maaf, tapi ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu."

Saat itu, entah kenapa suaraku menjadi tajam. Dan, mungkin karena sadar jika aku sedang serius, Fiana senyor memilih diam dan menunggu apa yang ingin aku tanyakan.

"Baiklah, aku mengerti, jadi apa itu?"

"Senyor, apa kau benar-benar ada di pihak kami?"

Secara halus, aku bertanya padanya apakah dia seorang penghianat.

"Nicho, kau mencurigaiku?"

Suasana menjadi hening, aku tidak tahu bagaimana harus menjawabnya.

"Alasan apa sampai kau berpikir sejauh itu?"

Tapi seolah tahu jawaban yang akan aku beri, Fiana senyor melanjutkan dengan pertanyaan lain.

"Caramu memutuskan sesutau..."

Ya, cara dia memutuskan sesuatu. Jika dia memang adalah orang yang sudah dianggap sebagi kesatria resmi di umurnya yang semuda ini. Jika dia adalah orang yang sudah di berikan gelar cukup tinggi sampai di hormati oleh orang sebanyak ini, entah kenapa aku tidak bisa menerima keputusannya yang lambat dan tidak mempertimbangan keselamatan di atas misi selama eksplorasi.

"Begitu, lambat dan tidak kompeten. Kau bicara tentang keputusan lambatku ketika bertarung di dalam lorong, dan saat aku lebih memilih untuk menuruti kemauan mereka bahkan dengan kondisi kritis kita?"

Dia sadar?

Menanggapi pertanyaanku, Fiana senyor hanya mengatakan itu seolah itu bukan hal penting. Lalu dia melanjutkan kalimatnya...

"Akan aku tekankan ini, aku berada di pihak akademi ini, aku tidak memintamu untuk percaya padaku, tapi itu adalah yang sebenarnya."

Lalu kenapa keputusan yang dia buat justru membahayakan rekannya?

Prometheus ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang