Prometheus Children 3 Chapter 3(part 1)

89 8 11
                                    

Hari berikutnya, aku memasak sarapan seperti biasanya dan kami sarapan bersama seperti hari-hari sebelumnya. Jika ada yang berbeda, mungkin itu adalah Gloria yang tidak hadir di sini.

"Lilly, Gloria mati?"

Saat aku menanyakan itu, suasana tiba-tiba menjadi hening.

"Tuan muda, bahkan jika hubungan kalian tidak baik bukankah itu agak berlebihan?"

"Nicho... Kau kadang-kadang...."

Menanggapi candaanku Lilli membuat ekspresi dingin dengan mata setengah terbuka seolah mengatakan kalau aku sudah kelewatan, dan di sampingnya, Micky hanya melihat sambil membuat senyum kecut.

"Ah maaf, sepertinya candaanku sudah berlebihan."

"Kupikir Nona Gloria malu bertemu anda setelah apa yang terjadi semalam."

"Semalam? Nicho jangan bilang kau juga melakukan hal yang sama pada Nona Gloria?"

Mengatakan itu dengan panik, Micky kembali menjaga jarak denganku.

"Sebentar! Aku tidak melakukan apapun padanya! Dan lagi,  apa maksudmu dengan hal yang sama?!"

Serius, aku ingin tahu sudah jatuh serendah apa martabatku di mata Micky.

"Hmm... Mungkin aku memang harus lapor pada Nona Theressa kalau Tuan muda mulai menyimpang."

Lilli yang masih melihatku seperti melihat kecoak mengatakan itu dengan dingin.

"Lilly! Sudah kubilang aku masih lurus!"

Dan itu membutuhkan sepuluh menit penuh untuk mengembalikan keadaan.

Setelah sarapan kami segera berangkat ke kelas masing-masing. Hari ini ada pelajaran dari Bu Freya, sepertinya hariku akan berlalu dengan berat. Menghela nafas dalam aku memikirkan itu.

"Ini masih pagi, dan aku sudah sangat lelah."

Aku mengeluhkan itu saat berjalan bersama Micky menuju kelas, Lilly bilang untuk tenang karena dia hanya bercanda, tapi melihat seberapa jarangnya dia becanda bagaimana mungkin aku bisa menyadari candaanya.

"Ahaha... Nicho, kau terlalu serius jika menyangkut Nona Lilly."

Di belakangku, Micky tertawa.

"Yah, dia jarang bercanda, jadi sangat sulit untuk menebak kapan dia serius dan kapan dia bercanda."

Bahkan ketika dia bilang akan memukulku, saat aku pikir itu hanya bercanda ternyata dia serius. Meski aku tidak bisa komplain karena walau bagaimanapun akulah yang salah.

"Bahkan jika status kalian berbeda, kalian masih bisa saling bercanda, menjaga, dan percaya satu sama lain... Kupikir itu sangat luar biasa."

Sambil menunduk, Micky mengatakan itu dengan lemah. Apa dia punya masalah?

"Um.. Micky...."

"Maaf Nico, aku ada latihan pagi, aku harus segera pergi."

Mengatakan itu, Micky segera berlari meninggalkanku bahkan sebelum aku bertanya. Sepertinya bukan hanya karena apa yang sudah aku lakukan padanya, mungkin sejak awal... Dia tidak pernah membuka hatinya padaku ... Atau mungkin pada siapapun.

Mengabaikan pemikiran itu, aku segera lanjut jalan menuju ke kelas.

"Kalian sudah baikan?"

Dan di tengah jalan, sebuah suara tiba-tiba mengejutkanku. Berdiri di depanku, seorang wanita cantik berkacamata dengan rambut bergaya bob hitam tersenyum.

"Ketua kelas?"

Ya dia adalah Sherria Selly Winchester, wajah tegasnya yang khas memberikan tekanan yang tidak bisa dijelaskan, kupikir aku paham kenapa dia terpilih jadi ketua kelas.

Prometheus ChildrenWhere stories live. Discover now