*Special bonus*

1.5K 103 26
                                    

Hai.. sudah ada yang rindu dengan mereka belum.. kalau sudah nih, aku kasih special chapter.
.
.
.

Tapi satu saja ya, sebab sisanya untuk kepentingan buku. Karena tadi malam sudah aku kirim ke satu penerbit yang cukup besar. Berdoa ya, semoga lulus dan layak diterbitkan oleh mereka.

Amin yarrabb.. selamat membaca dan see you again 😉😉

Adik kedua untuk Axel.

***

Kini bertahun-tahun telah berlalu, usia Axel pun kini sudah memasuki usia remaja. Sedangkan sang adik mulai memasuki usia anak-anak.

Axel sangat menyukai kondisinya saat ini, punya dua orang tua yang lengkap. Dan ditambah dia memiliki dua orang adik laki-laki yang sangat menggemaskan seperti dirinya.

Bukan hanya itu, kedua mama dan mamihnya juga sudah mulai akrab, bahkan terkadang mamih Kristal sering datang dan mengajak mama Laras untuk berbelanja bersama atau hanya sekedar pergi ke salon bersama.

Begitu juga dengan kedua ayahnya, papih dan daddynya kini sering terlihat kompak.

"Axel, kalau sudah selesai belajarnya tolong jagain adeknya dulu ya?" Itu dia suara sang daddy.

Axel hanya menyahuti dengan anggukan, "hey, kau dengar tidak?"

"Ck, iya daddy. Axel mendengar."

"Bagus itu baru anak daddy."

Hingga tak lama, Vero datang ke kamar Axel. "Nak, papih titip Theo ya?"

Axel mendengus kesal, "emangnya kalian?" ucapnya terhenti.

Dia memandangi secara bergantian, what? kenapa kedua ayahnya itu mengunakan pakaian yang sama dengan warna dan motif yang sama pula.

Xavier dan Vero yang mendapatkan tatapan aneh dari Axel itupun, akhirnya mengikuti arah pandangan Axel hingga tak lama.

"Heh! kenapa elu pake baju itu?"

"Eh! elu juga ya. Ini tuh Laras yang pilihin."

"Enak aja, Kristal yang beliin baju ini buat gue tau."

Xavier menggeleng, "wah.. gak beres ganti gak baju lu!"

Vero bersedekap, lalu dia menggeleng. "engga. elu aja sono!"

Beberapa jam kemudian, setelah perdebatan kedua pria ini yang tak berujung selesai. Akhirnya, terpaksa kedua pria berstatus yang sudah memiliki anak itu harus menggunakan baju yang sama.

Hanya saja, celana mereka yang dibedakan. Itupun juga saran dari Axel, jika tidak mungkin mereka sudah seling bertengkar hanya karena siapa yang lebih dulu dan berhak memakai baju tersebut.

"Tuh kan jadi bahan gosip orang di sini!"

"Udah deh, masih untung dibeliin yang sama kaya gue." sungut Xavier.

Vero memalingkan wajahnya, "Kalau bukan karena istri-istri kita yang suruh pakai baju ini gue juga ogah pake baju kembaran sama kaya elu."

"Dih, siapa juga yang mau jadi kembaran lu. Gantengan gue kemana-mana kali!"

"Apa lo bilang?!" Xavier dan Vero saling beradu pandangan dengan sengit.

Disudut sana, Kristal dan Laras yang tengah menunggu mereka dari setadi akhirnya berdecak pinggang. Ya, sejujurnya hari ini mereka ingin merayakan hari pernikahaan mereka secara bersamaan.

Namun apa yang kedua wanita itu dapatkan, sebuah pemandangan yang tidak mereka sangka terjadi ditepat di depan mereka.

"Benar-benar ya mereka, gak tau apa kita udah nungguin mereka dari tadi. Tapi mereka malah asik bertengkar di sini?"

30 days to be wife (new version)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang