17

1K 108 17
                                    

Setelah lama berdiam diri, akhirnya Kristal keluar dari kamarnya. Saat sedang menuruni anak tangga, dia bisa mendengar jika sepertinya -Vero- sedang menelepon dan bertanya kepada para pembantu disini.

"Iya tuan, Nyonya belum.. oh, Nyonya baru saja keluar dari kamarnya Tuan." suaranya dikecilkan saat sang pembantu, melihat Kristal sedang menatapnya.

"...."

"Baiklah tuan."

Bip

Kristal tersenyum sendu. Lihatlah, bahkan hanya untuk mengetahui kondisi tentang istri sendiri saja harus melewati pembantunya dulu.

Kristal kembali melangkah, sambil berkata. "Apa itu dia?" sang pembantu menganggukinya.

Mengetahui kebenarannya, mampu membuat Kristal meringis. Betapa malangnya dia saat ini. "Nyonya," Kristal menoleh.

"Aku akan pergi makan, setelahnya akan ku hubungi dia. Hari ini ibuku sedang berulang tahun. Jadi akan ku pastikan dia akan datang atau tidak?"

Sang pembantu mengangguk, "baik Nyonya."

***

Sejak peristiwa tadi pagi, baik Laras dan Xavier masih enggan untuk bersuara. Xavier sedang menyibukkan dirinya untuk bersiap pergi kerumah sakit.

Sedangkan Laras dia sibuk didapur, menyiapkan makan siang mereka. Lalu, dimana Axel? anak itu masih asik bermain dirumah sang nenek.

Slurp~

Laras mencicipi sup buatannya, kemudian dia berkata seorang diri."Eum.. tinggal tambahin garam saja, setelah itu jadi."

Tanganya berusaha meraih kaleng yang berlebel garam di atas sana. Namun karena tubuhnya yang kecil dan pendek, dia mengalami sedikit kesulitan untuk meraihnya.

Hingga tak lama tangannya berhasil meraih kaleng tersebut. Tapi tiba-tiba saja dia mulai kehilangan keseimbangannya.

"aakhhh..." jeritnya.

Prank!!

Suara gaduh dari kaleng yang terjatuh terdengar cukup menggelegar. Tapi entah kenapa, Laras tidak merasakan sakit? Jika kaleng itu saja jatuh, seharusnya tubuhnya juga jatuh kelantai.

Namun anehnya, dia tak merasakan tubuhnya mendarat dilantai. Dengan takut-takut, akhirnya Laras perlahan mulai membuka kelopak matanya.

Saat pertama kali yang dilihat retinanya, hanya wajah Xavier lah yang sangat jelas tergambar di depan matanya. Kemudian matanya yang bulat itu, menerjap berkali-kali.

Tidak! ini tidak mungkin! apa benar Xavier telah menangkap tubuhnya, agar tidak terjatuh? Laras menelisik wajah tampan Xavier.

Dari alis matanya yang tegas, sorot matanya yang tajam, hidungnya yang mancung, dan bibirnya yang kecil namun sangat sexy itu memang sungguh harus dipuja oleh seluruh kaum hawa.

Bak seorang dewa yang turun ke bumi. Dia sungguh salah satu mahakarya yang luar biasa!

 Dia sungguh salah satu mahakarya yang luar biasa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
30 days to be wife (new version)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang