01

3K 234 51
                                    

"Kakek!! Nenek!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kakek!! Nenek!!"

Axel berseru, sambil berlari masuk ke dalam sebuah Mansion besar. Sebuah Mansion yang sangat dikenal dan diketahui oleh banyak kalangan.

Ya, Mansion keluarga Haritama. Siapa di sini yang tak mengenal keluarga elit dan kelas atas dari pemilik perusahaan Ht Corp.

Sebuah perusahaan keluarga yang bergerak dibidang properti ini. Adalah keluarga, yang dipaling ditakuti kekuasaanya.

"Axel!! jangan berlarian, nanti kau jatuh." namun perkataanya diabaikan oleh sang anak.

Ya, setelah pulang dari perusahaan sang mantan istri, Xavier bergegas menjemput Axel. Agar wanita itu tidak membawa Axel pergi darinya. Dengan langkah panjangnya Xevier segera menyusul sang anak.

Hingga tak lama, akhirnya dia berhasil meraih dan kemudian ia mengendong Axel yang mencoba berusaha melepaskan diri darinya, hingga kemudian.

"Sudahlah Xavier biarkan saja dia berlarian. Lagi pula rumah ini sangat luas," ucap sang ibu yang turun dari lantai dua rumahnya.

 Lagi pula rumah ini sangat luas," ucap sang ibu yang turun dari lantai dua rumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat mendengar perkataan sang ibu. Mau tidak mau, Xavier menurunkan Axel dari gendonganya. Setelah terlepas, Axel langsung berlari mendekat ke arah sang kakek. Xavier hanya bisa mendengus kesal.

Jujur saja sejak ada Axel, orang tuanya sangat memanjakan Axel sang putra. Ya, itu karena Axel menjadi cucu satu-satunya yang mereka punya.

"Tumben kamu, gini hari udah pulang Xavier?"

Xavier melangkah mendekat, lalu tak lama ia duduk tepat di samping sang ibu, "Huft.. ini semua karena wanita gila itu!?"

Kening Yuna sang ibu berkerut, "Maksudmu Kristal? ada apa lagi dengannya?"

Ia tidak menjawab, namun dia malah mengeluarkan sebuah kertas dari saku jas kerjanya. "Apa ini?"

"Buka saja dulu Mom."

Yuna membuka kertas tersebut, dan di detik selanjutnya hanya ada gelak tawa darinya. "kenapa Mom tertawa? memangnya ada yang lucu?"

"Hahaha ... sayang coba kau baca ini?" Sang ibu malah memberikan kertas tersebut kepada sang suami.

30 days to be wife (new version)✔Where stories live. Discover now