20

1.1K 111 21
                                    

Sepulang dari pergi berjalan-jalan bersama Erlangga. Laras tiba dirumah, sejenak dia berdiam menatap lurus ke arah rumah besar ini.

Dia benar-benar terheran, saat melihat suasana rumah besar nan sepi ini.

"Apa semua orang sudah tertidur?" dia memeriksa jam di tangan kanannya.

Dahinya berkerut, matanya menerjap berkali-kali untuk memastikan apakah yang dia lihat di jam itu benar atau tidak. Karena pasalnya waktu baru saja menunjukkan pukul 8 malam.

Namun saat dia kembali menatap rumah besar itu, Laras kembali dibuat kebingungan. Dia memiringkan kepalanya kekanan dan kekiri memikirkan, hal aneh apa yang terjadi pada keluarga ini.

"Tapi bukankah ini masih terlalu siang? ko tumben rumah ini sudah gelap?"

Daripada rasa penasarannya semakin menjadi-jadi, akhirnya Laras memutuskan untuk kembali melangkah memasuki rumah itu.

Kriett~

Decitan pintu terbuka. Bulu kuduk Laras seketika berdiri, saat udara dingin mulai menjalar disekujur tubuhnya. Astaga! gelap sekali rumah ini. Batinnya bersuara, lihatlah.

Semua lampu sudah padam.Mungkinkah tidak ada orang dirumah ini? atau memang mereka semua sudah tertidur?

Laras melangkah perlahan, dengan kaki yang dia jinjit agar tak menimbulkan suara apapun yang mampu membangukan seseorang. Namun tak beberapa jauh dia melangkah tubuhnya menengang dengan sempurna.

Tak!

Semua lampu menyala seketika, dia menerjap untuk menormalkan pencahayaan yang masuk kematanya lebih dulu.

Namun saat Laras tersadar dia sudah berada diruang tengah rumah itu. Hingga tak lama, tubuhnya menegang berdiri dengan sempurna, saat dia merasakan aura mencekram dibelakang tubuhnya.

Perlahan dia memutarkan badannya, hingga tak lama dia terlonjak kaget saat mendapati Xavier yang tengah menatapnya tajam.

"Xa--Xavier?" panggilnya.

Namun sang suami hanya berdiam saja. Dengan kedua tangan yang bersilang didepan dada. Tenggorokan Laras tercekak, ia merasa kesulitan bernapas sesaat Xavier semakin menatapnya dalam.

Meneguk salivanya dengan susah payah terus dia lakukan, lalu tak lama Laras berdeham guna menghilangkan hawa canggung yang terjadi dia antara keduanya.

"Ekhem.. aku-- aku.."

Xavier bangkit dari tempatnya, lalu dia berjalan cepat menghampit tubuh kecil Laras hingga menabrak dinding. "A-apa- apa yang mau kau lakukan?" gugupnya.

Xavier bersmirk, "Melakukan apa yang seharusnya suami lakukan pada istrinya!!"

Kening Laras berkerut, "Xavier? kau mabuk ya?" tanya Laras saat dia mulai mencium bau tak sedap yang menguar dari tubuh pria itu.

"Kalau ya, kenapa?.. Laras, kau harus ingat statusmu saat ini. Dan aku mau hak ku malam ini juga!"

Laras menggeleng, "tidak! aku tidak mau melakukannya!"

30 days to be wife (new version)✔Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα