21

1.1K 114 15
                                    

Selama berada di dalam ruang kerja Xavier, Laras hanya bisa mendesah. Xavier melirik sekilas kemudian berkata.

"Kenapa kau terus menghela napas seperti itu? kau tidak suka karena aku mengusik kalian berdua tadi?"

Laras menengok dan menatapnya dalam, "Kenapa? kenapa kau menatapku seperti itu? kau ingin mengatakan sesuatu?" Dengan cepat Laras menggeleng.

Lalu kemudian ia memalingkan kembali wajahnya. Hingga tak lama, Xavier memanggilnya. "Kemarilah," pintanya.

Ragu-ragu dia beranjak, "Ck, cepat kemari!"

Mendengar bentakkan Xavier, dengan cepat Laras berjalan mendekat. Namun tak lama, tanganya ditarik hingga membuatnya duduk di atas pangkuan Xavier.

Tubuh Laras menegang dengan sempurna. Apa lagi kalau bukan, karena Xavier -sang suami- terus menerus mengendus dan meniup permukaan kulit Laras. Seperti sedang mengodanya.

Matanya menerjap berkali-kali, saat tubuhnya semakin meremang. "X-xavier.. a-apa yang mau kau lakukan?"

Xavier mendekap tubuh Laras semakin erat, "Sstt.. diamlah."

"X-Xavier.."

"Heum.. apa?"

"Hentikan ini.."

"Sstt.. diamlah, nikmati saja. Lagipula tubuhmu saja menikmati setiap sentuhanku."

"T-tapi ini tidak benar. Bagaimana jika ada suster yang datang?"

"Tak akan ada yang berani, selain sesama Dokter."

Tubuh Laras begerak resah tak nyaman, karena ini sudah 15 menit berlalu. Namun pria itu -Xavier- masih saja, bernapas seduktif dibelakang lehernya.

Bahkan, terkadang kecupan-kecupan kecil pria itu berikan dileher mulusnya. Bukan hanya itu saja, pria itu juga mengigit kecil daun telinganya.

Tok! Tok! Tok!

"HEI.. my friend." Chandra datang dengan cengiran kudanya.

Xavier menatapnya nyalang, "ops, sorry waktunya tidak tepat!"

Laras memalingkan wajahnya yang bersemu malu, astaga! bagaimana bisa dia ketahuan sedang bercumbu dengan sang suami dirumah sakit.

Memalukan! Eh, tunggu dulu. Apa dia bilang tadi? suami? tidak, Laras pasti salah berbicara. Ya, kebenarannya Xavier hanya mencintai Kristal. Dan itu benar.

"Mau apa kau datang kemari?" tanya Xavier saat melihat Chandra hendak berbalik pergi.

Chandra menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "itu.. Gue pengen bicara empat mata sama lu?"

"Tumben? ada apa?"

Chandra melirik ke arah Laras sejenak. Seolah dia mengerti, arti lirikkan Chandra padanya, dengan cepat dia berkata.

"Ah.. baiklah, aku harus pulang duluan. Karena sebentar lagi waktunya Axel pulang sekolah." pamit Laras dengan terburu-buru.

Tangan Xavier mencekalnya untuk tidak pergi, "kenapa harus kau yang pergi. Aku masih belum selesai denganmu."

Laras melirik sekilas, "Axel. Aku harus pergi jemput Axel."

"Jangan coba-coba mengalihkan topik pembicaraan!"

Laras memberikan cengirannya, "Ayolah Xavier.." mohonnya.

Xavier menggeleng, Laras mendesah berat. Ya, tak ada cara lain selain menggunakan cara yang satu ini, untuk sedikit melunakkan egonya.

Chup~

Sebuah kecupan manis, mendarat dengan tepat dipipi Xavier. Lalu setelahnya Laraspun segera kabur, begitu pria yang berstatus sebagai suaminya itu terpaku tak berdaya. Akibat ulahnya, astaga kenapa bisa dia melakukan itu.

Setelah pintu tertutup rapat, Laras mendesah lega. Ya, setidaknya dia bebas karena ada orang yang datang bertamu. Jika tidak? maka habislah dia akan diterkam oleh suaminya untuk yang kedua kalinya.

Karena sejujurnya, tadi tangan Xavier sudah mulai bergerak meraba dan masuk ke dalam roknya. Bahkan, dia juga sempat mengelus bagian area sensitifnya itu dengan lembut.

Namun, untunglah dia dapat menahan suara "sialan" itu yang bisa saja membuat nafsu birahi Xavier -sang suami- membuncah.

Laras terus melangkah melewati koridor rumah sakit. Tapi tiba-tiba dia tidak sengaja bertabrakkan dengan seseorang.

Bugh!

Laras mendongak, "Maaf aku tidak sengaja. Kau baik-baik saja?"

Pria itu menatapnya, "Aku baik-baik saja. Maaf juga, karena sudah menabrakmu."

Kening Laras menyerit, "Apa dokter sakit?"

"Tidak. ... Aku hanya kelelahan, aku permisi dulu." pamitnya cepat.

Laras menatap punggung Dokter pria itu. Dokter pria itu berjalan tertatih, bahkan sesekali dia terjatuh lemas dan bersandar pada dinding rumah sakit itu.

Jangan dihujat, karena lama updatenya

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Jangan dihujat, karena lama updatenya.. 😂😊

30 days to be wife (new version)✔Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα