02

2.2K 212 20
                                    

Beberapa jam berlalu, kini Xavier dan Axel sudah berada dihalaman parkir bawah di sebuah gedung. Selama perjalanan menuju club bar, otak Xavier terus berputar.

Ya, orangtua mana yang suka saat melihat anaknya, menonton atau menyaksikan langsung adegan tak seronok yang ditayangkan dihadapan mereka. Makanya, ia memikirkan cara bagaimana agar anaknya tidak melihat hal yang belum pantas dilihat olehnya.

Sebenarnya dia bisa saja menolak. Namun saat itu, otaknya malah memutar soal saimbara sialan yang dibuat oleh sang mantan istri Kristal. Astaga!! tidak bisakah wanita itu hanya diam. Sejak bercerai.

Xavier akui dia lebih memilih rumah sakit sebagai tempat terbaik agar dia tidak terus berlarut akan kenangan buruk dan menyakitkan yang dilakukan oleh wanita gila itu. Apa itu salah? tidak kan?

Tapi kenapa semua orang memaksanya untuk menikah kembali? apa karena Axel? setahu ia Axel anak yang pintar dan mandiri. Jadi tanpa seorang ibu pengganti bukankah itu artinya Xavier bisa membesarkannya sendiri.

Otaknya terus berusaha untuk menolak adanya saimbara itu, tapi disisi lain hatinya terus menolak. Bahkan terkadang, hatinya merasa kasian pada sang anak semata wayangnya itu.

"Daddy, ini di mana?" Xavier tidak menjawab.

Axel menguncang kecil tubuhnya, "Daddy tempat apa ini?"

Karena dia kembali tidak mendapatkan respon. Akhirnya sebuah ide jahil terlintas.

"DADDY!!! ASTAGA!!" pekik Axel tiba-tiba.

Xavier terlonjak kaget saat Axel sang putra memekik. Dia menoleh, "Ada apa si Axel? kenapa kau berteriak seperti itu?"

Anak itu bersedekap dada, "Habis, dari tadi Axel panggilin gak mau disahut. Hem."

Dia mengembungkan pipinya, diakhir kalimat. Xavier menghela napas berat, "Xel?"

"Hm.."

"Bagaimana, kalau besok saja kita mencari ibu baru untukmu?" tanyanya ragu.

Axel menatap sang ayah, "kenapa? bukankah daddy bilang mau ketemu sama mom baruku?"

Xavier memijit pelipisnya, hingga tak lama ponselnya berdering.

Drrt Drrrt

'Chandra'

"Halo"

"Udah sampe mana lo? cepatlah"

Xavier membuang napas kasarnya, "kenapa lo?"

Sebelum menjawab, Xavier memiringkan sedikit kepalanya agar menjauh dari Axel.

"Ada Axel disini!"

"APA?! ... LO GILA, YA!! ngapain Axel lo bawa ke sini. Wah, nyari mati sama emak-emak gahar macem Kristal!!"

"Dia yang minta ikut. Dia mau bantu gue pilihin cewe mana yang pantas untuk--"

Axel bersuara, saat melihat sang ayah sedang mengobrol dengan seseorang yang dia yakin adalah paman Chandra secara sembunyi-sembunyi darinya.

"Daddy ngapain? ko teleponnya kaya gitu?"

Xavier membenarkan posisinya kembali saat ketahuan oleh Axel, "diamlah Axel, daddy sedang menelepon."

"Ya sudah aku akan masuk."

pip

Sambungan akhirnya diputuskan. Namun sebelum benar-benar masuk ke dalam tempat haram itu. Xavier menoleh ke arah Axel sejenak. Ya, ide yang diberikan Chandra tidak ada salahnya. Hingga tak lama akhirnya berkata.

30 days to be wife (new version)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang