"Apa kau tak lihat sudah ada dua tanduk runcing yang siap menyeruduk mereka berdua."

Setibanya di dalam club malam milik Chandra. Laras dan Kristal menarik tinggi-tinggi lengan baju mereka. Kemudian, mereka masuk dengan tatapan siap membunuh kedua pria gila itu.

Sedangkan para pelanggan yang melihat kedua wanita yang sudah berstatus anak itu hanya bisa bergedik ngeri.

"BAGUS!! LANJUTIN VERO!!"

Laras berdecak pingang. "XAVIEEEERRRRR!!!"

***

"AADDDUUHH... AMPUN KRISTAL!!" jerit Vero

"TIDAK ADA AMPUN UNTUKMU!! LANJUTKAN LAGI PUSH UPNYA. ATAU AKU AKAN MENAMBAHKAN API DI ATAS PUNGGUNGMU!"

Ya, Vero sudah mendapatkan hukuman dari Kristal sang istri. Lalu bagaimana dengan Xavier?

"Hehe.. Laras istriku yang cantik."

"JANGAN PANGGIL AKU CANTIK!! SEMUA WANITA YANG BERPAKAIAN SEKSI DI SANA PUN JUGA KAU PANGGIL CANTIK!!" marah Laras sambil melototkan matanya.

Xavier menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "hehe.. kau itu memang cantiklah istriku." katanya dengan berdiri sempoyongan.

"Berdiri yang tegap!!"

Seketika Xavier berdiri tegap saat bentakkan dari Laras menyadarkannya sejenak. "ikuti aku!"

Xavier melangkah mengikuti Laras dari belakang. "Berdiri di sana."

Lagi, tanpa banyak bersuara Xavier mengikuti perintah Laras dan kemudian. Syur!! air panas jatuh di atas kepalanya.

"AAAA... PANAS. PANAS.. kenapa kau memandikanku dengan air panas dimalam yang dingin."

Laras melototkan matanya, "aku bilang diam. Dan berdiri dengan benar!"

"Tapi ini panas." melihat Laras yang semakin melotot dengan pasrah Xavier berdiri di bawah air shower yang diputar ke posisi mode menyala air panas.

Setelahnya Laras berbalik, "kau mau kemana?"

"Aku mau tidur! aku lelah."

"Lalu aku bagaimana?" tanyanya dengan lesu.

Laras berbalik, "Kau?"

Xavier mengangguk, "tidur di sini. Di bawah pancuran shower itu."

Brak!!

Pintu dibanting dengan kasar oleh Laras. Esok paginya, Xavier terbangun dengan kepala yang sangat pening. Astaga! seberapa banyak alkohol yang dia tenggak semalam.

Saat tangan menyentuh keningnya dia terkejut, tunggu! apa ini? bukankah ini handuk? kenapa ada di atas kepalanya. Dan juga, kenapa dia ada di atas kasur.

Bukankah, tadi malam dia tidur di dalam kamar mandi. Namun seketika dia tersenyum saat menyadari siapa orang dibalik yang membawanya ke atas ranjang. Pastinya ulah sang istri.

Saat dia hendak bangun dan segera turun. Dia menatap sejenak putranya yang masih tertidur pulas dengan memeluk boneka kelinci besar. Xavier mencium kening putranya.

"Selamat pagi Kenzio Haritama. Anak gantengnya daddy." katanya setelah itu Xavier bangkit dan berjalan dengan perlahan.

Well, dia harus melakukannya agar tidak membangunkan Kenzio yang bisa dipastikan. Jika sepertinya anak itu baru saja tertidur setelah dimandikan oleh sang istri.

Namun saat tiba di lantai satu suasana sangat hening, hingga tak lama dia terdiam. Lalu setelahnya, dia menghembuskan napas lelahnya saat tudung saji di atas meja makan dia buka.

30 days to be wife (new version)✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant