"Axel, kita cari ibu penggantinya besok aja ya? sekarang Daddy mau ketemu sama temen Daddy dulu di dalam, dan Axel gak usah ikut masuk ya?"

Anak itu mengangguk setuju, "Iya, lagi juga ini tempat apa si Dad? ko dari tadi, yang Axel lihat cuman wanita berpakaian sexy yang terbuka, ada juga perempuan yang lagi memampah pria mabuk dan terakhir." dia menjeda ucapannya.

".... Lihatlah Dad? Mereka bahkan tidak tahu malu. Bagaimana bisa mereka berciuman di sini!"

Mata Xavier membelalak, astaga inilah yang dia takutkan. Habislah dia jika Kristal atau sang ibu tahu semua ini. Dengan cepat, dia merebahkan posisi jok mobil yang Axel duduki.

"Tutup matamu, dan kau tidak boleh bangun sebelum daddy kembali."

Lagi, lagi Axel hanya bisa mengangguk setuju. Sebelum membuka pintu mobilnya Xavier berpesan.

"Ingat, jangan bangun dari posisimu yang sekarang sebelum daddy kembali. Ini mainkan games diponsel daddy saja. ... tunggu disini jangan kemana-mana?" cerocosnya.

Setelah kepergian Xavier, Axel hanya bisa mendengus tak suka. Jadilah dia terpaksa menurut saja dari pada nanti matanya melihat adegan tak seronok itu. Dia ini masih anak kecil nan polos, jadi matanya harus suci. Itu pikirnya.

***

Tap!

Hosh!

Tap!

Hosh!

Tap!

Hosh!

Deru langkah kaki seseorang terdengar. Bahkan napasnya sudah mulai terengah-engah. Kondisinya bisa dikatakan sudah seperti orang gila.

Rambutnya yang berantakan dan mengembang akibat dijambak oleh pria bejat, belum lagi pakaiannya yang sudah robek sana-sini karena pria itu berusaha memperkosanya.

Dengan langkah terburu-buru wanita itu berlari mendekati mobil Xavier dan berusaha mencari tempat persembunyian. Apa lagi saat dia tanpa sadar membuka pintu belakang mobil Xavier yang tidak terkunci.

Wanita itu membukanya dan kemudian dia mulai menaikinya untuk bersembunyi. Axel terkejut akan kehadiran seorang wanita yang dia pikir gila.

Hingga tak lama anak itu hanya bisa merapalkan sebuah doa berharap sang daddy akan segera kembali. Bahkan, dia juga berpura-pura tidur agar wanita itu tidak menyadari kehadirannya.

"SIAL!! DI MANA WANITA ITU?!"

Deg!

Wanita itu memejamkan matanya sesaat, namun entah mengapa ia merasa tidak sendiri di dalam mobil tersebut. Dengan refleks akhirnya dia membuka kembali matanya dan menoleh ke belakang.

Dia tersentak keget saat melihat seorang anak laki-laki tengah menatapnya. Di detik selanjutnya, dia mendekatkan jari telunjuknya ke arah bibirnya dan berkata.

"Ssstt.. jangan berisik ya, tante bukan orang jahat."

Axel mengangguk patuh, lalu wanita itu tersenyum. "Tante siapa?" kata Axel dengan suara kecil.

"Nama tante, Laras ayu. Panggil aja Kak Laras atau tante Laras." balasnya dengan suara pelan.

"Tante inget sama aku engga?"

Laras menyerit bingung, namun tak lama dia mengenali wajahnya. "Oh.. Kamu yang waktu itu di bully sama teman-temanmu itu kan?"

Axel mengangguk mengiyakan perkataan Laras. Di saat mereka sedang mengobrol, diluar sana.

Dua orang pria berjas hitam, hanya bisa menoleh ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan wanita yang sedari tadi mereka kejar.

"Ada tidak?"

Pria itu menggeleng, "di sini tidak ada. Bagaimana dengan mobil di sana?"

"Terlalu gelap kaca mobilnya!" sahutnya.

Ya, mereka sedang memeriksa satu persatu mobil-mobil yang terpakir di sana, untuk mencari dan menemukan wanita yang kabur dari gengaman boss nya.

Sedangkan wanita yang berada di dalam mobil Xavier, semakin meringkuk agar mereka tak menemukannya.

"Bagaimana apa kalian menemukannya?" suara sang boss terdengar.

"Belum, boss." jawabnya pelan.

Para anak buahnya yang lain hanya menggeleng kecil. Dia mendengkus kesal, Astaga!! wanita itu benar-benar. Lalu ia mengusap kasar wajahnya.

"Saya tidak mau tahu cari dia!! mau di sini atau diluar sana."

Setelah kepergian anak buahnya. Xavier akhirnya keluar dari dalam club malam itu. Dia berjalan santai ke arah mobilnya.

Namun saat pintu mobilnya terbuka, alangkah terkejutnya ia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun saat pintu mobilnya terbuka, alangkah terkejutnya ia. Saat melihat sang anak, duduk bersebelahan dengan seorang wanita yang tidak di ketahui asalnya.

"SIAPA KAU?!"

Mereka semua menoleh ke arah Xavier. "Daddy?!"

Maaf ya menunggu terlalu lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf ya menunggu terlalu lama.

30 days to be wife (new version)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang