Bab 95

573 42 3
                                    

Satu minggu kemudian...

Teriakan begitu riuh, di acara yang sudah resmi mulai sejak beberapa jam yang lalu. Semua orang yang berbahagia dengan suasana ini, membuat kalangan remaja banyak yang mengabadikan moment ini dengan kamera ponselnya.

Sanak-saudara terus berdatangan, sejak ijab qobul sudah diucapan dengan suara lantang dan begitu jelas. Kedua pengantin pun ikut menampilkan aura kebahagiaan mereka, dengan orang - orang yang terus berdatangan 'untuk memberikan selamat kepada mereka berdua.

Perpaduan antara jas dan gaun pengantin yang begitu elegan. Warna cokelat susu yang memberikan kesan rupawan, membuat dresscode yang dibuat oleh kedua pengantin itu 'menjadikan kesan kebahagiaan ini menjadi begitu indah.

"Aduhhh... Udah kalah aja nih gue, hahahaha." Godaan dari setiap teman - teman mereka, membuat kedua pengantin ini terus saja tersipu malu

"... Kalo gitu, selamat deh buat lo 'bro. Semoga bahagia sampe tua, dan kalo bisa 'cepet - cepet dapet momongan, biar tambah lengkap." Sambung seseorang yang terus memberikan selamat dan juga menggoda mereka

Laki - laki ini menahan rasa tawanya, "Nggak langsung di gas juga lah, nyantai aja nyantai. Hahahaha."

"—Eh pengantin perempuannya cantik ya. Gila, Juli milihnya bener - bener luar dalem nih. Hahahaha."

Jadi,

Benar. Kyra dengan Juli sudah memperlangsungkan pernikahannya, sejak beberapa jam yang lalu. Tidak ada hambatan, ataupun masalah kecil yang membuat ijab qobulnya 'akan terulang karena masalah sepele.

Mungkin diantara kalian ada yang bingung, atau mengapa Juli menikah secepat ini?. Baik, jadi sepertinya; kalian itu harus membaca kisah ini dari awal, supaya tahu sampai sekarang. Lalu, terima kasih banyak.

Kembali lagi dengan kedua pengantin yang terus saja digodai oleh rekan - rekannya, serta teman - teman 'dimana Juli masih duduk dibangku sekolah dulu. Memang kenyataannya seperti ini. Ada yang menganggapnya salah, dan ada juga yang menganggapnya benar.

Juli tidak hidup bersama dengan Juni, untuk kedepan dan seterusnya. Melainkan bersama perempuan, yang sejak umur empat belas tahun 'Juli sudah menyukai perempuan yang telah menjadi istri sahnya ini.

"Selamat ya Ra. Semoga menjadi keluarga yang samawa, dan juga segalanya..."

Undangan terus memenuhi pelaminan untuk memberikan selamat. Juli bersama dengan Kyra, tak henti - hentinya untuk membalas sapaan dari tamu undangan 'yang menurut mereka, acara sakral ini membutuhkan tenaga ekstra.

Acara ini pun semakin meriah. Ditambah lagi dengan teman - teman Juli, seperti Liam, Adriel, dan Naufal. Yang sampai sekarang terus memeriahkan panggung kecil di sebrang sana. Mereka belum terlihat lelah, dikarenakan mereka terus saja menyanyikan beberapa lagu 'dan juga mengundang para tamu untuk ikut bernyanyi bersama.

"Tesss... Satu, dua tiga. —Dimohon untuk kedua pengantin, agar menghibur para tamu undangan 'dengan berdansa on the floor." Liam yang berteriak didepan microphone, ia memanggil Juli dan Kyra untuk segera mendekati panggung

Juli dan Kyra yang baru saja merehatkan tubuhnya, nama mereka baru saja disebutkan 'oleh laki - laki yang menurut mereka memang biangnya masalah. Apalagi mereka baru beberapa detik untuk merasakan empuknya sofa ini. Entah apa yang Liam inginkan sekarang, ia terus saja memanggil kedua mempelai untuk segera berdansa bersama 'dipanggung yang menjadi sumber suara disana.

"Ayooo dong... Masa harus dijemput dulu sih, manja ah pengantinnya. Hahahaha."

Juli yang hanya bisa mendengus pasrah, ia mengambil tangan Kyra dan berjalan menghampiri panggung itu.

CERITA JUNI & JULI [END]Where stories live. Discover now