Bab 51

578 33 0
                                    

Kemang Food Festival,

Terlalu ramai daerah ini dengan orang - orang yang ingin menyicipi berbagai jenis makanan dan minuman. Bau khas bumbu yang menyeruak sampai ke hidung pelancong, membuat mereka penasaran dengan masakan tersebut. Begitu juga dengan kedua remaja yang baru saja tiba di tempat parkir khusus festival ini, mereka tampak berantusias menikmati daerah ramai seperti ini. Setelah keduanya membenarkan tatanan rambut, dengan apiknya Kenzo mengalungkan satu tangannya di bahu Juni. Bagi Kenzo sendiri, dikarenakan Juni bertubuh kecil, ia harus tetap berada disampingnya agar Juni tidak hilang. Alibi sangat tidak? Kalau kalian pikir - pikir, perbuatan Kenzo ini termasuk ke dalam kategori modus bukan?, pasti iya. Dan benar saja, diam - diam Kenzo mengendus rambut panjang Juni yang tersirat wangi shampo yang Juni pakai. Berkeliling untuk mencari sesuatu yang ingin mereka makanan, Juni menunjuk satu buah kedai mini yang menjual makanan yang lumayan ia suka. Menarik lengan Kenzo agar lebih dekat dengan kedai tersebut, alhasil Kenzo mengikutinya dari belakang sesuai kemauan perempuan pencinta pedas ini.

"Bang, mau ya dua porsi. Yang satu level tiga yang satu level satu." Ia memesan dua buah porsi seblak jahanam kepada Abang itu

Abang kedai itu mengangguk sambil mengaduk seblak yang ia buat, "Siap Neng, ditunggu aja ya." Balasnya memberi perintah agar Juni menunggu pesanannya datang

Setelah Juni sudah memesan dua porsi seblak full item, ia kembali menarik tangan Kenzo menuju tempat yang sudah disediakan. Menunggu pesanan dengan secepat mungkin, ia mengambil ponselnya untuk menghindari kegabutan. Kenzo yang sama memainkan gadgetnya, kedua remaja ini disibukan dengan sebuah media sosial yang sedari tadi terus berbunyi. Juni melihat instagram yang menampilkan banyak notifikasi dibar, ia melihat dengan mata terbelalak dengan bulatnya. Ternyata dengan persoalan ini instagramnya seketika boom notifikasi. Ia melihat room chat dari akun - akun lain membalas sorotannya pagi tadi. Banyak yang membalas sorotan ceritanya ketika ia merepost unggahan Kenzo, teman - teman Juni yang ditambah teman - teman Kenzo pun semuanya serempak membalas sorotannya. Juni yang membacanya terkekeh geli ketika teman - teman Kenzo membalasnya dengan satu ketukan love disana.

"Zo, liat deh kerjaan temen - temen lo." Juni memperlihatkan balasan teman - teman Kenzo yang mengirimkan sebuah love diDMnya

Kenzo melihat uluran ponsel Juni, ia menggeleng - gelengkan kepalanya ketika tahu teman - temannya berbuat aneh disana "Emang minta gue tebas ni orang."

"Sini, gue bales - balesin." Sambungnya menarik ponsel Juni

Juni hanya diam saja melihat Kenzo menarik ponselnya. Biarkan saja, biar Kenzo yang membabi buta meruntuki perbuatan teman - temannya itu.

"Permisi Neng, ini pesananya." Tiba - tiba saja Abang penjual seblak tadi mengantarkan pesanan Juni

Juni mengambil dua mangkuk dari nampan, "Iya Bang, terima kasih ya."

Abang itu mengangguk, setelahnya ia pergi membawa nampan.

Juni mengarahkan satu mangkuk ke Kenzo, "Ni makan dulu." Titahnya sembari mengambil ponselnya dari tangan Kenzo

Kenzo meraih mangkuk itu agar lebih berdekatan dengannya. Mengambil sendok dan mulai menyeruput kuah seblak ini terlebih dahulu. Sekiranya pas dilidahnya dan pedasnya tidak terlalu menyengat, Kenzo terlihat menyukai makanan yang dipesan oleh Juni. Juni sendiri yang sangat antusias dengan makanan ini, perlahan - lahan ia memakannya dengan sesuka hatinya. Entah mengapa, rasa pedas menjadi makanan terfavoritnya sejak ia menyicipi soto mie yang dibeli Kakak laki - lakinya.

"Gimana, enak kan?." Tanya Juni yang masih mengunyah suapan demi suapan makanannya

Kenzo mengangguk kuat, "Iya enak banget, kenapa nggak dari awal gue kenal lo aja ya jadi gue bisa ngerasain makanan lokal penuh makna kayak seblak ini." Cuapnya panjang lebar

CERITA JUNI & JULI [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ