Bab 61

682 38 0
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Setelah menyelesaikan ujian akhir semester ke satu, kini disibukan dengan berbagai tugas - tugas yang bisa dikatakan menguras tenaga sehari - hari. Tak ada yang menyepelekan tugas ini dimana semua nilai tambahan akan diambil untuk menambahkan nilai - nilai yang belum kompeten. Selain tugas - tugas tambahan, mereka juga mulai disibukan dengan pelatihan soal ujian nasional. Ya begitulah keseharian kelas senior ini, dibilang sibuk ya pasti sangat - sangat sibuk bahkan waktu untuk weekend pun mereka alpa kan demi tugas mereka yang sudah mulai numpuk. Sekolah menyediakan pelajaran tambahan seusai pulang sekolah bagi siswa/i yang mau, dan bagi yang tidak itu tidak akan menjadi masalah atau merugikan yang lainnya.

Juni pun akhir - akhir ini lebih sering memilih untuk bersinggah ke perpustakaan, sekedar menambah ilmu, mencari jawaban untuk tiap - tiap soal yang menurutnya belum paham, dan menguasai ilmu untuk masuk ke perguruan tinggi. Waktu - waktu saat inilah ia manfaatkan untuk tidak menyepelekan tugas yang sudah diberikan oleh masing - masing guru. Sesekali sehabis jam pelajaran sudah selesai dan jam berikutnya tidak ada guru alias jamkos, ia langsung bergegas membawa laptopnya untuk menguasai pelajaran yang akan dipelajari di perguruan tinggi nanti. Soal beasiswa, Juni sudah ditawarkan ke berbagai Universitas andalan untuk ia masuk kesana. Ia juga sudah ditawarkan oleh pihak sekolah untuk melanjutkan ke salah satu Universitas mana yang paling ia sukai, dan ia pun boleh memilih salah satu Universitas itu jika Juni mengikuti program beasiswa yang ditawarkan oleh Kepala Sekolah.

"Juni, ada yang cari lo tuh diluar." Panggil Ardo, sang Sekertaris kelas yang ikut bergabung ketika ia belajar di perpustakaan

Juni monoleh, "Siapa Do, lo tau namanya?." Balasnya yang sedikit mulai menebak - nebak dengan seseorang yang Ardo bilang tadi

Ardo duduk di meja samping Juni, "Siapa ya, nggak asing juga sih. Gue lupa namanya, dia sendirian nungguin lo didepan. Udah sana samperin aja, dari pada lo kepo." Sambungnya lagi meminta Juni untuk cepat menemuinya saja daripada harus ditanya - tanya seperti tadi

Juni memicingkan matanya, "Kan ada namanya di baju seragam." Setelah itu, Juni melangkahkan kakinya pergi untuk melihat seseorang yang menunggunya di depan

"Cewek mah nggak pernah salah udah." Cibir Ardo sambil meneruskan bacanya kembali

Juni sedikit jengkel dengan Ardo yang mengganggu konsentrasinya, ia terpaksa mengayunkan kakinya untuk melihat siapa yang mencarinya saat ini. Dengan menjepit rambut asal, tiba - tiba langkahnya terhenti setelah ia melihat di hadapannya. Orang ini, lagi - lagi mencarinya dengan senyuman licik dibibirnya. Entah mengapa, ia sangat heran dengan orang itu yang belum juga menghentikan egonya. Benar - benar belum tahu malu dengan apa yang sebelumnya terjadi mengenai kejadian beberapa bulan yang lalu. Tampak belum puas, ia seperti seekor elang yang ingin menerkam hewan lain untuk mengenyangkan dirinya sendiri.

"Mau ngapain lagi cari gue?." Juni langsung bercuap ngegas yang membuat perempuan itu sedikit memundurkan kepalanya

Perempuan itu menyunggingkan senyuman liciknya, "Ikut gue yuk, sebentar aja." Ajaknya, ia seperti ingin mengelabui musuhnya yang harus bisa masuk ke dalam perangkapnya sendiri

"Gue nggak bisa, banyak tugas yang belom gue selesain." Cerca Juni menolak ajakannya. Ia sendiri sangat mengetahui sifat kotor yang orang itu punya, maka dari itu ia menolak dengan alasan yang memang jelas itu nyata adanya

"Yaelah Ni, Ni. Gue tau lo takut sama gue, padahal sama - sama makan nasi lho. Lagi juga, gue cuma ngajak lo kesesuatu tempat doang ko." Katanya lagi yang terus merendahkan nyalinya Juni agar rencana tersebut bisa masuk dengan kemauan Juni sendiri

Juni benar - benar sangat jengah. Rasanya ia ingin sekali mengutarakan semua perbuatannya kepada pihak sekolah, agar ia bisa terbebas dengan rencana busuknya ini. Tetapi seseorang yang sampai saat ini belum juga ada disisinya, ia terus menahannya agar tidak memberitahu semuanya mengenai perempuan licik yang satu ini.

CERITA JUNI & JULI [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz