Bab 40

706 36 0
                                    


Sebentar lagi, akan ada pesta kecil - kecilan di kediaman Aldebaran. Sebuah pesta yang merayakan anniversary orang tua Juli yang sudah menginjak pernikahan kesekian kalinya. Juli meminta Juni untuk menemaninya pergi berbelanja kebutuhan untuk hari yang akan datang. Ditambah pula Bi Iyem dan Mang Dedi untuk membantu membawakan barang belanjaan yang mereka beli. Juli kembali mengecek barang bawaannya menurut list yang Juni buat, diceklis satu persatu ketika barang tersebut sudah berhasil ditemukan dan sudah mereka beli. Dari awal hingga akhir, list barang belanjaan mereka sudah terpenuhi semuanya. Mulai dari membeli makanan olahan yang belum jadi hingga alat - alat yang belum mereka punya, mereka membelinya dengan harga yang sudah terbandrol diskon. Bagi Juli, Juni harus bisa membeli dengan harga yang tertera diskonnya. Entah itu makanan, minuman ataupun barang - barang lain, Juli ingin menghamburkan uangnya dengan catatan uang tersebut tidak terbuang sia - sia dengan harga yang tingginya selangit.

Sebelum Juli mengajak Juni pergi ke pusat mall, Juni tengah beristirahatkan kakinya yang begitu terasa pegal. Juni memijitnya dengan gumaman yang terus keluar dari mulut mungilnya. Ia memukul - mukul kakinya ketika rasa pegal itu terus menjalari otot - otot betisnya. Ketika Juli mau mengajaknya, Juni menolak terlebih dulu dengan alasan kakinya pegal. Ia sangat paham ketika Juli berpakaian dengan rapih seperti ini, menggunakan hoodie putih dengan jeans hitam, Juni sudah bisa menebaknya bahwa Juli ingin mengajaknya pergi ke luar rumah. Belum sempat ia mengganti seragam sekolahnya, Juli menarik tangan Juni agar mau menemaninya pergi ke sesuatu tempat. Tak semudah itu Juni mengiyakan ajakan Juli, dikarenakan Juni masih dengan kondisi capek dan pegal, Juli merelakan tangannya dibaluri minyak gosok dan memijit betis Juni. Juni yang diperlakukan seperti ini, ia tersenyum bahagia. Ternyata Juli masih sama, masih dengan perilaku yang suka membuat Juni tersenyum lega. Setelah Juni sudah merasa enakan, Juli menyudahkan acara pijat-memijatnya dibetis Juni. Juni pun beranjak pergi dan segera mengganti pakaiannya.

Sebelum mereka bergegas pergi, Juli meminta Mang Dedi untuk membawa mobil milik Papah yang tidak dipakai. Papahnya memberikan kunci mobilnya ke Mang Dedi dan memintanya untuk memanaskan mobilnya terlebih dulu. Juli juga meminta Bi Iyem untuk ikut bersama Mang Dedi. Dikarenakan Juli juga ingin membawa mobil sendiri, Mang Dedi pergi berdua bersama Bi Iyem untuk membawa mobil Papahnya. Mereka pun pergi dengan dua mobil yang berbeda, pergi tanpa memberitahu Papah dan Mamahnya, mereka hanya memberitahu bahwa Mang Dedi dan Bi Surti hanya pergi untuk sebentar membawa barang yang dibeli oleh Juli. Juli sengaja tidak memberitahu maksud dan tujuannya dengan memberitahu bahwa putra tunggalnya akan memberikan sebuah kejutan untuk kedua orang tuanya nanti.

Juni yang tengah menyeruput ice blendnya, ia menoleh ke arah Juli "Abis ini mau kemana lagi Bang?." Tanya Juni yang terus digandeng oleh Juli

Juli tampak menimang - nimang sesuatu, "Emm, kemana lagi ya. Udah terpenuhi semuanya kan itu ya?."

Juni mengangguk - angguk, ia kembali menyeruput minuman yang ia beli.

"Mang, Mang Dedi sama Bi Iyem pulang duluan aja ya. Nanti belanjaannya simpen di rumah Juni dulu dan bilang sama orang yang nanyain soal ini, bilang aja keperluan Juli. Gitu ya Mang." Juli memberi sebuah pesan kepada Mang Dedi

Mang Dedi mengangguk setuju, ia mengambil kantung plastik putih dari tangan Juni dan juli "Siap Den, kalau gitu Mamang sama Bi Iyem duluan ya." Balasnya berpamit kepada mereka

Juli mengangguk, "Iya Mang."

"Bibi pulang duluan ya Den, Non. Non Juni jangan lupa makan, jam makan siangnya udah kelewat banyak tuh. Non bawa obat kan?." Bi Iyem mengingatkan jam makan siang Juni, ia juga selalu menanyakan Juni perihal membawa obat atau tidaknya

"Bawa ko Bi, iya nanti Juni cari tempat buat makan." Sahut Juni membalasnya disertai senyuman dibibirnya

"Yaudah kalau gitu, Bibi duluan ya Non." Pamit Bi Iyem

CERITA JUNI & JULI [END]Where stories live. Discover now