Bab 14

1.1K 64 2
                                    


Saat ini mereka sedang memutar area toko buku yang lumayan besar di daerah Kemang. Memilih - milih barang yang akan mereka beli untuk keperluan sekolah yang tersisa beberapa hari lagi. Mulai dari tas, buku, alat tulis, binder file, box file untuk menyimpan surat atau surat berharga karena mereka sudah menginjak kelas XII, serta seragam putih abu - abu yang tak terlupa. Juni terus memilih benda - benda untuk keperluan tulis menulis, sedangkan Juli terus menggeret trolli dibelakang Juni. Juli yang tahu kalau Juni sudah memilih - milih barang apapun bentuknya, ia sangat menelaah benda tersebut agar tidak sampai salah pilih. Maka dari itu, Juli sering kali ngedumel pada dirinya sendiri. Benda yang ia pegang, selalu ia masukan begitu saja ke dalam trolli yang Juli dorong. Entah ia memasukan apa Juli tidak tahu, yang terpenting benda itu bisa dipakai untuk ke depannya.

Sebelum mereka pergi ke toko buku ini, Nadine sudah berpesan kepada Juni bahwa ia membeli yang penting - penting saja, sehingga tidak terjadi pemborosan dan ujung - ujungnya tidak ia gunakan. Begitu juga dengan Farah, ia juga sudah mengingatkan Juli untuk membeli keperluan yang menurutnya penting saja. Juli pun menuruti apa pesan Mamahnya, ia membeli keperluan yang menurutnya itu penting. Berbeda dengan Juni, ia terus memasukan barang yang menurut Juli tidak akan digunakan nantinya. Juli juga sudah sering kali memberitahu Juni bahwa membeli keperluan sekolah yang penting - penting saja, tapi Juni tetap Juni, ia tidak mendengarkan apa kata Juli, ia mengabaikannya begitu saja.

Setelah ia sudah memenuhi list keperluan untuk sekolah nanti, Juni berbelok ke arah kanan, yakni tempat sepatu. Juli pasrah, ia hanya mengikuti arah teman kecilnya kemana saja. Mereka pun memasuki tempat tersebut dan mulai memilih sepatu yang cocok ketika digunakan untuk hari pertama masuk sekolah nanti. Juni menginjak ke sepatu bermerk converse, ia sangat menyukai sepatu bermerk ini. Mulai dari ukuran standar sampai berleher panjang, ia suka mengoleksi sepatu ini.

"Lo mau beli converse lagi? Sepatu lo kan masih bagus, baru beli beberapa bulan yang lalu kan." Juli memberitahu agar Juni tidak membeli kembali sepatu itu

Juni menoleh, memanyunkan bibirnya "Orang mau liat doang, kenapa si gitu banget."

Juli memutar bola matanya malas, ia mengikuti lagi arah Juni berpindah tempat ke merk sepatu yang lainnya. Kini ia mereka berhenti di merk sepatu lain, nike. Juni mulai memilih sepatu yang pantas untuk ia pakai nanti, ia mulai memilih dari warna hitam terlebih dahulu. Juli juga ikut melihat - lihat dari pada ia hanya menunggu Juni memilih sepatu. Ia menggelengkan kepala, ternyata ia tidak begitu srek dengan sepatu merk nike ini. Ia melihat Juni mengambil satu berwarna full black dan mengahmpiri Juli.

Juni memperlihatkan sepatu yang sudah ia pilih, "Ini ya?." Katanya seraya tersenyum kepada Juni

Juli mengangguk, "Yaudah itu aja, udah lo cobain?." Tanya Juli

Juni menggeleng, "Nggak perlu, gue kan udah pas sama ukuran 49."

"Yaudah ayo, abis ini udah ya." Pinta Juli agar Juni menyudahi membeli keperluan sekolah

"Iya, lo nggak beli sepatu?." Juni bertanya, ia juga tidak melihat Juli membeli sapatu baru di trolli belanjaannya

"Sepatu gue masih bagus."

"Gue beli lo harus beli, nggak mau tau pokonya." Juni mulai merajuk, bertingkah seperti sedia kala

Juli menghela nafas, "Kata Mam-"

"Jangan cari alesan, buru cari biar sepatu gue ada temennya." Juni memaksa Juli, mendorong tubuhnya untuk mencari sepatu yang baru

"Iya iya." Sahut Juli pasrah. Ia mengikuti kemauan Juni saja, ia hanya takut Juni merajuk di tempat ini dan tidak mau pulang sebelum Juli berhasil membeli sepatu baru

CERITA JUNI & JULI [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon