CHAPTER 7 [ SORRY]

9.7K 1.1K 77
                                    

"Shou-san?"Kei mengguncang pelan tubuh Shousuke yang masih tertidur lelap.

Belakangan ini Shousuke pulang larut malam, dan begitu pulang ia langsung saja terlelap.

"Ng?"Shousuke menatap Kei yang sedang berdiri dihadapannya.

"Bangunlah Shou-san...saatnya sarapan" Ujar Kei pelan

Shousuke langsung turun dari ranjang kemudian keluar dari dalam kamar.

"Apa perasaanku saja? Shou-sama menghindariku...
.

.

.

Seperti biasanya Kei memilih untuk berdiam di kamar saat yang lainnya sarapan. Usia kandungannya sudah memasuki minggu ketiga, dan ia semakin sensitif terhadap aroma makanan, jadi ia akan menikmati makanannya sendirian setelah yang lainnya selesai.

"Aku ingin ramen..."Ujar Kei pelan. Kata-kata itu melesat keluar begitu saja dari bibirnya.

"Biarkan para pelayan menyediakannya untukmu, Kei"Ujar Shousuke yang baru saja kembali ke kamar.

"M-maafkan Aku Shou-san" ujar Kei sembari menunduk.

Shousuke melangkah mendekati Kei dan mengulurkan tangannya untuk memeluk Kei, namun kemudian ia mengurungkan niatnya.

"Aku akan bersiap-siap sekarang"Ujar Shousuke pelan kemudian segera bersiap-siap untuk berangkat.

Kei menatap sosok Shousuke dengan raut wajah kecewa, namun tidak ada yang dapat dilakukannya.

.

.

.
"Aku kenyang..."Ujar Kei sembari mengelus perutnya.

Semua orang sudah berangkat untuk bekerja, termasuk sang ayah dan ibu. Mereka memiliki rapat penting siang ini, itulah mengapa baik kedua orang tua itu, Shirasaki dan Shousuke punya kesibukan yang harus dilakukan untuk mempersiapkan diri menghadiri pertemuan siang ini.

Kei menoleh ke arah ponselnya sambil tersenyum kecil membaca pesan-pesan Chizuru.

"Sepertinya menyenangkan, bulan madu Chizuru-san..."

Selang beberapa menit ponsel itu berdering. Ia cepat-cepat menerima panggilan masuk itu.

"Kei

"Shou-san?" 

"Jarang sekali Shou-san menelpon...

"Kei,sepertinya aku lupa membawa dokumenku... Periksalah apa ada sebuah dokumen bersampul map biru di atas mejaku?"

"Tunggu sebentar, Shou-san"

Kei hendak keluar menuju ruang kerja Shousuke, namun matanya tertuju pada map yang ada diatas meja riasnya.

"Shou-san...kau meninggalkannya di atas meja rias..

"Tolong antarkan kemari Kei, biarkan sopir mengantarmu...aku tidak bisa kembali untuk mengambilnya sekarang..."

"Baiklah Shou-sama..." Kei bergegas mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih modis. Selera fashionnya sepertinya menjadi-jadi setelah ayah dan ibu mertuanya mengomelinya habis-habisan karena ia bahkan tak pernah menggunakan kartu kredit yang mereka berikan.

Setelah ia merasa puas dengan penampilannya, Ia segera keluar dan masuk ke mobil.

Kei menatap hiruk-pikuk kota dari jendela mobil itu sembari termenung.

"Ah...jika Shou-san tidak membeliku...ku rasa aku...juga akan jadi pemandangan yang dilihat oleh orang-orang yang duduk di mobil seperti ini..."

TOTALLY CAPTIVATEDOn viuen les histories. Descobreix ara