SIDE STORY #23

3.3K 422 53
                                    

Hikaru kini termenung di depan pintu rumah itu.

"Tuan Muda...Silahkan Masuk"Ujar Sang Pelayan.

Entah harus masuk atau tidak... ia benar-benar bimbang saat ini.

"Hikaru?"tanya Seiji yang kelihatannya baru akan berangkat itu.

"Ayah..."

"Masuklah"Ujar Seiji yang juga bingung harus mengatakan apa.

"Seiji-san...kau melupakan lagi bek-al..mu..

"Mengapa kau datang kemari?"tanya Ren

"Ren... Sudah...cukup..."Ujar Seiji

"Pergi dari sini... Aku tidak ingin melihatmu lagi"Ujar Ren Sembari menyodorkan kotak makan Seiji dengan kasar pada Suaminya itu. Kemudian segera kembali ke kamarnya dan membanting pintu kamar dengan keras.

"Kau benar-benar membuat kekacauan besar"Ujar Seiji sembari menepuk punggungnya

"Ayah?"

"Hm?"

"Maafkan Aku"Ujarnya pelan

"Y-ya...ayah tidak bisa menyalahkanmu Hikaru. Bagaimana pun ini juga salah ayah, seandainya... Jika ayah lebih kaya..."Ujar Seiji pelan

"Maafkan aku, Hikaru-kun... "Ujar  Seiji pelan sembari berlalu begitu saja.

Hikaru berdiri termenung sembari menatap punggung sang ayah.

"Beliau pekerja keras... Sedangkan aku...Akuu mendapatkan semua ini hanya karena Jii-san memberikannya secara cuma-cuma kepadaku..."Hikaru menoleh ke arah dirinya sendiri yang sudah rapi dalam balutan setelan jas itu dengan sedih.

Ia kemudian menghembuskan nafasnya pelan dan berjalan menuju kamar sang ibu.
Kini ia terlihat seperti anak kecil karena harus duduk di lantai dan bersandar dipintu kamar itu.

"Ibu... Ayahku benar-benar pekerja keras..."Ujar Hikaru pelan

"Harusnya aku mengikuti jejak ayah. Namun, aku malah berkeliaran di tempat ini dalam beberapa hari ini. Aku takut ibu akan menolakku"Ujarnya pelan

"Maafkan Aku. Aku benar-benar mencintai Mizuki, namun aku juga egois karena ingin ia menuruti segala keinginanku. Ternyata ia keras kepala bu..."

"Sama seperti ibu"Ujar Hikaru.

Ren langsung saja membuka pintunya dan memukuli kepalanya.

Hikaru menatapnya dengan mata berkaca-kaca, bukan karena terharu namun kepalanya kini berdenyut-denyut akibat pukulan itu. Ia pun  kemudian segera memeluk kaki Ren

"Ibu... Ia mirip sekali dengan ibu. Ia keras. Cerewet. Tangguh dan Tidak mudah dikalahkan."Ujar Hikaru lagi

"Maaf bu... Aku mengatakan hal buruk tentang ibu"Ujar Hikaru

"Jika ... Seiji-san tidak melakukannya, kau tidak akan pernah lahir"Ujar Ren

"Aku...ku akui jika aku hamil diluar pernikahan. Namun, Seiji-san tidak meninggalkanku dan bertanggung jawab atas segala yang telah dilakukannya."

"Berbeda sekali denganmu. Aku masih ingat sekali bagaimana pertama kalinya kau mengatakan pada kami tentang Mizuki-kun. Kau bersemangat sekali... Namun, tiba-tiba kau bilang kau menyukai seorang wanita dan memilih untuk mengabaikan Mizuki-kun... kau benar-benar bukan manusia...aku pikir apa aku ini pernah tidur dengan binatang di suatu tempat? Hingga melahirkan anak binatang juga?"

"Ibu... Maafkan aku...jangan bicara seperti itu. Ini salahku...karena itu...maafkan aku ibu...maaf..."

Ren memijat kepalanya dengan sangat kesal dan masih memperhatikan Hikaru yang terus-menerus menangis itu.

TOTALLY CAPTIVATEDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz