CHAPTER 4 [EGOIST]

11.7K 1.2K 161
                                    

Banyak hal baik yang terjadi bagi Kei selama beberapa hari setelah Shousuke dan Kei meninggalkan rumah sakit itu.

Kei memang masih agak takut bicara pada Shousuke, jadi ia hanya dapat bicara banyak hal pada pada Chizuru, melalui ponsel barunya. Shousuke secara khusus memilih ponsel itu untuknya.

Siang ini seperti biasanya ia sendirian di apartemen itu. Setelah mengisi perutnya dengan makanan, ia duduk di sofa sembari membuka Note di ponselnya.

"30 April,

Hari ini Shou-sama tidak marah padaku. Ia selalu bangun pagi seperti biasanya dan menyediakan sarapan, aku sempat malu, beberapa hari ini begitu terbangun Shou-sama sudah dalam keadaan rapi. Ah...ini mengerikan awalnya, namun ia selalu mencium keningku setiap pagi dan memelukku sebelum berangkat...Namun, aku tidak tahu...apakah aku diizinkan berharap lebih padanya?"

Kei meletakkan ponselnya hati-hati di atas meja dan menyalakan televisi di hadapannya. Hari ini perasaannya agak aneh.

Ia mengganti-ganti channel TV sembari berbaring di sofa. Namun beberapa saat kemudian ia tertidur lelap dengan memegangi remot TV.

.

.

.

Shota bergegas berlari ke ruangan Shousuke.

Ia membuka pintu ruangan itu tergesa-gesa.

"Ada apa?"Tanya Shousuke yang terkejut melihat Shota

"Ayah anda sedang dalam perjalanan kemari... ia sudah menaiki lift"Ujar Shota panik

"Apa yang ia inginkan?"Ujar Shousuke yang masih santai-santai saja.

"Shousuke-sama, apa mungkin beliau tahu tentang...

"Diamlah Shota! dan jangan berdiri di situ!" Ujar Shousuke yang sudah siap-siap bertemu dengan sang ayah. Sudah beberapa tahun lamanya ia tak bertemu dengan sang ayah. jadi ini akan menjadi reuni untuk mereka.

Pintu perlahan dibuka dan sosok pria tua itu memasuki ruangan. Shousuke yang sudah tidak lagi terkejut segera bangun dari kursinya dan mempersilahkan sang ayah duduk.

"Kalian keluarlah.."Ujar pria tua itu menyuruh yang lainnya meninggalkannya dan Shousuke

"Duduklah Shou"

Shousuke segera menuruti perintahnya dan duduk dihadapannya.

"Benarkah kata Yuma? Kau juga akan segera menikah?"Tanya Sang ayah

"Sudah ku duga, ia akan menanyakan hal ini"

"Shou?"

"Y-ya..begitulah"Jawab Shousuke dengan agak ragu

"Jika kau benar-benar akan menikah, bawalah pasanganmu ke rumah..."

"Sepertinya aku harus cepat-cepat mengubah seluruh latar belakang Kei"

"Tentu saja."

Pria tua itu melepaskan topi yang dikenakannya sembari menghembuskan nafasnya.

"Aku sudah sangat tua Shou... aku berpikir untuk segera punya cucu sebelum aku beristirahat selamanya. Aku sempat khawatir kau akan sepertiku terlambat menikah..."

Shousuke mengernyitkan keningnya

"Aniki...

Sang ayah kembali menghembuskan nafasnya. 

"Entahlah... istrinya tidak dapat memberikannya seorang anak..."Ujar sang ayah pelan

Shousuke merenung. 

TOTALLY CAPTIVATEDOnde histórias criam vida. Descubra agora