CHAPTER 24 [FAMILY]

6.3K 654 41
                                    

Pagi ini Kei mendapat kunjungan dari orang yang tak terduga.
"Maaf mengganggumu"Ujar Shirasaki sembari menyerobot masuk
Sang ayah yang sedang duduk di kursi roda bahkan sang ibu terkejut dengan kelakuan Shirasaki itu.
"Kazuki....papa pulang"Ujar Shirasaki lagi-lagi menyerobot masuk kedalam kamar anak-anak
"Hahaha...aniki, ia selalu membuat keributan"Ujar Shousuke yang baru saja selesai mandi itu
"Masuklah, ayah, ibu"Ujar Shousuke pelan
"Apa kabar Kei?"tanya Sang ayah
Mata Kei berkaca-kaca melihatnya.
"Aku ... baik-baik saja. Aku ...tidak percaya, aku melihat ayah lagi seperti ini. Syukurlah ayah..."ujar Kei
"Hahaha...kau masih sama saja Kei, jangan cengeng"Ujar Sang ayah sambil tertawa
"Ayah ingin melihat mereka bukan?"Ujar Shousuke yang keluar sembari menggendong Mizuki dan Shirasaki yang menggendong Kazuki.

"Oh!... Aku benar-benar bisa mati dengan tenang sekarang"ujar sang ayah
"Ayah! Jangan bicara seperti itu!"ujar sang ibu yang duduk di sampingnya kesal.
Kedua putranya dan Kei hanya tertawa mendengarnya.
"Kazuki-kun...maafkan aku"Ujar sang ibu sembari menggendong Kazuki dan menciumnya.
"Keduanya omega"Ujar Shousuke pelan
"Ayah tidak peduli omega ataupun Alpha Shou. Ayah sangat senang melihat mereka saat ini"Ujar sang ayah
Shousuke duduk disamping ayahnya sembari memperlihatkan Mizuki pada sang ayah yang tangannya masih lemah itu. Ia telihat sedih karena tak dapat menggendongnya.
"Mizuki-kun... syukurlah. Kau juga selamat"Ujar sang ayah
"Ia benar-benar ribut saat tengah malam. Sedangkan Kazuki-kun, ia tenang-tenang saja... Seperti yang diharapkan dari seorang kakak"Ujar Kei sambil tertawa
"Maaf Kei..."Ujar Shirasaki pelan
"Eh?"
"Maaf merepotkanmu...setelah semua yang terjadi"Ujar Shirasaki pelan
"Aku tidak merasa repot nii-san, semua yang sudah terjadi...adalah kesalahan kita sebagai orang dewasa, kesalahan kita tidak harus ditanggung oleh anak-anak ini"Ujar Kei

"Aku yang telah membuat semua kekacauan itu. Seharusnya aku meminta Shirasaki menceraikannya sejak awal"Ujar Sang ayah pelan
"Aku yang seharusnya tidak menikah dengannya sejak awal, karena aku tahu ia hanya ingin mendekati Shou"Ujar Shirasaki pelan
Ruangan itu hening dalam sekejap.
Semua orang terlihat sedang mengoreksi diri mereka masing-masing.
Keheningan itu tidak bertahan lama, karena tangis Kazuki.
"Ia lapar"Ujar Kei dengan sigap menuju ke dapur dan membuatkan susu untuk Kazuki
"Kazuki....tenanglah nak"Ujar Shirasaki pelan sembari menggendong anaknya itu
"Haha..kau terlihat seperti seorang ayah sekarang"goda sang ibu
"Bukankah ia memang seorang ayah sekarang?"ujar sang ayah sambil tertawa
"Ia tidak akan tenang sebelum perutnya terisi penuh nii-san"Ujar Kei sembari menyerahkan botol susu itu pada Shirasaki
"Cobalah Aniki... Hati-hati Kei akan memukulmu jika kau membuat Kazuki tersedak"Ujar Shousuke
"Kau saja Kei...demi keselamatannya"Ujar Shirasaki
Orang-orang yang melihatnya hanya tertawa.

Beberapa saat kemudian, bel rumah itupun kembali berbunyi.
Jantung Kei berdetak kencang karena selama ini ia dan Shousuke tidak pernah punya tamu. Kei yang sedang menggendong Kazuki itu melangkah hendak mendekati pintu namun kemudian Shousuke menariknya setelah ia menyerahkan Mizuki untuk digendong sang ibu.
"Apa kau sama sekali tidak takut?"tanya Shousuke kesal
Kei pun terdiam dan hanya terdiam di tempatnya.
Shousuke membukakan pintunya dan termenung melihat sosok dihadapannya.
"Aku Asahina Ran. Aku adalah pelayan pribadi Soo Won-sama...Tuan besar memerintahkanku untuk mengantarkan tuan muda ke kediaman Anda untuk mengunjungi tunangannya. Kami juga akan menetap dalam beberapa minggu ini, karena nyonya sudah kembali kerumah dan nyonya tidak ingin melihat soo-won sama"Ujar pelayan wanita itu sambil membungkuk dan menyerahkan sebuah amplop dengan hiasan yang unik dan sangat menarik.
Shousuke pun segera menerimanya dan membolak-balikkan amplop tersebut kemudian membuka dan membaca isinya.

"Kalian...masuklah dulu"ujar Shousuke pelan
Shousuke berjalan lebih dahulu kemudian membisikan sesuatu pada sang ayah dan menyerahkan Amplop itu pada sang ayah. Ia kemudian meminta sang ibu dan Kei menunggu saja di kamar.
"Silahkan duduk"Ujar Shousuke pelan
Sang pelayan terlihat agak terkejut saat melihat seluruh anggota keluarga itu lengkap disana.
"Mengapa ayahmu tidak langsung mengantarkanmu kemari?"tanya Sang ayah
Bocah kecil itu terdiam dan tidak berani menjawabnya. Ia hanya terus menarik baju sang pelayan dan berusaha menyembunyikan wajahnya.
"Maafkan Tuan Muda, Yanagisawa-sama, Tuan Muda agak pemalu"
"Walaupun ayah dan ibunya tidak tahu malu?"Pikir Shousuke. Shirasaki pun kemudian menatapnya. Rasanya seperti mereka sama-sama punya pemikiran yang sama saat ini.
"Ini benar-benar tak terduga, apa kami sudah ketahuan mengirimkan orang-orang untuk mencari rekaman itu. Dan lagi... Menjijikan sekali...ia bahkan sudah membuat undangan seperti ini" pikir Shousuke

TOTALLY CAPTIVATEDWhere stories live. Discover now