CHAPTER 19 [TRUTH PART 4]

6.5K 806 32
                                    

Shousuke terlihat gemetaran sembari menunggu di depan ruang operasi.
"Shou..."ujar sang ibu pelan
"Maaf...maaf bu, aku terlambat. Seandainya saja, aku mengikuti aniki, hal ini tidak akan terjadi"ujar Shousuke
"Shirasaki menerima resikonya. Jangan khawatir, ia pasti baik-baik saja"ujar sang ibu sembari menahan tangisnya dan memeluk Shousuke
"Shou-san?"tak lama setelah ia dan sang ibu duduk menanti Shirasaki yang sedang dioperasi, suara Kei terdengar.
Rasanya Shousuke ingin marah, namun ketika ia melihat Miwa bersamanya, ia mengurungkan niatnya.
"Kei, mengapa kau..."sang ibu sampai menutupi mulutnya ketika Kei menggendong bayi yang ditinggal Mirai tersebut
"Kau tidak mengangkat teleponmu Yanagisawa-san, kupikir sesuatu terjadi padamu karena itu aku dan Kei mampir sebentar di rumahmu, namun para pelayan mengatakan kau belum kembali. Dan ketika kami menanyakan tentang menantumu, mereka mengatakan ia sudah pergi, dan meninggalkan bayinya sendirian disana."Ujar Miwa

"Kalian harusnya membiarkan saja anak itu"Ujar sang Ibu yang enggan melihat wajah anak itu.
"Ia sudah menangis cukup lama, walaupun digendong para pelayan, ia tak berhenti menangis...bibir dan wajahnya sampai membiru. Jika ia meninggal di rumah, orang-orang diluar sana malah akan mencurigai ibu ataupun nii-san yang membunuhnya kemudian menyingkirkan ibunya"ujar Kei
Shousuke yang mendengar kata-kata Kei, bahkan sampai bingung harus berkata apa padanya. Walaupun ia tidak suka, namun ia mengakui ada benarnya juga perkataan Kei.
"Aku senang wanita itu angkat kaki dengan sendirinya"ujar Sang ibu.
"Aku akan meminta seseorang untuk segera mengirim anak itu ke panti asuhan atau membuangnya saja"ujar Sang ibu kesal
Entah mengapa Kei terlihat agak sedih mendengarnya.
"Sebenarnya ini salah ibunya... namun, bagaimana nasib anak ini nantinya?Ia akan sama sepertiku, dan menjalani hidupnya yang malang seorang diri"Kei masih bimbang haruskah ia membiarkan mereka melakukannya

"Kei?"Ujar Shousuke pelan sembari menghampirinya
Kei yang baru saja tersadar dari lamunannya langsung saja melihat Shousuke sambil tersenyum.
"ahh... apa ini ...mode Kei sedang menggendong bayi, benar-benar tidak baik untuk jantungku"Wajah Shousuke memerah saat ia melihat Kei
"Ada apa Shou-san?"tanya Kei pelan
"Keputusan mengenai anak ini, biarkan aniki yang menentukannya"Ujar Shousuke
"Namun Shou, kalian akan menyesal jika tidak membuang bibit penyakit itu sekarang!"bentak sang ibu
"Tenanglah dulu bu, ini hanya bayi dan ia bahkan tidak tahu apa-apa"Ujar Shousuke 
"Tch! Jangan pernah bawa anak itu kerumah! Ibu tidak akan segan-segan menyingkirkannya"Ujar sang ibu

Raut wajah Kei agak memerah mendengarnya. Ia tahu betul ibu dari bayi itu adalah seorang wanita yang sangat jahat,  namun ia tak sanggup untuk membuang anak kecil yang tak tahu apapun.
"Duduklah dulu Kei... "Ujar Shousuke sembari menuntunnya ke kursi tunggu.
Beberapa saat kemudian seorang dokter keluar dari ruangan itu.
"Dokter.. Putraku... Ia baik-baik saja?"tanya sang ibu. Walaupun ia tenang-tenang saja sebelumnya, namun kini kekhawatiran yang ditahan-tahan dari tadi akhirnya terlihat jelas
"Ya..Beliau sudah melewati masa kritisnya"ujar sang Dokter sembari tersenyum
"Syukurlah.."ujar Kei pelan sembari menghembuskan nafas lega.
Shousuke yang sedang berdiri di samping Kei langsung saja menggenggam tangan Kei erat.
"Kau begitu khawatir?"tanya Shousuke pelan

Kei melihatnya dengan mata berkaca-kaca.
"Jika nii-san tidak bangun, kita tidak akan pernah tahu siapa yang sudah melukainya...dan Mirai...Mirai akan tertawa puas..."ujar Kei sambil menangis.
Yang melukai hatinya sebenarnya bukan tentang Shirasaki atau apapun itu, namun bayi kecil tak berdosa yang kini sedang tertidur pulas dalam pelukannya.
"Kei...
"Semoga anak ini tidak seperti ibunya, sayang sekali jika anak ini... Juga berakhir buruk...
"Tenanglah Kei!"ujar Shousuke dengan nada setengah membentak
"Saat ini, polisi sedang mencari pelakunya dan ... Aku juga harus terus mengawasinya"ujar Shousuke pelan kemudian ia menoleh ke arah Tanaka yang sedang duduk dikursi tunggu yang agak jauh dari mereka dengan tatapan kosong.
Kei cepat-cepat menghapus air matanya dan mengangguk.
"Aku akan meminta Sh.."Shousuke menghentikan kalimatnya
"Tidak. Jika Shota pelakunya...Kei akan berada dalam bahaya"
"Aku akan mengantarmu kembali."ujar Shousuke

TOTALLY CAPTIVATEDUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum