CHAPTER 14----[NAME]

7.5K 868 38
                                    

Siang itu Kei terlihat terburu-buru memasuki gedung Blue Moon itu.
"Selamat datang Kei-sama"Ujar Shota yang sudah menunggunya sedari tadi di depan meja resepsionis
"Shota-san...Ini dokumennya"Ujar Kei sembari menyodorkan amplop cokelat besar itu pada Shota
"Terima Kasih Kei-sama. Aku akan mengantarkan Anda ke ruangan Shousuke-sama"Ujar Shota
"Aku akan menunggu di lobby saja. Shou-san pasti akan mengabaikan pekerjaannya jika ia melihatku"Ujar Kei
"Namun Kei-sama...
"Aku akan baik-baik saja"Ujar Kei sembari tersenyum. Ia lalu bergegas meninggalkan Shota dan duduk di sofa yang ada di lobby sembari mengelus perutnya yang sudah kelihatan besar itu.
"Kalian tetap awasi Kei-sama...Jika ada orang yang mencurigakan segera panggil petugas"Ujar Shota
"Baik Shota-san"Ujar dua wanita yang menjaga meja resepsionis itu bersamaan

Kei membolak-balik majalah yang sedang dibacanya sembari sesekali memperhatikan orang-orang yang lewat dihadapannya. Beberapa saat kemudian ia meletakkan majalahnya itu kembali ke atas meja dan melihat ponselnya.
"Hmmm... aku lelah...apa Shou-san masih lama?"gumamnya pelan 
Kei mengangkat kepalanya, pandangannya menangkap sebuah kejadian yang membuatnya agak bersedih.
"Jika saat itu kakakmu baik-baik saja, ia pasti sudah lahir"Ujar Kei pelan
Detik berikutnya telinganya menangkap suara orang berteriak.
Ia berdiri dari sofa sambil menatap seorang wanita yang tengah dipapah karena hendak melahirkan.
"M-maaf...ada apa disana?"Tanya Kei sembari menghampiri meja Resepsionis
"Istri Shirasaki-sama akan segera melahirkan"Ujar seorang wanita pelan. Wanita itu dan rekannya saling memandang dengan penuh rasa bersalah karena mereka pernah menyaksikan langsung saat-saat dimana Kei keguguran.
"Kei-sama...Apakah anda ingin bertemu Shousuke-sama?"tanya wanita itu
"Baiklah"Ujar Kei pelan

Kei akhirnya setuju di antarkan menuju ke ruangan Shousuke.
"Shou-san..."Ujar Kei sembari membuka pintu ruangan Shousuke pelan
"Ng?"
Shousuke langsung saja berdiri dari kursinya dan menghampiri Kei.
"Kau baik-baik saja? ada apa? mengapa kau begitu pucat Kei??"Tanya Shousuke 
"Aku baik-baik saja Shou-san..."
Shousuke tak mengatakan sepatah katapun dan segera menuntun Kei untuk duduk di sofa. Kemudian ia berjongkok di hadapannya.
"Kalian sudah makan siang?"tanya Shousuke
"Ya."Ujar Kei sembari mengangguk
"Apa kau makan banyak hari ini?"tanya Shousuke lagi
"Shou-san...kau terlalu khawatir..."Ujar Kei
"Aku harus khawatir Kei... Perutmu semakin besar dan tubuhmu jadi lebih kurus. Katakan padaku apapun yang kau inginkan."Ujar Shousuke
"Selesaikan pekerjaanmu...Jangan khawatir, aku selalu meminum vitaminku"Ujar Kei
Shousuke masih mengernyitkan alisnya. 
"Aku akan makan lagi setelah kau menyelesaikan pekerjaanmu"Ujar Kei
"Tidak. aku ingin melihatmu makan sekarang juga."Gerutu Shousuke.

"Baiklah...lanjutkan pekerjaanmu Shou-san. Aku akan makan setelah kau selesai dengan pekerjaanmu"Ujar Kei
"Kau berjanji?"tanya Shousuke
"Ya. Janji"Ujar Kei
Shousuke menghembuskan nafasnya pelan kemudian kembali ke mejanya dan berusaha keras menyelesaikan semua pekerjaannya dengan lebih cepat.
"Shou-san...
"Hm?'tanya Shousuke pelan
"Mirai-san akan segera melahirkan"Ujar Kei pelan
"Ya. Aku tahu...suranya cukup nyaring. Dan walaupun ia seperti itu, kita tidak perlu ikut campur, bukan urusan kita"Ujar Shousuke
"mhm...aku mengerti"Ujar Kei sembari mengangguk
"Ada apa Kei?"tanya Shousuke pelan
"Tidak ada apa-apa Shou-san...Aku hanya ragu...apa aku harus memaafkan mereka?"tanya Kei pelan
"Kei...tidak perlu memikirkan hal yang tidak penting. Kau hanya akan membebani dirimu sendiri sementara orang-orang jahat itu akan menertawakanmu"Ujar Shousuke
"Kau pasti terlau banyak memikirkan hal-hal seperti itu Kei, sehingga berat badanmu semakin memburuk"Omel Shousuke

"Kau benar Shou-san...mungkin aku terlalu takut."Ujar Kei pelan sembari menunduk.
Shousuke menghembuskan nafasnya perlahan, kemudian segera menghampiri Kei.
"Ayo kita pulang Kei..."Ujar Shousuke pelan
Ia membantu Kei berdiri kemudian mencium keningnya pelan.
"Jangan takut...Aku ada disini Kei, aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Kau seperti nafasku Kei, bagaimana bisa aku hidup jika terjadi sesuatu padamu?"ujar Shousuke pelan
Kei tertawa kecil sembari memeluk Shousuke.
"Jangan menggodaku seperti ini Shou-san, agak memalukan"Ujar Kei
"Akan lebih baik jika kau terus tersipu seperti ini Kei agar kau tidak memikirkan apapun lagi"Ujar Shousuke.
Ia memegangi pinggang Kei dan menuntunnya keluar dari ruangan itu perlahan.

TOTALLY CAPTIVATEDWhere stories live. Discover now