CHAPTER 2 [PET]

13.4K 1.2K 73
                                    

Kei membuka matanya pagi ini. Badannya masih terasa amat sakit. Ia bangun dan duduk di kasur empuk itu. Ia menoleh ke sekelilingnya. Ruangan itu sangat mewah. Kei berusaha mengingat kembali kejadian semalam. Namun sia-sia, ia tidak dapat mengingat wajah siapapun. Yang di ingatnya hanyalah ia di beli oleh seseorang di pelelangan. Wajah Kei terlihat sedih, namun dengan cepat ia menyemangati dirinya sendiri.

Ia segera turun dari tempat tidur tersebut, dan dengan sigap merapikannya. Ia menoleh ke arah lemari besar di samping kanan ranjang tersebut. Ketika Kei membukanya ia tak henti-hentinya takjub dengan pemandangan tersebut.
Semua pakaian dengan ukuran yang sangat pas dengan tubuhnya sudah tersedia disana. Ia tersenyum kecil, sepanjang hidupnya ia belum pernah memiliki pakaian sebanyak itu.

Kei menutup lemari tersebut pelan kemudian menoleh ke arah jam weker kecil di atas meja dekat ranjangnya.
Waktu menunjukan pukul 08.10. Kei merasa cemas, ia sudah kesiangan menurutnya.
Kei membuka pintu kamarnya pelan. Ia mengintip ke ruangan besar dihadapannya yang ia yakini sebagai ruang tamu. Ada tiga sofa besar disana yang disusun berbentuk huruf u dengan sebuah televisi super besar berseberangan langsung dengan sebuah sofa yang paling besar. Saking terpesonanya Kei langsung saja keluar dari kamarnya dan melihat-lihat televisi besar itu.

"Apa tidak ada orang di rumah?"Gumam Kei lagi

Ia mencari-cari ke ruangan lainnya namun yang ia temukan hanyalah dua ruangan yang terkunci rapat, dapur dan kamar mandi. Tidak ada petunjuk sama sekali baginya mengenai pemilik tempat yang ia tinggali tersebut. Kei berkeliaran di dalam rumah tanpa tahu apa yang harus ia lakukan. Tenggorokannya mulai terasa kering dan rasa lapar mulai membuatnya gelisah. Ia memilih untuk menunggu daripada harus mengambil makanan dari dapur tanpa se-ijin pemilik rumah. Kei duduk di sofa tersebut dan melihat-lihat majalah yang terletak di atas meja yang ada dihadapannya itu. Namun, ia kembali menutupnya. "Sudah kuduga, aku tidak mengerti hal-hal berbau bisnis"

Kei termenung. Ia menopang dagunya dengan kedua tangannya.
"Bagaimana jika yang membeliku ternyata seorang pria tua mesum dan menjadikanku sebagai simpanannya?" Gumam kei. Ia menghembuskan nafasnya. Ia sadar, ia punya takdir yang tak dapat ia hindari sebagai seorang omega.
"Benar kata Jii-san, kita tidak tahu nasib kita akan seperti apa"Gumam Kei lagi. Ia menunggu cukup lama, dan waktu terus berlalu. Kei yang hanya duduk diam dari tadi, memilih untuk tidur sebentar sambil menunggu pemilik rumah tersebut. Sayangnya rencana Kei untuk tidur sebentar gagal, sekelilingnya sudah mulai gelap. Ia meraba-raba tembok untuk mencari saklar untuk menyalakan lampu. Setelah beberapa saat kebingungan akhirnya ruangan itu terang benderang. Ia menoleh ke arah jam dinding,  sudah pukul 20.05, namun masih tetap sama tidak ada siapapun yang kembali ke tempat itu.

Perut Kei tiba-tiba berbunyi. Ia belum makan apapun sejak kemarin. Kei terdiam sebentar. Ia kemudian berjalan menuju ke dapur dan membuka sebuah kulkas besar disana. Isinya penuh dengan bir dan beberapa butir telur. Ia segera mengeluarkan telur tersebut dan mulai membongkar-bongkar rak-rak untuk mencari peralatan memasak.
"Aku akan meminta maaf nanti, aku juga akan memasakkan sesuatu untuk pemilik rumah ini"Gumam Kei lagi.Setelah semua bahan yang diperlukan terkumpul, ia segera menyiapkan sepiring omurice untuk dirinya sendiri dan sepiring lainnya untuk sang pemilik rumah.
.
.
"Aku bingung... , aku membelinya, aku tidak mengerti mengapa? Dan kini aku semakin merasakan omega itu menjijikan"Ujar Shousuke
Seorang pria yang memakai jas dokter terlihat sedang menertawainya.
"Kau trauma Shousuke, mungkin ini takdir agar kau bisa kembali normal seperti sedia kala" Ujar dokter muda itu
"Haaah...Yuma!!! aku tidak dapat melakukannya! Aku bahkan pernah berusaha mengunci diriku bersama seorang omega yang sedang heat, namun aku malah mengacaukan semuanya...Memalukan!"Ujar Shousuke kesal dan membuat Yuma semakin menertawainya.
Yuma adalah satu-satunya sahabat baik Shousuke yang tumbuh bersamanya sedari kecil. Dokter muda itu adalah putra pemilik salah satu rumah sakit swasta di Tokyo. Kini ia sedang duduk dan mendengarkan curhatan CEO muda itu.
"Hentikan Yuma!"Bentak Shousuke kesal
"Ah..baiklah-baiklah..Yang pastinya aku menolak. Aku tidak bisa menerima omega itu. Aku sudah memiliki Chizuru-san" Ujar Yuma sambil tersenyum
"Aku pernah menjelaskannya padamu bukan? Sebagai alpha dominan, kau punya peluang yang sangat besar mempunyai keturunan yang juga alpha dominan, jika pasanganmu adalah omega resesif. Dan sifat resesif itu dimiliki omega pria yang sangat jarang bisa kau temui, kecuali jika kau sedang beruntung..."lanjut Yuma.
"Namun aku selalu mengingat wanita sialan itu!" Ujar Shousuke frustasi
Yuma menunduk sejenak.  Ia tahu Sahabatnya itu pernah mengalami sesuatu yang cukup berat. Ia hanya ingin membantunya saat ini.
"Aku punya saran untukmu, bagaimana jika kau memperlakukan dia seperti hewan peliharaanmu untuk sementara waktu. Bukannya dulu kau bahkan selalu membawa anjing kecilmu hingga ke sekolah? Kau benar-benar pencinta hewan peliharaan bukan?  Cobalah saran ini. Lupakan kalau ia seorang omega, bayangkan dirinya sebagai peliharaan kesayanganmu"Ujar Yuma

TOTALLY CAPTIVATEDحيث تعيش القصص. اكتشف الآن