CHAPTER 17 [TRUTH PART 2]

6.5K 834 31
                                    

Shirasaki terlihat sedang menyetir mobilnya dengan agak panik apalagi ketika ia melirik sebentar ke arah Shousuke.
"Kau akan baik-baik saja, jangan meringis seperti orang yang sedang sakit parah"Ujar Shirasaki pelan
"Bukankah aniki yang menyebabkanku seperti ini, seharusnya kau lebih bersyukur aku membantumu"ujar Shousuke
"Kau beruntung sekali Shou."ujar Shirasaki pelan
"Tidak...aku juga tidak beruntung"ujar Shousuke
Suasana cukup hening saat Shousuke menyelesaikan kalimatnya itu.
"Maaf..."Ujar Shirasaki pelan
"Aku nyaris jadi seorang ayah... " Ujar Shousuke
Pelan
Shirasaki tidak menjawabnya namun, wajahnya benar-benar terlihat seperti orang yang merasa sangat bersalah saat ini.
"Namun, semuanya sudah berlalu, mengungkitnya sekarang tidak akan mengubah apapun...Namun, jika permintaan maaf ini bisa membuat aniki merasa lebih baik, aku akan menerimanya"Ujar Shousuke pelan
Shirasaki hanya menunduk tanpa mengatakan sepatah katapun pada Shousuke. Hubungan keduanya memburuk ketika Shirasaki menikah dengan Mirai. Shirasaki makin mengikuti keinginan Mirai setiap harinya dan membuat Shousuke semakin menjauhinya. 
Shirasaki memarkirkan mobil itu disebuah rumah sakit terdekat dan memapah Shousuke keluar dari mobil.

Setelah beberapa saat, Shirasaki memasuki ruangan tempat dimana Shousuke mendapat perawatan dan membawakan kemeja baru untuk Shousuke terlihat agak terkejut.
"Kei benar-benar akan mengutukku. kau tahu, lukamu terlihat tidak baik-baik saja Shou!"Seru Shirasaki
"Jangan menakut-nakutiku Aniki. Dan tidak perlu memberitahu Kei"Ujar Shousuke
"Ia tidak mungkin tidak akan tahu Shou, daripada menyembunyikannya sebaiknya kau bilang padanya" Ujar Shirasaki sembari duduk di hadapan Shousuke
"Ia pasti akan menangis, aku tak tega melihatnya" ujar Shousuke
"Kau tahu, aku bertemu Mirai saat akan menjemputmu malam itu. Namun karena kau masih punya aktivitas klub, aku menunggumu di bar dekat kampusmu. Aku bertemu dengannya disana, dan ia langsung menyapaku. Apa karena aku begitu mirip denganmu?"ujar Shirasaki pelan
"Aku tidak tahu"Ujar Shousuke
"Aku mendapatkan nomor ponselnya dan email-nya malam itu juga. Kurasa kami cocok, namun pada Akhirnya, ia malah membicarakanmu, hampir semua topik pembicaraan ada namamu ... "ujar Shirasaki
Shousuke tidak menjawabnya dan hanya terdiam.
"Kau pernah bilang padaku, kau membencinya...namun karena aku ingin sekali ayah memberikan sebagian Blue Moon untukku, aku akhirnya membuat kesepakatan dengan Mirai. Aku akan membantunya agar ia bisa terus berada di dekatmu, dan aku akhirnya bisa memenuhi keinginan Ayah untuk menikah"Ujar Shirasaki lagi

Shousuke menatap Shirasaki dengan tatapan tak percaya.
"Namun, aku tidak tahu jika akhirnya akan seperti ini. Aku benar-benar harus minta maaf padamu dan Kei. Aku sudah memberi Mirai surat cerai berkali-kali namun ia selalu membuangnya dan mengancamku akan membunuh ayah jika aku terus ingin menceraikannya. Aku, ingin kabur saja...Namun, jika aku meninggalkannya, aku hanya lari dari kenyataan dan malah membebankanmu dan Ibu...Dan..."Suara Shirasaki terdengar hampir tenggelam
"Aku juga harus minta maaf pada ayah"ujar Shirasaki pelan
Suasana hening sejenak, namun kemudian suara Shousuke terdengar.
"Kurasa...ayah sudah memaafkanmu aniki... Aniki adalah putra kesayangan ayah, ayah tidak mungkin tidak akan membencimu"ujar Shousuke
"Aku hampir membunuh ayah... Shou..."ujar Shirasaki
Shousuke hanya memejamkan matanya perlahan dan menghembuskan nafasnya pelan.
"Aku tahu. Namun, ini bukanlah saatnya kau mengkhawatirkan ayah Aniki, sebaiknya kau mengkhawatirkan dirimu. Siapa yang tahu, jika Mirai ingin mencelakakanmu..."ujar Shousuke
"Aku yakin cepat atau lambat ia akan melakukannya. Aku sudah siap untuk hal itu"ujar Shirasaki

"Jangan main-main dengan nyawamu aniki!"Bentak Shousuke
"Setelah rapat para pemegang saham saat itu, sebenarnya aku bertemu dengan pengacara ayah lagi. Ia tahu jika Mirai akan protes tentang hal itu, jadi ia menyembunyikan satu lagi keputusan ayah. Ayah ingin membagi dua saham atas nama Yanagisawa Mizuki itu kepadamu dan kepadaku. Aku tahu ayah tidak akan egois hanya dengan memihak salah satu dari kita, pada Akhirnya, aniki, maupun aku adalah putra yang paling ia sayangi" ujar Shousuke lagi
Shirasaki terbelalak saat mendengar perkataan Shousuke.
"Itulah mengapa, aku mati-matian ingin mempertahankan bagian itu. Karena bukan hanya bagianku, namun bagianmu juga. Hanya saja, belum saatnya untuk memberikannya kepadamu ataupun memeberitahumu. Ayah berharap Aniki bisa mempunyai keluarga yang lebih baik, dan benar-benar bisa membawa kebahagiaan untukmu, barulah ia akan mengatakannya padamu...namun aku sudah membongkarnya saat ini. Kuharap aniki tidak sedang dalam kendali Mirai, karena aku akan sangat menyesal, jika seseorang yang selalu jadi panutan dan ku ikuti kemanapun ia pergi, mengkhianatiku "Ujar Shousuke

TOTALLY CAPTIVATEDWhere stories live. Discover now