SIDE STORY #4

3.7K 452 17
                                    

Hikaru kini terlihat gugup padahal semalam ia masih semangat-semangat saja.

"Nii-chan...berhentilah bertingkah seperti seorang wanita"Ujar Aoi yang sedari tadi sedang membantunya merapikan jasnya.

"Aku...gugup sekali"Ujar Hikaru

Ren tertawa pelan mendengarkan putranya itu.

"Padahal kau sendiri yang meminta ingin bertunangan dan menikah secepatnya..."Ujar Ren

"Bu..

"Cepatlah menikah Nii-chan agar, Hikari nee bisa segera menyusulmu kemudian aku dan Tsuru-san... Kami juga ingin sekali cepat berkeluarga"Ujar Aoi pelan

Hikaru sontak  mencubit hidungnya sekuat mungkin.

"Nii-chan!!"Seru Aoi

"Aku tidak ingin kau cepat-cepat jadi milik Yasunari Senpai"Ujar Hikaru

"Egois Nii-chan!!"Ujar Aoi sembari memukuli tangannya

"Yasunari-kun akan marah jika ia mendengar hal ini"Ujar Ren sembari menghampiri Hikari yang sedang asyik menonton pemandangan itu

"Biarkan saja bu...lihatlah karena itu ...Kurasa nii-chan terbebas dari kepanikannya"Ujar Hikari

"Ibu tidak menyangka hari ini... Ia akan segera menjadi tunangan Mizuki-kun..."Ujar Ren pelan

"Aku yang tidak menyangka ia menikahi anak orang kaya haaaaahhh nii-chan..."Ujar Hikari sambil menghembuskan nafasnya.

"Sepertinya kalian sedang bersemangat mengejekku"Ujar Hikaru pelan

"Tentu saja Nii-chan... rasanya tidak adil"Ujar Hikari

"Hikari... Aku tidak menginginkan semua uangnya... Aku hanya membutuhkan dirinya"Ujar Hikaru sambil tertawa

"Ah...ya ya ya... Aku tahu Nii-chan. Cepatlah, jangan bercanda terus disana... Waktu tidak akan menunggumu"Ujar Hikari

Hikaru berjalan ke arahnya kemudian langsung saja memeluknya.

"Apa maksudnya ini?"tanya Hikari sambil tertawa geli

"Aku berharap di saat-saat seperti ini kita bisa bertunangan di saat yang bersamaan. Kau tahu, karena kita lahir di saat yang bersamaan"Ujar Hikaru

Hikari terdiam sejenak, namun kemudian ia tertawa kecil.

"Kau lebih dulu Nii-chan... Karena Nii-chan adalah Nii-chan"Ujar Hikari sambil membalas pelukannya.

Beberapa saat setelah Hikaru selesai bersiap-siap, Seiji langsung saja memanggilnya.

"Kau sudah siap?"tanya Sang Ayah

Hikaru mengangguk dan segera mengikuti Seiji keluar dari ruangan itu.

"Ayah...

"Hm?"

"Aku rasa aku tidak dapat berjalan dengan benar saat ini..."Ujar Hikaru

"Hikaru...Jangan bercanda di saat-saat seperti ini"Ujar Seiji

"Apa ayah juga merasakan hal yang sama? Saat akan bersama ibu?"tanya Hikaru

Seiji menoleh ke arahnya sejenak kemudian tersenyum kecil melihatnya.

"Aku dan Ibumu...hm... Aku melanggar batas tertentu hingga membuatnya harus menangis. Syukurlah kau dan Mizuki tidak sepertiku dan Ibumu..."Ujar Seiji pelan

"Namun...itu bukan salah kalian.."pikir Hikaru. Ia merasa bersalah saat ini karena ia telah mengajukan pertanyaan yang membuat sang ayah terlihat murung.

TOTALLY CAPTIVATEDWhere stories live. Discover now