«forty»

1.6K 250 28
                                    

Tak lama setelah Sena memutuskan untuk pergi dari tempat acara, Yoongi juga ikut berpamitan pada Meghan, si empunya acara malam ini. Kendati Henry masih berada di sana, di hadapannya, tapi Yoongi benar-benar enggan untuk berpamitan pada pria itu. Apalagi setelah Henry memojokkan Sena dengan menyebut wanita itu sebagai 'barang bekas', membuat ia merasa kesal bukan main.

Selepas kepergian Sena dan Yoongi, Meghan menatap malas Henry yang dianggapnya sudah kelewat kurang ajar itu. "Aku sungguh berharap seandainya pacar Sena eonni tadi adalah kakakku. Bukannya kau!"

"... ck! Memalukan sekali harus punya saudara sepertimu," ujar gadis itu sinis, kemudian menyingkir dari hadapan Henry dan pergi untuk menyapa tamu-tamunya yang lain.

---

Usai keluar dari gedung acara, Sena lantas melangkahkan kakinya ke halaman parkir, tempat di mana mobilnya berada. Karena Yoongi yang membawa kunci mobil, jadi Sena harus menunggu sampai Yoongi datang. Beruntung, Sena memang tidak perlu harus  menunggu Yoongi terlalu lama, sebab beberapa menit kemudian pria itu tampak keluar dari gedung, dan menyusul Sena yang sudah terlebih dulu berada di samping mobil.

"Kau baik-baik saja, kan?" tanya Yoongi sesaat setelah ia sampai di hadapan Sena. "Soal ucapan Henry di dalam sana, lebih baik jangan kau dengarkan," ujar Yoongi lagi.

"Tak apa, aku sudah biasa. Jangan khawatirkan aku," ucap Sena seraya tersenyum.

"Ayo kita pulang," ajak Yoongi.

"Oppa!" panggil Sena sambil menahan lengan Yoongi.

"Ada apa?"

Sena berjalan mendekat pada Yoongi, kemudian melingkarkan kedua lengannya memeluk pinggang pria itu. "Sebentar saja."

Yoongi sempat terkejut karena Sena yang tiba-tiba memeluknya. Namun, tak lama kemudian ia tersenyum dan ikut balas memeluk Sena.

"Rasanya masih sama, seperti dulu," gumam Sena.

Selang beberapa detik kemudian, Sena melepas pelukannya, dengan tersenyum sedikit kikuk. "Terima kasih."

"Kebiasaan lama memang sulit dihilangkan, ya," ujar Yoongi. "Pelukanku pasti lebih membuatmu nyaman 'kan, daripada mantan suamimu itu?"

Sena menggeleng. "Aku tidak pernah melakukannya dengan Henry," jawab wanita itu.

"Kenapa? Dia suamimu---maksudku mantan suamimu."

"Henry selalu menolak jika aku meminta agar ia memelukku saat aku dalam keadaan gugup," ujar Sena.

"Dia bilang hal itu sangat kekanakan," lanjutnya lagi.

Mendengar cerita Sena, Yoongi seketika menghela napas panjang yang di dalamnya juga mengandung kekesalan luar biasa pada Henry. Rasanya ia ingin balik ke dalam gedung dan melayangkan tinjunya pada mantan suami Sena itu.

Ada alasan dibalik kekesalan yang dirasakan oleh Yoongi sekarang. Karena sedari dulu ia tahu, jika Sena akan membutuhkan sebuah pelukan saat wanita itu sedang merasa gugup, gelisah, ketakutan, ataupun perasaan tidak nyaman lainnya. Jika tidak, maka Sena akan merasa tertekan.

Yoongi meraih tangan Sena, dan kembali menarik wanita itu ke dalam pelukannya. Dan, ganti Sena yang terkejut karena Yoongi tiba-tiba memeluknya, cukup erat pula.

"Kenapa kau tidak langsung mencariku ketika si brengsek itu menolak untuk memelukmu, bodoh?" umpat Yoongi kesal.

"Untuk apa aku mencarimu?"

"Biar aku saja yang memelukmu!"

"Kau gila apa? Aku sudah bersuami."

Yoongi mendecih. "Suami? Hah, suami macam apa yang tidak mau memeluk istrinya, huh! Istrinya sendiri meminta sebuah pelukan, tapi dia bilang itu kekanakan! Dasar orang gila!"

Heal Me [MYG] ✔Where stories live. Discover now