«eleven»

3.9K 654 27
                                    

Sambil menunggu Sena selesai memandikan Kira, Namjoon masuk ke salah satu ruangan yang akan menjadi studio kerja Sena. Ruangan itu sudah dipenuhi dengan kardus-kardus besar berisi berbagai peralatan studio yang masih tersegel rapi dan belum ada satupun yang terbuka.

"Wah, dia beli banyak sekali," gumam Namjoon.

"Oh, oppa, kau di sini rupanya. Kukira kau sudah kembali ke dorm setelah mengantar makanan," ucap Sena begitu menemukan Namjoon di dalam studionya.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau belum merakit peralatan studiomu? Apa kau perlu bantuan?" tawar Namjoon.

"Tidak perlu, akan ada orang yang akan melakukannya untukku."

"Ah, jadi kau menyewa seseorang untuk merakitnya," ucap Namjoon sambil mengangguk-angguk.

"Sebenarnya aku tidak menyewanya sih, tapiㅡ"

"Eommaa! Paman Yoongi sudah datang!" pekik Kira yang meyembulkan kepala mungilnya dari celah pintu studio.

"Yoongi? Min Yoongi? Yoongi hyung kami?" tanya Namjoon.

Sena mengangguk, "dua hari yang lalu aku bertemu dengannya saat sedang belanja peralatan-peralatan studioku. Begitu aku selesai membayar, dia langsung menawarkan diri untuk membantuku merakit ini semua. Jadi, yah kesimpulannya, itu tidak termasuk menyewa jasa orang untuk merakit peralatanku, kan?"

"Mommy?"

Sena menoleh lagi ke arah pintu, melihat Kira yang kembali menyembulkan kepalanya pada celah pintu.

"Iya sayang, eomma keluar sekarang."

---

"Jadi Namjoon sering datang kemari untuk mengantarkan makanan dari Jin hyung?" tanya Yoongi sambil memasang baut dan merakit sebuah meja.

"Ya, hampir setiap hari. Padahal aku sudah berkali-kali bilang kalau aku bisa masak sendiri," jawab Sena seraya menatap punggung yang terbalut kaos hitam dan sedang berjongkok membelakanginya.

"Pantas saja, Jin hyung akhir-akhir ini sering sekali belanja ke supermarket. Hyung satu itu benar-benar tau bagaimana cara memboroskan bahan makanan dorm dan uang dari Bighit," ucap Yoongi tapi sedikit tersirat nada ketidaksukaan di dalamnya.

"Benarkah? Mianhae, aku akan menyuruh Seokjin oppa untuk berhenti mengirimiku makanan mulai sekarang."

"Memang harus begitu. Karena aku benar-benar tidak menyukainya."

"Oppa, apa kau marah? Gara-gara aku menghabiskan bahan makanan di dorm kalian?" tanya Sena.

"Tidak."

"Tapi sepertinya kau marah."

Yoongi mendadak berhenti dan lantas menurunkan obengnya, kemudian berbalik badan lalu menatap Sena.

"Kalau Jin hyung terus mengirimimu makanan, apa berarti aku harus memakan masakannya di sini juga? Jangan lupa kalau kau berhutang makanan padaku selama satu minggu. Yang sekarang sedang kulakukan tidak gratis."

"Ah, benar juga. Tapi mulai sekarang aku akan melarang Seokjin oppa mengirimiku makanan, supaya kalian juga bisa berhemat bahan makanan," ucap Sena.

"Yang kupermasalahkan bukan uang dan bahan makanan yang habis, tapi sesuatu yang lain dan aku sangat membencinya andai itu benar terjadi. Sudahlah, intinya Jin hyung bisa berhemat selama satu minggu ke depan karena aku akan makan di sini," ucap Yoongi lalu kembali mulai menata komputer di atas meja.

"Hmmm."

"Soal makanan, aku mau kau yang memasaknya sendiri. Tidak boleh beli dari luar. Kau mengerti?"

Sena mengangguk, "iya, mengerti."

"Bagus."

➿➿➿

※Vote and Comment※

Heal Me [MYG] ✔Where stories live. Discover now