«twenty three»

3.6K 603 41
                                    

Tanpa perlu menekan bel, Namjoon segera memasukkan empat digit angka passcode sebelum akhirnya pintu besi itu terbuka. Berlari masuk ke dalam dan diikuti oleh Yoongi di belakangnya, Namjoon kemudian mendapati Sena duduk beralaskan karpet di ruang tengah dengan dua buah botol soju yang sudah kosong di atas meja. Berjalan mendekati Sena yang sudah terlihat menyedihkan, seraya menahan tangan kurus itu yang hendak menuang lagi cairan bewarna bening ke dalam gelas kecil.

Namjoon sangat mengerti jika Sena tidak terlalu pandai dalam hal minum minuman beralkohol. Karena itu, ia harus menghentikan Sena minum, sekarang. "Berhenti! Kau sudah sangat mabuk!"

"Oh oppa, hahaha, kau benar-benar datang rupanya," rancau Sena. Tanpa menoleh 'pun wanita itu bisa dengan mudah mengenali suara Namjoon. Karena itulah, Sena mengerti pikir hanya ada Namjoon di apartemennya, selain Kira yang tengah tertidur pulas.

"Ada apa denganmu? Apa yang terjadi sampai kau mabuk seperti ini?" tanya Namjoon.

"Oppa, kau bertanya seperti itu apa karena kau peduli padaku atau hanya sekedar ingin tau saja, hmm?"

"Aku peduli padamu, Sena-ya. Kau saudaraku," jawab Namjoon.

"Ah, benar. Bagaimana bisa aku lupa kalau oppa itu saudaraku, ya, hahaha. Aku pasti benar-benar konyol sekarang."

"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Namjoon lagi.

Sena diam sejenak sambil memandangi gelas kecil yang isinya baru saja ia teguk paksa dari Namjoon.

"Oppa, kau tau, aku sangat lelah karena terus memasang topeng seakan bahwa aku sedang baik-baik saja. Padahal aku sendiri juga berharap andai aku memang baik-baik saja. Tapi kenyataan tidak seindah apa yang aku harapkan, bukan. Aku ini juga seorang wanita pengecut. Aku melarikan diri dari London karena aku tidak bisa menerima kenyataan jika rumah tanggaku hancur."

"Aku terlihat sangat menyedihkan, bukan? Karena sampai sekarang, aku masih belum bisa untuk menyingkirkan bayang-bayang Henry. Sekarang, aku benar-benar penasaran dengan apa yang dilakukan oleh pria itu sehingga membuatku seperti ini," ucap Sena sembari tertawa miris.

"Belum selesai itu, kemudian ada seorang pria yang datang dan menyatakan perasaannya padaku. Aku sudah lama mengenalnya, dan dia itu pria yang sangat baik, mestipun yah, sedikit agak galak. Tapi sayangnya, dia itu benar-benar bodoh. Bodoh karena dia jatuh cinta dengan wanita sepertiku, padahal aku yakin andai di luar sana masih ada banyak yang lebih daripada aku. Aku tidak mengerti apa yang ada di dalam otaknya itu."

Namjoon melirik ke arah Yoongi sekilas untuk melihat bagaimana reaksi pria itu. Karena Namjoon yakin seratus persen bahwa pria yang sedang dibicarakan Sena sekarang adalah Yoongi.

"Aku tau jika dia bebas untuk memilih siapa yang akan dicintainya. Tapi pertanyaannya, kenapa harus aku dan disaat aku sudah tidak ingin membuka hati untuk pria manapun. Aku tidak ingin kembali terluka, dan juga melukai perasaan pria itu untuk yang kedua kalinya. Jujur saja, perasaannya itu sedikit membebaniku."

"Hahh! Kalau bukan karena Kira, aku pasti sudah pergi dari sini malam ini juga," ucap Sena lalu kembali menegak cairan pahit yang semakin mulai mengurangi kesadaran wanita itu.

"Kalau kau merasa terbebani, lalu kau mau pria itu bagaimana? Kau mau dia pergi?" setelah sekian lama bungkam, Yoongi akhirnya buka suara juga. Karena pengaruh alkohol yang semakin lama semakin menguat, Sena benar-benar tidak mengenali siapa pemilik suara yang baru saja bertanya padanya itu. Sena masih berpikir kalau Namjoon yang bertanya.

"Andai aku bisa, pasti aku sudah akan menyuruhnya pergi. Tapi aku tau kalau aku tidak bisa melakukan itu," jawab Sena sebelum kesadarannya benar-benar menghilang.

Namjoon dan Yoongi hanya diam sambil menatap Sena, berkutat dengan pikiran masing-masing. Sekarang Namjoon merasa sedih dan takut secara bersamaan. Tapi rasa takut itu justru jauh lebih dominan, sebab Yoongi juga mendengar semua yang dikatakan Sena. Namjoon takut jika hyung-nya itu akan mengikuti kemauan Sena untuk pergi.

"Biar aku yang mengurus Sena," ucap Yoongi seraya menepuk pundak Namjoon. "Kau urus saja botol-botol soju itu. Aku tidak mau Kira melihat kekacauan ini besok pagi."

Yoongi berjongkok dan melingkarkan lengan Sena pada lehernya, kemudian menggendong wanita itu masuk ke kamar.

➿➿➿

※Vote and Comment※

Hiyakkk....! 😏😏😏

Heal Me [MYG] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang