«thirty three»

3.8K 615 81
                                    

Canggung? Sudah pasti. Dipergoki oleh anak sendiri saat sedang bermesraan dengan seorang pria yang hanya berstatus sebagai "kekasih", kendati jika status itu sudah berganti menjadi "suami" pun, juga rasanya pasti tetap akan canggung.

Sena meruntuki diri sendiri. Bisa-bisanya ia ikut-ikutan terbawa suasana hanya karena rangkaian kalimat cinta bak semanis gula yang dilontarkan oleh Yoongi. Melupakan jika ada seorang gadis kecil yang masih berada di dalam apartemen dan menunggu makan paginya siap. Sekarang, hasilnya, Kira memergoki Yoongi yang sedang mencium kening Sena.

Yah, Sena nampaknya masih bisa bernapas lega, sebab Kira tampak percaya-percaya saja dengan alasan tidak masuk akal yang dijelaskan oleh Yoongi. Tanpa bertanya lebih lanjut, dan lebih memilih untuk langsung menyantap sarapannya.

"Yang Kira lihat itu hanya ilusi saja. Sebenarnya ada sesuatu di rambut eomma-mu, dan paman hanya ingin membantu menyingkirkannya. Jadi, kelihatannya memang seperti paman sedang mencium eomma-mu. Tapi, sebenarnya tidak, kok."

Dan, demi keamanan bersama, Sena 'pun ikut pula mengiyakan alibi konyol ciptaan pria pucat berwajah datar yang resmi menjadi kekasihnya kemarin itu.

"Sudah selesai," ucap Kira seraya meletakkan gelas kosong yang tadinya penuh dengan susu coklat.

"Kira sekarang pakai sepatu dulu, lalu tunggu mommy di depan," ucap Sena kemudian membereskan peralatan makan Kira ke tempat cucian piring.

"Biar aku saja yang mengantar Kira ke sekolah. Kau masih demam, jadi lebih baik kau di rumah saja," ucap Yoongi.

"Kalau begitu aku juga ikut."

"Di rumah saja, Sena." Agaknya Yoongi masih sedikit sangsi untuk menanggil Sena dengan panggilan "sayang" di depan Kira.

"Aku bosan di rumah terus. Ikut, ya?"

Yoongi tiba-tiba menjentikkan jari-jari lentiknya, "ah, sekarang aku tau alasannya," kemudian berjalan mendekati Sena, "mau ikut karena sengaja mau berlatih bagaimana caranya agar kita terlihat sebagai keluarga kecil yang bahagia, ya?"

"Oppa, kenapa sejak kemarin malam, kau sedikit agak mirip dengan Jin dan Hoseok oppa? Khayalan konyolmu itu benar-benar mirip sekali dengan mereka."

"Bagaimana kau bisa tau? Jangan bilang kalau---"

"Perasaanku saja. Dengan melihat kepribadian mereka, aku sudah bisa menebak jika Jin dan Hoseok oppa, pasti akan berbicara hal yang sama seperti yang oppa katakan sekarang kepada pasangan mereka nanti," ucap Sena, "oppa, itu benar-benar tidak cocok dengan kepribadianmu. Sungguh."

"Benarkah? Hmm, nanti saja aku pikirkan lagi, oke."

"Apanya yang harus dipik---"

"Mommy, Kira sudah siap."

Yoongi dan Sena menoleh dan menatap Kira yang sudah bersepatu rapi, lengkap dengan tas ransel bergambar kuda bertanduk di punggung gadis itu.

"Oh, sudah siap? Baiklah, ayo kita berangkat ke sekolah, gadis cantik," ucap Yoongi dan bergegas menghampiri Kira di ruang tengah.

"Loh, mommy tidak ikut?"

"Mommy di rumah saja, sayang. Demamnya masih belum benar-benar sembuh," jawab Yoongi.

"Benarkah?" Kira berjalan mendekati Sena yang sudah ikut bergabung di ruang tengah, "kalau begitu mommy istirahat di rumah, ya. Hari ini biar Kira diantar Paman Yoongi saja."

Sena berjongkok memyamakan tingginya dengan Kira, "maaf ya, sayang."

"Mommy istirahat yang betul. Jangan bekerja terus. Kira berangkat sekolah dulu, bye-bye," ucap Kira, kemudian mengecup kedua pipi Sena.

Heal Me [MYG] ✔Where stories live. Discover now