«thirty»

4K 696 116
                                    

Sudah sepuluh menit berlalu semenjak Sena benar-benar meminta agar Yoongi tidak lagi menemuinya lagi. Yang dalam artian lain, Sena menyuruh Yoongi untuk pergi dari kehidupannya—secara resmi. Yoongi masih belum beranjak pergi dan hanya memandangi punggung Sena yang bergetar dari belakang.

Sena jelas kecewa. Sangat kecewa, begitu mengetahui alasan dibalik menghilangnya Yoongi selama dua bulan terakhir ini, yang tanpa kabar bak ditelan bumi. Hanya karena kejadian yang bahkan sama sekali tidak bisa Sena ingat. Jadi, jika memang Yoongi sudah berniat meninggalkan Sena, kini giliran wanita itu yang menegaskan bahwa ia ingin agar Yoongi pergi. Lagipula, Sena juga akan pindah ke Australia dan memulai hidup baru di sana bersama dengan Kira.

Yoongi meruntuki dirinya sendiri. Melihat Sena menangis sesenggukan seperti itu, membuat Yoongi merasa bersalah. Tidak seharusnya Yoongi menyerah begitu saja, hanya karena rancauan tak jelas dari orang mabuk yang tidak benar-benar menyuruhnya pergi. Dan sekarang Yoongi akan kembali melihat untuk yang kedua kalinya, wanita yang ia cintai, pergi meninggalkannya.

Tidak. Yoongi tidak bisa membiarkan Sena pergi meninggalkannya lagi. Yoongi baru saja mendapatkan Sena kembali, dan pria itu tidak boleh kehilangannya lagi. Entah akan jadi apa Yoongi jika Sena kembali pergi, kendati bukan pergi untuk mengikat hidup bersama pria lain, seperti tujuh tahun yang lalu.

Yoongi berjalan mendekati Sena, mencoba untuk menyentuh pundak wanita itu. "Sena..."

"Kenapa kau masih di situ?! Aku bilang pergi, Min Yoongi! Aku tidak mau melihatmu lagi!" pekik Sena, tanpa berbalik badan dari posisinya.

"Maafkan aku. Aku salah, jadi—"

"Pergi!"

"Maaf Sena, tapi aku sekarang tidak bisa pergi ataupun membiarkanmu pergi," batin Yoongi. Pria itu lantas menarik lengan Sena paksa, dan membuat wanita itu duduk menghadapnya.

"Maaf. Maafkan aku."

"Aku bilang pergi, Yoongi. Aku menyuruhmu pergi sekarang. Kenapa kau masih di sini. Bukankah itu keinginanmu? Lepaskan tanganku," ucap Sena pelan sembari terus meronta agar terbebas dari cengkraman tangan Yoongi.

"Dengarkan aku!" nada suara Yoongi mulai sedikit meninggi. "Aku sedang tidak bisa berpikir jernih saat itu. Waktu itu, aku berpapasan dengan Namjoon ketika aku baru saja pulang dari Bighit. Saat dia mengatakan kalau kau sedang mabuk, aku juga khawatir. Aku tau aku salah mengartikan ucapanmu malam itu. Kau tidak menyuruhku pergi, tapi aku yang menyimpulkan seperti itu. Maaf."

Yoongi merengkuh Sena dalam pelukannya. Entah karena efek sedang sakit dan tenaganya sudah terkuras habis karena menangis, Sena hanya diam dan membiarkan Yoongi memeluknya sambil mengusap-usap surai panjangnya dengan tangan besar pria itu.

"Maafkan aku," ucap Yoongi lagi.

"Aku membencimu, Yoon. Setelah berita itu muncul, aku benar-benar menderita. Aku merasa tidak ada lagi orang di dunia ini yang mau berpihak padaku, selain Kira. Kau hilang tanpa kabar, Namjoon juga perlahan ikut menghilang, dan anggota Bangtan yang lain 'pun demikian. Aku membencimu, Min Yoongi."

"Maaf."

"Sekarang, aku mempersilahkanmu untuk pergi. Jadi, kumohon pergilah. Aku juga akan ikut pergi dan menghilang, sama seperti yang kalian lakukan padaku."

"Tidak. Kau tidak boleh pergi ke mana-mana. Aku tidak akan membiarkanmu pergi. Biarkan aku egois, tapi aku benar-benar tidak bisa kembali kehilangan orang yang aku cintai selama bertahun-tahun," ucap Yoongi.

Sena menggeleng. "Aku tidak bisa membalasmu, Yoongi. Selama aku masih belum bisa menyingkirkan perasaan sialan ini. Kau pasti akan terluka lagi."

"Kalau begitu, aku akan membantumu untuk melupakan Henry. Aku akan membuatmu hanya melihat ke arahku saja. Tapi, semuanya itu akan kulakukan dengan caraku sendiri. Kau hanya perlu mengikutinya."

Sena mendongak, sehingga dagunya menempel pada dada bidang Yoongi. "Bagaimana?"

"Jadilah milikku," ucap Yoongi mantap.

Sena menggeleng. "Tidak! Aku tidak sejahat itu, menjadikanmu sebagai pelarianku."

"Tapi itu keinginanku. Aku harus secara resmi membuatmu menyingkirkan mantan suamimu yang brengsek itu. Aku tidak akan berpikir jika ini adalah pelarianmu."

"Yoon—"

"Suka atau tidak suka, aku anggap hari ini adalah hari jadi kita yang pertama. Mulai detik ini juga, kau adalah milikku. Dan misi pertamaku adalah membuatmu melupakan Henry sebelum—" Yoongi menjeda ucapannya sebentar sembari tersenyum.

"Sebelum aku membuatmu tidak bisa berpaling dariku. Bahkan untuk sedetikpun."

➿➿➿

※Vote and Comment※

Nih abang, ngajak jadiannya kayak preman banget 😂
Sudah ya sayang-sayangku, jangan hujat Sena lagi, okee

Heal Me [MYG] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang