«sixteen»

3.6K 646 60
                                    

00.50 KST

Waktu sudah masuk larut malam, tapi Sena masih belum mau beranjak dari studio apartemennya. Memilih menghabiskan waktu malam dengan menggarap proyek album untuk salah satu grup perempuan asuhan perusahaan tempat wanita itu bekerja hingga pagi menjelang. Sepertinya.

Sena mengusap wajahnya, kemudian bergerak melemaskan otot-otot tubuhnya yang mulai terasa kaku akibat terlalu lama duduk berhadapan dengan layar komputer. Melirik sekilas jam dinding di belakang tubuhnya, dan baru menyadari jika waktu telah menunjukan jam satu kurang sepuluh menit.

"Astaga, pekerjaanku masih banyak sekali," keluh wanita itu sambil menatap tumpukan lembaran notasi lagu yang diletakkan di depan speaker.

"Mommy?"

Sena menoleh ke belakang saat merasa mendengar suara pintu studio yang terbuka, diikuti dengan suara serak Kira yang memanggilnya.

"Kenapa bangun, hmm? Ini masih jam satu malam," ucap Sena kemudian memberi kode agar gadis itu mendekatinya.

"Tidak bisa tidur."

Sena mengangkat Kira dan mendudukan gadis kecil itu ke atas pahanya.

"Mommy juga kenapa belum tidur?"

"Pekerjaan mommy masih banyak, sayang. Jadi mommy belum bisa tidur," jawab Sena seraya mengusap surai Kira lembut.

"Apa masih sangat banyak?"

Sena mengangguk, "lumayan."

"Jangan bekerja terlalu keras, mommy. Kira takut mommy nanti sakit," ucap Kira lalu bersandar pada dada Sena.

"Mommy harus segera menyelesaikannya, supaya mommy punya waktu untuk bermain dengan Kira."

"Tapi kalau nanti mommy sakit, 'kan sama saja mommy tidak bisa main sama Kira?"

Sena mendadak sadar kalau ucapan putrinya ini ada benarnya juga.

"Jadi ayo tidur, mommy. Temani Kira tidur."

"Baiklah, mommy matikan komputer dulu," ucap Sena kemudian menutup semua file dan aplikasi composing lagu di komputernya. Setelah beberapa saat, barulah komputer itu benar-benar mati sepenuhnya.

"Ayo tidur," ucap Sena.

"Sama mommy, ya."

Sena berdiri dan menggendong Kira, "okee," lalu berjalan keluar dari studio.

Sampai di kamar, Sena lantas membaringkan Kira ke atas kasur, lalu berhambur menuju kamar mandi untuk menggosok gigi dan cuci muka.

"Kok masih belum tidur?" ucap Sena begitu mendapati Kira masih terjaga di atas kasur, setelah wanita itu keluar dari kamar mandi.

"Menunggu mommy."

"Malam sudah sangat larut, sayang. Bayi kecil sepertimu tidak boleh tidur terlalu larut malam," ucap Sena seraya naik ke atas kasur.

"Mommy, Kira bukan bayi lagi," protesnya.

Sena terkekeh, "tapi bagi mommy, Kira masih bayi kecilnya mommy."

"Mommy, beberapa hari lagi Kira akan berumur enam tahun. Jadi Kira sudah bukan bayi kecil lagi."

"Iya iya, sayang. Ngomong-ngomong, Kira mau hadiah apa dari mommy?"

Kira tampak berpikir sejenak.

"Kira mau lihat kuda poni."

"Kuda poni?"

Kira mengganguk.

"Baik, besok mommy coba carikan perternakan kuda yang juga memelihara kuda poni."

"Yeyy! Thank you, mommy."

"Sama-sama, sekarang ayo tidur. Mommy masih harus bekerja lagi besok," ucap Sena lalu menaikkan selimut sampai ke atas dada Kira.

"Mom, pekerjaanmu 'kan masih banyak, kenapa tidak coba minta bantuan ke Paman Yoongi saja?"

"Tidak bisa, sayang. Tempat mommy bekerja berbeda dengan Paman Yoongi. Lagi pula mommy tidak mau banyak berhutang budi pada Paman Namjoon dan teman-temannya."

"Ah, padahal Kira yakin kalau Paman Yoongi pasti akan senang membantu mommy bekerja."

"Kira suka sekali 'ya dengan Paman Yoongi?" tanya Sena.

Kira mengangguk, "di apartemen Paman Namjoon, selain dengan Paman Taetae, Paman Yoongi juga sering mengajak Kira bermain. Memang mommy tidak suka 'ya dengan Paman Yoongi?"

Dan Sena 'pun terdiam.

"Kalau menurut mommy, Paman Yoongi itu bagaimana?" tanya Kira lagi.

"Paman Yoongi? Hmm, dari teman-teman Paman Namjoon yang lain, dulu mommy paling dekat dengan Paman Yoongi. Dia orang yang baik," jawab Sena.

"Jadi, apa mommy juga suka sama Paman Yoongi?"

"Sayang, ayo berhenti bicaranya dan tidur. Malam sudah semakin larut."

"Oke, mommy. Good night."

Sena tersenyum, lalu mencium kening Kira sebentar sebelum ikut merebahkan diri di samping gadis kecilnya.

"Mommy," panggil Kira lagi.

"Ya, sayang?"

"Kira akan sangat senang kalau Paman Yoongi bisa menjadi ayah baru untuk Kira."

➿➿➿

※Vote and Comment※

Heal Me [MYG] ✔Where stories live. Discover now