«thirty eight»

3.7K 556 84
                                    

Sesuai dengan rencana, hari ini Sena akan berangkat menuju ke London, menghadiri acara launching fashion brand milik adik perempuan Henry, mantan suaminya dulu. Usai mengantar Kira ke sekolah, Sena langsung berangkat menuju ke Bandara Incheon dengan menggunakan taksi. Ah, kemarin malam, tiba-tiba Yoongi bilang kalau dia tidak bisa mengantar Sena ke bandara pagi ini. Katanya, ada pekerjaan dadakan yang harus segera diselesaikan.

Setelah urusan koper dan administrasinya selesai dengan petugas bandara, Sena segera naik ke dalam pesawat dan mencari tempat duduknya pada kelas bisnis. Kebetulan Sena mendapatkan tempat favoritnya, yakni bangku di dekat jendela, sebab wanita itu sangat senang dan bisa dengan leluasa melihat pemandangan dari atas awan.

"Apa pemandangan di luar jauh lebih menarik daripada orang di sebelahmu ini, nyonya? Padahal aku harus membayar mahal untuk mendapatkan tempat ini."

Sena langsung menoleh begitu mendengar suara gerutuan seorang pria dari di kursi sebelahnya. Sedikit terkejut karena baru menyadari ternyata di kursi itu sudah ada yang menempati, padahal setelah sepuluh menit pesawat lepas landas tadi, kursi itu masih kosong.

"Oh--"

Dan jauh lebih terkejut lagi, ketika orang tersebut menurunkan masker hitamnya dan menunjukkan wajahnya sambil tersenyum. "Hai, sendiri saja, nyonya cantik?"

"Oppa, kenapa kau bisa di sini? Bukannya oppa kemarin bilang ada pekerjaan, ya?"

Yap, siapa lagi orang itu kalau bukan Min Yoongi.

"Iya, aku memang ada pekerjaan. Kebetulan pekerjaanku juga ada di London," ujar Yoongi.

"Kenapa tidak bilang dari kemarin, astaga. Lalu, Kira sekarang bagaimana?"

"Kira aku titipkan ke anak-anak Bangtan. Mereka berenam juga yang akan mengantar jemput Kira setiap hari."

Sena hanya diam sambil terus menatap Yoongi dengan penuh selidik.

"Percaya saja denganku, oke. Aku memang ada pekerjaan di London, dan aku baru diberitahu tiga hari yang lalu," ucap Yoongi lagi. "Sekarang ayo tidur. Masih ada dua belas jam lagi sebelum kita sampai di London."

---

"Oppa, kau pasti sekarang sedang bercanda, kan?"

Yoongi menoleh ke arah Sena yang berdiri di sampingnya. "Tidak, memangnya kenapa?"

"Kau pasti bercanda. Oke, masih masuk akal saat kita berada di satu penerbangan yang sama tadi. Tapi, kalau kau juga ada di hotel yang sama denganku, apa itu masih terlihat masuk akal?" tanya Sena sambil merengut kesal.

"Lalu?" tanya Yoongi balik, seraya tersenyum kepada resepsionis hotel yang baru saja menyerahkan dua key card kamar.

"Sekarang coba beritahu aku, apa pekerjaan yang harus oppa kerjakan di sini."

"Menurutmu?" tanya Yoongi lalu memberikan satu key card kamar yang dipegangnya kepada Sena.

"Jangan bilang kalau oppa memang sengaja mengikutiku ke sini?"

"Bingo. Tugasku di sini untuk menjaga dan menemani seseorang yang akan menghadiri acara milik keluarga mantan suaminya."

"Oppa!" seru Sena.

"Wae?"

"Apa-apaan ini sebenarnya? Oppa tau siapa Henry itu. Adiknya akan meluncurkan fashion brand-nya sendiri besok untuk yang pertama kali, kau pikir apa dia tidak akan mengundang banyak wartawan untuk meliput acara di sana?"

"Ya, aku tau. Lalu kau sendiri bagaimana? Kau mau menjadi bahan gosip, karena menghadiri acara milik adik mantan suamimu? Seorang diri, sedangkan mantan suamimu itu sudah bertunangan lagi."

Heal Me [MYG] ✔Where stories live. Discover now