«fifteen»

3.6K 640 62
                                    

"Hya! Kau mau ke mana?" teriak Seokjin begitu melihat Yoongi yang hendak keluar dorm.

"Pergi," jawab pria itu singkat.

"Mau ke manㅡhya! Makananmu bagaimana?"

"Aku makan di luar. Bye hyung, aku pergi!"

Seokjin menatap kesal pintu dorm yang baru saja tertutup itu.

"Yoongi hyung dua minggu ini sering melewatkan waktu makan bersama kita 'ya," ucap Jimin yang kebetulan sudah duduk manis di meja makan.

"Apa dia menyembunyikan sesuatu dari kita?" tanya Hoseok menimpali.

"Sepertinya begitu," ucap Jimin. Pria itu kemudian menyenggol lengan Hoseok yang duduk di sampingnya.

"Kenapa?" tanya Hoseok.

"Tidak mau mengikuti Yoongi hyung pergi? Aku sudah berusaha untuk menahannya, tapi sekarang aku benar-benar penasaran setengah mati."

Seokjin dan Hoseok saling melempar pandangan. Ide Jimin sepertinya tidak terlalu buruk.

"Yah! Cepat kejar Yoongi hyung sebelum kita kehilangan jejaknya," ucap Hoseok lalu berlari mengejar Yoongi, diikuti Jimin dan Seokjin.

"Yoongi hyung pergi ke lantai enambelas," ucap Hoseok begitu mereka sampai di depan lift.

"Hyung, kalian turun naik lift saja, biar aku turun menggunakan tangga darurat," ucap Jimin lalu berlari ke tangga darurat menuju ke lantai enambelas.

"Enambelas, apa kau tidak seperti familiar dengan sesuatu?" tanya Seokjin sembari menunggu pintu lift terbuka di lantai yang dituju.

"Jelas, di sana 'kan ada apartemennya Sena," jawab Hoseok.

Sedetik kemudian mata Hoseok membola, menatap Seokjin yang ikut juga menatapnya dengan mulut melongo.

Pintu lift terbuka, dua orang bermarga Kim dan Jung itu lantas bergegas keluar dari sana dan menghampiri Jimin yang sudah terlebih dulu sampai lewat tangga.

"Di mana Yoongi?" tanya Seokjin.

"Sstttt..." Jimin meletakkan telunjuknya di depan bibir Seokjin, kemudian menunjuk ke suatu tempat.

"Lihat itu."

Seokjin dan Hoseok mengikuti ke mana jari Jimin menunjuk.

Yoongi berdiri di depan pintu apartemen Sena sambil menekan bel. Tak lama, Sena membukakan pintu dan menyuruh Yoongi masuk ke apartemennya.

Ketiganya lantas tersenyum jahil. Sekarang mereka tau ke mana Yoongi pergi dan melewatkan waktu makan bersama anggota Bangtan yang lain.

"Ini dia yang namanya cinta lama bersemi kembali," ucap Jimin sambil terkikik senang.

---

"Oppa, aku pikir utangku sudah lunas. Tapi kenapa kau masih tetap datang ke sini untuk makan."

Sena menatap Yoongi heran. Pasalnya satu minggu yang lalu, perjanjian memasak yang ia sepakati bersama Yoongi telah usai.

"Kenapa? Tidak boleh?" jawab Yoongi.

"Bukan begitu, tapiㅡ"

"Tapi apa?"

"Aneh saja, melihatmu terlalu sering datang ke sini," jawab Sena jujur.

"Namjoon sepertinya jauh lebih sering daripada aku."

"Namjoon saudaraku. Tapi oppa 'kanㅡhmm, bukan siapa-siapaku," ucap Sena sedikit canggung.

Yoongi mengernyit, pria itu lalu menoleh pada Kira yang duduk di samping kirinya.

"Kira-ya."

Gadis kecil itu langsung menoleh begitu mendengar namanya dipanggil oleh Yoongi.

"Ya, paman?"

"Apa Kira tidak suka jika paman datang ke sini terus menerus seperti Paman Namjoon?" tanya Yoongi.

Kira menggeleng sebagai jawabannya.

"Tidak 'kok, Kira suka kalau ada Paman Yoongi di sini."

Yoongi lantas tersenyum dan mengusap surai Kira lembut. Pria itu balik menatap Sena yang duduk di depannya.

"Kira saja tidak mempermasalahkannya," ucap Yoongi.

"Tapi tetap sajaㅡah, lupakan," ucap Sena.

"Mommy, kau dengar itu?" ucap Kira tiba-tiba.

Sena mengernyit, "kenapa, sayang? Kau dengar apa?"

"Sepertinya ponselmu berbunyi di kamar."

Sena menajamkan pendengarannya, dan kemudian menyadari bahwa ponselnya memang berbunyi seperti yang dikatakan oleh Kira.

"Habiskan makanan kalian. Aku angkat telepon sebentar," dan berlari masuk ke kamar.

Usai kepergian Sena, Kira menoleh pada Yoongi yang tengah asyik melahap makanannya.

"Paman, Paman Yoongi."

Yoongi menoleh dan mendapati Kira tengah tersenyum padanya.

"Mommy sedang tidak di sini, jadi sekarang paman harus jujur dengan Kira. Ayo mengaku, paman suka 'kan dengan mommy?" tanya gadis kecil itu.

Pertanyaan Kira sukses membuat Yoongi tersedak. Pria itu lantas mengambil segelas air dan meminumnya dengan tergesa.

"Tidak," jawab Yoongi.

"Ayolah paman, jangan bohong. Paman suka 'kan dengan mommy?"

"Tidak, Kira sayang. Paman tidak bohong."

"Paman Namjoon bilang, orang yang sedang berbohong mereka akan selalu mengatakan yang sebaliknya. Kira janji tidak akan memberitahu mommy."

"Jangan beritahu eomma-mu, oke."

Kira terkekeh, "ketauan. Paman Yoongi suka dengan mommy," dan terus menggoda Yoongi.

Tapi kemudian Kira berhenti tertawa, dan beralih menatap Yoongi lamat.

"Kalau begitu, apa paman bisa membuat mommy bahagia lagi?"

➿➿➿

※Vote and Comment※

Heal Me [MYG] ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora