«twenty»

3.8K 584 50
                                    

"Mommy!"

Sena hanya tersenyum begitu melihat Kira berlari ke arahnya dengan sebuah senyuman yang terus terpantri pada bibir gadis kecil itu, lantas berjongkok dan membiarkan Kira memeluk tubuhnya sambil terus tertawa senang.

"Bagaimana, senang bermain dengan Moni?" tanya Sena seraya mengusap surai putrinya itu.

Kira melepas pelukannya pada Sena sembari mengangguk, "senang sekali. Terima kasih hadiahnya, mommy."

"Sama-sama, sayang. Lain waktu kita bisa ke sini lagi."

"Benarkah?"

Sena mengangguk.

"Yeyy!" dan berbalik ke belakang menghadap pada Yoongi. "Paman, kata mommy kita bisa kembali ke sini lagi. Nanti temani Kira bermain dengan Moni lagi, ya."

Yoongi tersenyum sembari mengacak gemas surai Kira, "kalau eomma-mu mengijinkan paman untuk ikut lagi, pasti akan paman temani."

"Aku mengijinkan, lagi pula Kira juga sangat senang kalau oppa bisa ikut dan menemaninya bermain," sela Sena.

"Yeyyy! Kita bertiga akan kembali ke sini lagi bersama-sama," pekik gadis kecil itu senang.

"Senangnya lanjut nanti saja, ya. Sekarang waktunya untuk mandi. Kalian berdua bau kuda," ucap Sena sambil berpura-pura menutup hidungnya.

"Tapi tadi mommy 'kan sudah Kira peluk, jadi mommy juga tertular bau kuda Kira, dong," ucap Kira seraya terkikik.

"Ayo peluk eomma lagi saja, sayang. Biar dia ikut bau kuda seperti kita," ucap Yoongi.

"Oppa!" pekik Sena seraya perlahan berjalan mundur.

"Mommy, jangan lari. Ayo sini biar kita bisa memelukmu, hahahaha," ucap Kira.

Melihat Kira dan Yoongi mulai berjalan mendekat, membuat Sena bersiap mengambil ancang-ancang berlari menjauh dari dua orang itu, tanpa menyadari jika di dekatnya terdapat tumpukan jerami yang lumayan tinggi.

"Awas!" seru Yoongi.

Terlambat, separuh dari jerami itu roboh dan menimpa Sena yang jatuh tersungkur di bawahnya. Kira menjerit dan berlari mendekati Sena, diikuti pula oleh Yoongi di belakangnya.

"Mommy!!"

Yoongi segera menyingkirkan jerami-jerami itu dari tubuh Sena dengan penuh kekhawatiran.

"Kau baik-baik saja?" tanya Yoongi seraya membantu Sena duduk.

"Akuㅡ"

"Astaga lututmu sampai berdarah begini!" ucap Yoongi kemudian membersihkan debu dan tanah yang menempel di kaki Sena, sebab wanita itu mengenakan celana pendek.

"Lukamu harus segera diobati. Kita ke pondok sekarang!" kemudian menyisipkan satu lengannya pada lekukan kaki Sena dan yang satu lagi melingkari punggung wanita itu, lalu mengangkatnya.

"Aku bisa jalan sendiri, oppa. Turunkan aku."

Yoongi menatap Kira dan mengabaikan Sena yang masih memaksa untuk turun.

"Ayo, sayang," ajaknya pada gadis kecil yang terlihat sudah hampir menangis itu dan berjalan ke pondok. Begitu sampai di pondok dan mendudukan Sena di kursi teras, Yoongi bergegas mencari Bibi Ahn dan meminta kotak obat untuk mengobati luka pada lulut Sena.

"Mommy, kau tidak apakan? Apa kakimu sakit?" tanya Kira khawatir, bahkan sampai tercetak jelas di raut wajahnya. Sena tersenyum, mengusap pipi putrinya itu lembut.

"Mommy baik-baik saja 'kok. Ini hanya luka kecil, jadi tidak terlalu sakit."

"Maaf ya, gara-gara Kira mommy jadi jatuh," sesalnya.

"Hei, jangan sedih gitu 'dong, sayang. Mommy baik-baik saja, kok."

"Baik-baik saja katamu? Kau tidak lihat darahnya sudah sampai merembes turun ke betismu? Itu yang kau bilang baik-baik saja?" omel Yoongi yang tiba-tiba sudah berada di teras pondok sembari membawa kotak obat di tangannya.

"Kaget aku, astaga! Bisa tidak tolong beri tanda kalau oppa datang?" sungut wanita itu.

"Mau tanda seperti apa, huh? Asap dupa, daging busuk, bau bunga di rumah duka? Kau pikir aku hantu?!"

Sena mendecak dan memutar bola matanya malas, "padahal dia sendiri yang bilang tapi aku yang dimarahi," gumam wanita itu pelan, kemudian balik menatap Yoongi kesal.

"Ke sinikan obatnya. Biar kuobati sendiri lukaku daripada harus mendengar omelanmu itu."

"Biar aku saja. Tugasmu hanya tahan sakitnya dan jangan sampai menangis. Kau sudah besar, malu juga dengan Kira," ucap Yoongi lalu berjongkok di depan lutut Sena kemudian membongkar kotak obat.

"Oppa pikir aku ini cengeng?" ucap Sena yang tidak terima dengan ucapan Yoongi barusan.

Yoongi mengangguk sambil membuka tutup botol air mineral, "memang benar, kan? Tidak ingat ya, dulu kau pernah tiba-tiba datang padaku sambil menangis hanya karena boneka teddy bear-mu sedang dicuci?"

"Kenapa jadi bawa-bawa masalah itu 'sih?" sungut Sena.

"... sudah, biar aku sendiri saja yang mengobati lukaku. Aku sudah lelah mendengar omelan yang tak berpenghujung itu," ucap Sena lagi dan mengambil paksa botol air mineral yang sudah terbuka dari tangan Yoongi. Sialnya karena isi botol itu masih penuh dan Sena mengambilnya dengan sedikit kasar, membuat air di dalamnya terciprat lumayan banyak dan mengenai luka di lutut wanita itu.

"AAKKKHH! OPPPAA, SAKIITTTT!"

➿➿➿

※Vote and Comment※

Heal Me [MYG] ✔Där berättelser lever. Upptäck nu