«twenty six»

3.9K 614 31
                                    

Seusai sesi pemotretan dengan salah satu nama majalah untuk edisi musim semi, seluruh member Bangtan kembali ke gedung Bighit dan berkumpul di ruang latihan. Ketercuali untuk Namjoon, Yoongi, dan Hoseok yang memilih untuk beristirahat di studio mereka masing-masing. Tak beberapa lama kemudian Seokjin pun ikut menyusul beristirahat di studio Namjoon, meninggalkan para maknae di ruang latihan.

Jimin sedang asyik menyusuri halaman berita pada portal mesin pencarian, seketika membola begitu ia menemukan sebuah artikelㅡbeberapa judul berbeda namun dengan isi yang samaㅡyang baru diterbitkan sekitar dua hari yang lalu.

"Wah, daebak!" ucap Jimin dan membuat atensi Taehyung dan Jungkook beralih padanya.

"Kenapa, hyung?" tanya Jungkook penasaran sembari menghampiri Jimin dan diikuti oleh Taehyung.

"Lihat ini. Semua beritanya baru diterbitkan dua hari yang lalu," ucap Jimin sambil menunjukkan layar ponselnya pada Taehyung dan Jungkook.

"Astaga, aku sekarang benar-benar kasihan dengan Sena. Kenapa kejadian seperti ini harus terjadi disaat Yoongi hyung ingin menjahui dia dan Namjoon hyung juga sedang sibuk mengerjakan proyek lagu," celetuk Taehyung begitu selesai membaca satu artikel berita dari beberapa artikel yang ada.

"Aku harus memberitahu berita ini pada Namjoon hyung. Aku yakin kalau dia pasti belum tau mengenai berita ini. Aku pergi dulu," ucap Jimin kemudian berdiri dan bergegas berlari menuju ke RKive, studio Namjoon yang berada di lantai lima.

---

"HYUNG! GAWAT!" pekik Jimin panik.

Membuat Namjoon dan Seokjin yang berada di dalamnya langsung terperanjat. Bagaimana tidak, tanpa mengetuk pintu, Jimin langsung membuka dan menerobos masuk begitu saja ke dalam studio.

"Ada apa? Kalau tidak penting nanti saja, oke," ucap Namjoon dan kembali menghadap layar monitor-nya di atas meja.

"Hyung, kau sudah menghubungi Sena? Bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja?" tanya Jimin bertubi-tubi.

"Aku tidak tau. Pesanku tidak pernah dibalas dan teleponku juga tidak pernah diangkat," jawab Namjoon sembari masih berkutat dengan komputernya.

"Kalau begitu kenapa kau tidak mampir ke apartemennya saja?" tanya Jimin lagi.

Jengah dengan pertanyaan Jimin yang tidak ada ujungnya, Namjoon terpaksa memutar kursinya ke belakang, ke tempat di mana Jimin berdiri. "Aku masih sibuk, Jimin-ah. Kau tau sendiri 'kan, aku diserahi tugas oleh Bang PD untuk memproduseri album comeback stage junior kita."

"Kau yakin, hyung? Apa kau sudah baca berita?"

Namjoon mengernyit. "Berita? Berita apa?"

Jimin menghela napas panjang. "Sudah kuduga. Buka sendiri ponselmu dan cari berita terhangat yang muncul di beberapa hari ini."

Namjoon lantas mengambil ponselnya dari atas meja, dan mulai mencari artikel berita seperti yang dimaksud oleh Jimin. Dan tak butuh waktu lama bagi Namjoon untuk mulai meruntuki dirinya sendiri, sebab pria itu baru mengetahui jika ada berita mantan suami Sena yang menyebarluas di internet, bahkan menjadi pemberitaan hangat.

[Henry, si pengusaha asal England telah mengumumkan secara resmi berita pertunangannya dengan model asal Kanada, Stephanie]

[Mantan suami Sena diberitakan sudah bertungangan dengan model bernama Stephanie]

[Henry resmi bertunangan setelah bercerai dengan Sena setahun silam]

"Hya, kenapa kau baru memberitahuku sekarang!" omel Namjoon.

Jimin terperanjat karena Namjoon mendadak berteriak padanya. "Aku? Aku saja baru membacanya tadi. Makanya aku langsung berlari ke sini untuk memberitahumu."

"Hyung, kau tau berita ini?" tuding Namjoon berganti pada Seokjin, karena hanya pria itu yang tampak sama sekali tidak penasaran atau bahkan terkejut.

"Tentu. Berita itu sudah keluar dari beberapa hari yang lalu," ucap Seokjin santai.

Mendengar itu, membuat Namjoon mulai menggeram. "Lalu kenapa hyung tidak memberitahuku!"

"Kalau aku memberitahumu memang apa yang akan kau lakukan? Bahkan untuk mengunjunginya saja kau tidak ada waktu. Kalau tidak ada jadwal pemotretan seperti tadi, memang kau bisa keluar dari studiomu ini?"

"Setidaknya aku bisa menghubunginya, hyung!" sanggah Namjoon.

"Menghubungi Sena? Hya, dia saja bahkan menolak semua panggilan teleponmu. Semua pesan yang kau kirim pada Sena, dia juga tidak membalas satu 'pun, kan?"

Namjoon bungkam setelah Seokjin mengingatkannya pada sebuah kenyataan yang terjadi akhir-akhir ini. Tepatnya sejak satu bulan yang lalu, di mana Sena mulai menyadari bahwa Yoongi dan Namjoon sedikit menghindari wanita itu.

"Lalu aku harus bagaimana sekarang. Beritanya sudah menyebarluas. Aku tidak yakin jika Sena tidak membaca berita ini," ucap Namjoon frustasi.

"Hyung, aku pikir seharusnya kau juga berkaca dari Yoongi hyung," celetuk Jimin, yang membuat Namjoon menatapnya sinis.

"Apa maksudmu? Jangan mengkait-kaitkanku dengan dia!"

"Hyung menyetujui keinginan Yoongi hyung untuk pergi, bahkan menyuruhnya supaya tidak lagi muncul di hadapan Sena. Tapi hyung sendiri perlahan juga ikut menjauhi Sena, bukan. Meski tanpa hyung sadari."

"Aku hanya sibuk dengan pekerjaanku, Jimin-ah," ucap Namjoon membela diri.

"Pekerjaan hanya sebuah alasan. Hyung, kau sebenarnya tidak yakin bisa menggantikan posisi Yoongi hyung dari Sena, kan. Hyung juga takut andai Sena menanyaimu mengapa Yoongi hyung tidak pernah mengunjunginya lagi."

"Hyung, sudahlah, jangan halangi Yoongi hyung berhubungan dengan Sena. Belum lama ini, aku melihat Yoongi hyung berdiri di depan apartemen Sena, dan dia seperti takut untuk hanya sekedar menekan bel apartemen Sena. Apa kau tidak kasihan dengan Yoongi hyung? Aku rasa dia tau berita itu lebih dulu daripadamu, hyung."

Namjoon menghembuskan nafas berat kemudian menatap Seokjin dan Jimin. "Bisa kalian keluar? Aku sedang ingin sendiri dan segera mungkin menyelesaikan lagu-laguku."

➿➿➿

※Vote and Comment※

Heal Me [MYG] ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz