«ten»

4.1K 671 49
                                    

"Sekarang aku mengerti kenapa akhir-akhir ini Kira sangat manja dan ingin terus menempel dengan Sena daripada denganku," ucap Taehyung.

"Rupanya karena si gila brengsek itu. Bahkan untuk menyebut namanya saja aku tidak sudi," ucap Jungkook berapi-api.

"Aku kasihan dengan mereka berdua. Sena dan Kira," ucap Hoseok.

"Aku tidak tau dengan jalan berpikir orang itu. Kenapa dia tega sekali mencampakkan wanita baik seperti Sena hanya untuk wanita lain," ucap Seokjin.

"Hyung, kalau kau mau membunuh orang itu, aku akan bergabung denganmu," ucap Jimin.

Namjoon baru saja menceritakan apa yang dikatakan Kira tadi padanya, juga sedikit cerita yang diceritakan Sena mengenai sebab perceraiannya. Semua member Bangtan sudah sangat dekat dengan Sena, karena wanita itu adalah saudara sepupu Namjoon dan sekaligus sunbae mereka dalam industri hiburan, mestipun Sena berusia satu tahun lebih muda daripada Jungkook.

"Sekarang aku tidak tau bagaimana caranya untuk menghapus pria brengsek itu dari kehidupan Sena, atau setidaknya berhenti membuat wanita itu menangis," ucap Namjoon frustasi.

"Ngomong-ngomong, di mana Kira? Kau tidak membawanya kemari? Ini sudah waktunya Sena untuk bekerja, kan?" tanya Seokjin.

Namjoon menggeleng, "hari ini dia pergi mencari peralatan untuk studionya di apartemen bersama Kira."

"Dia ingin membuat studio sendiri?" tanya Yoongi yang tiba-tiba masuk dalam pembicaraan. Padahal pria itu sama sekali nampak tidak peduli tadi.

"Hmm. Pihak JYP mengijinkannya untuk bekerja di rumah. Mengingat Sena sudah memiliki anak," terang Namjoon.

"Kapan mereka akan pergi?" tanya Yoongi lagi.

"Mungkin satu jam lagi. Kenapa, hyung?"

"Tidak, hanya bertanya saja," ucap Yoongi lalu beranjak kembali menuju ke kamarnya, diikuti dengan tanda tanya dari seluruh member yang tersisa.

---

"Kau juga membutuhkan itu, itu, dan itu," ucap Yoongi sambil menunjuk beberapa peralatan untuk rekaman.

Sena hingga kini masih bingung dengan Yoongi yang tiba-tiba muncul di toko tempatnya akan membeli peralatan studio, kendati pria itu berkata bahwa ia ingin membeli beberapa buku partitur, karena miliknya sudah hampir habis.

"Kau mendengarkanku tidak?"

"Aku mengerti, oppa. Tanpa kau suruh 'pun, aku juga akan membeli alat-alat itu," ucap Sena.

"Benarkah? Bagus kalau begitu, aku hanya mengira kau sudah lupa," ucap Yoongi sembari menganggukkan kepala.

"Tolong jangan meremehkanku," sungut Sena. "Ngomong-ngomong, bukankah kau ke sini untuk mencari buku partitur?"

"Hmm. Kenapa?"

"Tidak mencarinya?"

"Sudah," jawab Yoongi singkat.

"Lalu, di mana barangnya?" tanya Sena lagi.

"Tidak ada."

"Huhhh? Barangnya habis?"

"Masih ada kok. Banyak malah, sangat banyak."

"Kalau begitu kenapa tidak membelinya?"

"Buku partitur di toko ini berbeda dengan yang biasa kupakai. Jadi aku tidak akan membelinya," jawab Yoongi santai.

"Memang apa bedanya? Intinya 'kan sama-sama terbuat dari kertas."

"Tentu saja berbeda. Kualitas kertas untuk menulis lagu juga akan mempengaruhi hasil lagu yang kutulis juga. Itulah kenapa hasil lagu ciptaanku sangat bagus dan laris di pasaran. Itu semua karena aku yang menulisnya di kertas yang berkualitas," ucap Yoongi dengan sedikit menyombongkan diri sendiri.

"Terserah sajalah. Aku mau membayar belanjaanku dulu," ucap Sena lalu menarik tangan Kira supaya ikut dengan wanita itu ke meja kasir.

"Berapa totalnya?" tanya Sena pada petugas kasir.

"Sepuluh juta won, nyonya."

"Bayar pakai kartu kreditku saja," ucap Yoongi sambil menyerahkan kartu kredit hitamnya ke petugas kasir.

"OPPA!"

Yoongi menatap datar Sena, "kenapa? Ada yang salah?"

"Tentu saja salah. Ini keperluan studioku, kenapa jadi kau yang membayarnya?" amuk Sena. Wanita itu lantas mengambil kartu kredit Yoongi dari tangan kasir dan mengembalikan kartu hitam itu pada si empunya.

"Pakai yang ini saja," ucap Sena sambil menyerahkan kartu kreditnya sendiri.

"Baik, nyonya."

"Ngomong-ngomong, apa di sini juga bisa sekalian memasang alat-alat ini di studioku?" tanya Sena pada petugas kasir itu.

"Bisa, hanya saja akan ada biaya tambahan yang harus nyonya bayar."

"Kau tidak meminta bantuanku?" celetuk Yoongi.

"Tidak, terima kasih."

"Aku akan menerima bayaran darimu, kok."

"Oppa pasti akan menaikkan tarifnya," tuduh Sena.

"Apa aku terlihat seperti pria yang haus uang?"

"Lalu, oppa mau kubayar dengan apa?"

"Kau bisa membayarku dengan kupon makan selama satu minggu di apartemenmu. Kau hanya perlu memberiku makan selama seminggu. Lagi pula aku juga bosan dengan masakan Jin hyung. Bagaimana?"

Sena hanya bisa diam dan mencerna dengan perlahan semua tingkah konyol Yoongi padanya hari ini.

➿➿➿

※Vote and Comment※

Jadi ceritanya itu, dulu Sena bagian dr artis JYP sampai dia mutusin buat married. Debutnya dia juga lebih awal dari debutnya Bangtan.

(Barangkali ada yang bingung)

Heal Me [MYG] ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ