«twenty five»

3.7K 616 76
                                    

Dua bulan berlalu, dan semua telah berubah semenjak kejadian malam itu. Malam di mana Yoongi memutuskan untuk meninggalkan Sena. Kendati tinggal dalam atap yang sama, Namjoon dan Yoongi tidak lagi saling menyapa, membuat kelima anggota yang lain merasa jengah saat melihatnya. Tapi apa daya, masing-masing dari mereka tidak ada yang berani untuk menegur, mengingat yang satu sangat keras kepala dan yang satu lagi cukup tempramen jika itu menyangkut keluarganya.

Begitu pula dengan Sena, wanita itu mulai merasa jika Namjoon, Yoongi, dan anggota Bangtan yang lain sedikit menjauhinya. Dimulai dari Yoongi yang seakan menghilang bak ditelan bumi, hingga Namjoon yang mulai jarang berkunjung lagi ke apartemennya. Pada titik ini 'lah, Sena benar-benar merasa kesepian dan membutuhkan lawan untuk ia ajak bicara selain Kira.

Dan semua pemikiran itu seakan terbukti kebenarannya ketika pada suatu malam, Sena tidak sengaja berpapasan dengan Seokjin di lobby apartemen. Dari barang bawaan di tangan Seokjin, Sena yakin bahwa pria itu baru saja belanja di minimarket dekat apartemen. Menyadari ada Sena yang berdiri di depan lift, membuat Seokjin benar-benar ingin berbalik arah dan menunggu hingga Sena masuk ke dalam ruangan kotak itu. Tapi apa daya, Sena terlanjur melihat dan memanggil nama Seokjin sebelum pria itu berbalik untuk pergi menghindar.

Bagi Seokjin berdiri di dekat Sena dalam kondisi ini sudah seperti neraka bagi pria itu. Sebab, Seokjin tidak mengerti harus menjawab apa jika Sena menanyainya tentang Yoongi ataupun Namjoon. Yah, itu sebenarnya juga alasan mengapa anggota yang lain ikut menghindar bertemu dengan Sena.

Puncaknya, saat pintu lift terbuka, dan Sena menawari Seokjin untuk ikut masuk bersamanya ke ruangan kotak itu. Tetapi, Seokjin memilih berpura-pura kelupaan untuk membeli susu pisang titipan Jungkook di minimarket, dan membuat pria itu harus balik kembali ke sana untuk membelinya.

Tentu saja Sena hanya tersenyum, mempercayai perkataan Seokjin, dan membiarkan pria itu pergi kembali ke minimarket. Sedangkan Sena naik ke apartemennya sendirian. Seokjin tidak sadar jika Sena sebenarnya hanya berpura-pura percaya. Seokjin tidak tau bahwa pada saat ia membuka kantung belanjaannya untuk mulai bersandiwara, Sena tidak sengaja melihat ada dua botol susu pisang di dalamnya.

Anak kecil sekalipun pasti mengerti jika Seokjin sedang berbohong, bukan.

Sampai di apartemen, Sena segera menyusun daging, sayur, dan buah ke dalam lemari pendingin. Atensi mata wanita itu kemudian beralih pada Kira, yang duduk di atas karpet ruang tengah sembari menonton televisi. Menatap punggung Kira dari meja dapur sebentar, baru kemudian beranjak mendekati si putri kecilnya dan duduk di atas sofa.

"Kira sayang mommy, kan?" entah mengapa perasaan Sena bercampur aduk saat ini. Lebih tepatnya ada rasa kehilangan yang sangat besar dan membuat wanita itu takut jika Kira juga akan ikut pergi.

Kira menoleh dan mendongak menatap Sena yang duduk di belakangnya, "tentu saja," ucap gadis kecil itu.

"Kira tidak akan meninggalkan mommy sendirian, kan?"

Kira lantas mendadak panik begitu melihat ada aliran air yang mengalir turun dari mata Sena dan membasahi kedua pipi wanita itu.

"Mommy kenapa menangis?" tanya gadis itu sembari merangkak naik ke pangkuan Sena.

"Kira tidak akan meninggalkan mommy sendirian, kan?" Sena mengulangi pertanyaannya kembali.

"Yang Kira punya sekarang hanya mommy. Jadi Kira pasti akan di sini bersama dengan mommy."

Sena bergerak memeluk putri kecilnya itu erat, "jangan tinggalkan mommy, sayang. Mommy takut."

"Mom, apa kau benar-benar ingin kita pergi dari sini? Kalau memang iya, ayo kita pergi saja, tapi asalkan mommy berhenti menangis."

"Kira ikut dengan mommy, kan?"

"Tentu saja. Hanya mommy yang Kira punya."

Sena melepas pelukannya dan berganti mengusap surai Kira lembut, "baiklah, mommy akan mengurus kepindahan kita."

--

Seokjin menggebrak meja makan dengan kantung-kantung belanjaannya, lantas menatap tajam Yoongi yang duduk di sofa ruang tengah, berikut Namjoon yang kebetulan baru saja keluar dari ruang laundry.

"Kalian berdua! Gara-gara kalian, aku jadi harus menghindari Sena saat aku bertemu dengannya tadi di lobby!" amuk Seokjin.

"Kenapa kau memarahiku? Aku bahkan tidak menyuruh hyung untuk menghindari Sena, kan?" ucap Yoongi santai.

"Ah, jadi kau mau aku mengaku pada Sena kalau kau sekarang sedang menjauhinya, begitu, Min Yoongi!"

"Silahkan saja, toh memang itu kenyataannya."

"Dasar pria tidak berperasaan! Setelah kau menyatakan perasaanmu pada Sena, kau berniat meninggalkannya! Hya, Sena bukan mainan yang bisa kau tinggalkan sesuka hatimu, sialan!"

Yoongi menatap Seokjin jengah, "dia sendiri yang menyuruhku pergi, apa salahku?"

"Wajar saja dia berkata sembarangan seperti itu, dia sedang mabuk, Min Yoongi!"

"Ayolah, hyung, kau sendiri tau jika orang mabuk memiliki kecenderungan untuk berkata jujur."

"Aku heran, ke mana perginya Min Yoongi yang kukenal pantang menyerah itu? Kau saja masih tetap mencintai Sena bahkan setelah dia menikah. Tapi sekarang, hanya karena dia mabuk dan menyuruhmu pergi, kau akan menurutinya begitu saja? Pikirkan apa yang dirasakan Sena sekarang, bodoh! Kau pergi begitu saja setelah menyatakan perasaanmu padanya. Tanpa kau sadari, yang membuat Sena sampai mabuk malam itu adalah kau!" ucap Seokjin tak kalah jengahnya dengan Yoongi.

"Karena dia sejak awal memang tidak bersungguh-sungguh menyukai Sena. Biar saja Sena mengetahui yang sebenarnya, karena memang itu yang terbaik," ucap Namjoon menimpali.

"Terserah apa kata kalian, aku tidak peduli!" ucap Yoongi dan pria itu bergegas beranjak masuk ke kamar, menghindari Seokjin dan Namjoon yang seolah memojokkannya.

"Astaga, kepalaku," ucap Seokjin sembari memijit pelan pelipisnya. Kemudian menarik kursi meja makan dan duduk di sana sambil membuka ponselnya.

Sedetik setelah membuka halaman berita pada salah satu mesin pencarian, Seokjin menatap pintu kamar Yoongi dan Namjoon yang sedang bersiap kembali ke Bighit.

"Semoga kalian masih baik-baik saja setelah ini."

➿➿➿

※Vote and Comment※

Ini lumayan panjang loh..

Heal Me [MYG] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang