EPILOG

4.4K 155 8
                                    

Senyumnya terulas sempurna, tercipta karena kebahagiaan mengelilinya. Untuk saat ini, seorang gadis telah berubah menjadi Putri kerajaan yang akan menghampiri sang Pangeran.

Gaun putih yang mengekspos bahu juga leher jenjangnya itu sukses menciptakan kesan ringan nan elegan.

Langkah kecilnya nampak berurutan, terpancar senyum dibalik wajahnya yang rupawan. Memberi kesan menawan yang mungkin tak akan pernah terlupakan.

Ekor matanya menjamah seluruh penjuru gedung bernuansa biru dan putih ini, melihat euforia dari mereka yang tengah menikmati acara.

Putri menempatkan diri disamping Pangeran, gaun dan tuxedo keduanya nampak serasi.

Tersadar akan keberadaan gadis itu, si tampan berpaling muka menatapnya. Lalu meletakkan segelas jus yang sempat ia minum.

"Ada apa?" Pangeran bertanya.

Putri menggeleng. "Memang kalau mau nyamperin lo harus ada apa-apa, ya?" lalu menyengir.

Lantas si tampan menggeleng datar, meraih kembali segelas jus miliknya. Hal yang membuat Putri lagi-lagi bertekuk muka. Namun, dia sempat mengingat pesan Pangeran dalam sepucuk surat.

'thanks for everything, for you who have always beside me, even though my behavior is not what you imagined, even though I could'nt be what you expected.'

Ditatapnya Pangeran yang tengah meneguk jus apel tersebut. Lalu tersenyum, perasaan Putri kembali menghangat. Walau kerap kali mendapat perlakuan dingin dari lelaki disampingnya, namun Putri mengerti bahwa Pangeran mencintainya dengan setulus hati, dengan caranya sendiri.

"Pang?"

Pangeran menoleh, lalu berdeham.

"Gue pakai kalung ini." Putri meraih bandul dari kalung yang melingkar dilehernya, batu Amethyst yang dikelilingi lima lingkaran perak.

Melihat itu, lantas si tampan mengangguk pelan. Dan menepuk kecil puncak kepala Putri. "Iya."

"Cantik nggak?"

"Cantik."

"Siapa?"

"Kalungnya."

Lagi-lagi, Putri dibuat diam seribu bahasa. Bibirnya maju guna merajuk, menatap sebal Pangeran yang malah melempar senyum dengan salah satu tamu undangan.

Ya, tepat pada hari ini. Pangeran dan Putri akan bertunangan, menjalin hubungan yang lebih tinggi dari status berpacaran.

Tepat diatas panggung mini, sebuah band Acoustic telah menyelesaikan satu buah lagu. Membuat Putri berdecak kagum lantaran suara lembut milik vokalis perempuan tersebut.

"Ini dia nih, pengantin ceweknya."

Putri berbalik kala sebuah suara terdengar sedang membicarakannya. Dan benar saja Alex telah berdiri di belakangnya, bersama Genta, Alka, juga Ethan yang setahu Putri juga teman Pangeran.

"Bukan pengantin, Alex. Kan masih mau tunangan." Putri menghampiri mereka, lalu memeluk Alka sebentar. "Alka hari ini cantik banget," pujinya.

"Lo juga nggak kalah cantik, kali," Alka turut membalas.

Putri tersipu, lalu melirik Ethan dan Alex. "Alka datengnya sama Genta. Kalau Alex sama Ethan? dateng ke sini sama siapa?"

Segelas sirup yang baru Ethan dapatkan mendadak terasa hambar saat kalimat kejam itu diucap dengan halus oleh Putri. Dia menatap Alex yang tak kalah sebal, lalu berdecak. "Lo nggak mau ledekin gue kan, Put?"

P & P [REVISI]Where stories live. Discover now