16. Anehnya Putri

5.2K 244 8
                                    

Alka melambaikan tangan tepat didepan wajah Putri. Melihat diamnya gadis lucu ini membuat Alka penasaran akan apa yang sebenarnya terjadi.

"Put!!"

Gadis itu mengerjap, beralih tatap pada Alka dengan malas. "Aku?" Tanpa sadar memakai kosakata yang biasa dirinya gunakan pada Ken.

"Aku?" Alka membeo. "Jadi...duta shampoo lain."

"HUAHHAHAHA." Tawa gadis manis itu menggelegar, beruntung kondisi kelas cukup ramai. "Dulu pernah, coba. Tapi--"

"Berisik! Nggak tau dedek gemes lagi galau apa, ya!" Sela Putri cepat. Alka tercengang.

Seorang gadis bermuka pipi ini bisa galau juga rupanya.

"Sa ae, lo. Galau kenapa, sih? Bonekanya rusak? Atau permennya dimakan semut?"

Putri mendengus. "Ken diambil orang."

"Ken? Tukang bakso keren itu bukan?"

Ditatapnya Alka dengan malas. "Bukan, Alka. Dia gebetan pertama gue, eh nggak taunya suka sama Nona. Nona itu sahabat gue, sedih masa sahabat nikung gebetan? Mana lagi mereka soswit banget pas dikafe, rencananya gue mau makan sama Pangeran.

Eh, nyampe disana malah makan ati. Mending makan jantung, gue mah, dari pada makan ati. Rasanya pait-pait nyess, panas dingin gimanaa gitu."

Dengan bercerita penuh emosional, Putri berhasil membuat Alka terkekeh. "Seru kayaknya dibikin ftv. Gebetan ditikung teman ditanjakan tujuh turunan."

Putri menelungkupkan kepalanya, Alka memang seperti itu. Tak jauh beda dengan Putri.

"Eits! Kayaknya tadi gue denger nama Pangeran. Apa?! Lo tadi bilang mau makan sama Pangeran, wah-wah ada susuatu nih."

"Sesuatu, Alka." Ujar Putri mengoreksi.

"Iya, gue tau Pangeran. Dia kapten basket yang...beuh."

Putri mendongak, dua alisnya saling bertaut. "Beuh?"

"Beuh, asoy digeboy deh pokoknya. Mbak Jinten aja sampe klepek-klepek kaya ikan jibut terdampar, saking gemesnya liat Pangeran main basket."

Menggeleng kepala, Putri menatap Alka gemas. "Mbak Juminten, Alka." Koreksinya. Mbak Juminten adalah wanita yang berjualan mie ayam dikantin.

Alka menyengir, tidak terlalu tahu menahu tentang nama seseorang yang tidak begitu penting dalam hidupnya.

"Jadi, lo nganggep Pangeran cakep?" Tuding Putri membuat Alka mengangguk.

"Cuma orang siwer yang bilang Pangeran jelek. Tapi bagi gue, Mas Genta seorang yang cakep, eak!"

Dahi Putri berlipat samar. "Genta? Kembarannya Fanta?"

"Yah, bukaan. Dia pacar gue, Putri. Nanti deh kalo ketemu gue kenalin, tapi awas! Jangan disosor punya gue." Maniknya memicing tajam, tak lupa telunjuk yang mengarah pada Putri. Memberi peringatan tegas bahwa tidak ada siapapun yang bisa merebut Genta darinya.

Sejenak Putri meredam tawanya. "Ternyata ada yang mau juga sama Salak."

"Salak?"

"Singa-Galak."

"Anjir emang!" Alka bersungut.

Kenyataan memang jika Alka adalah salah satu gadis tergalak disekolahnya. Terutama urusan Genta, gadis itu sangat over terhadapnya, entahlah.

Satu contoh pada saat Alka kembali bersekolah setelah bangun dari sakitnya. Gadis itu memasang tampang sinis kala Putri duduk tepat disebelah bangkunya, Alka duduk sendiri. Itu karna gadis itu jarang bersosialisasi, bukan tidak ada yang mau berteman dengannya. Melainkan takut kala manik tajam itu menyudutkan siapa saja yang berani menatap Alka.

P & P [REVISI]Where stories live. Discover now