4. Awal Perkenalan

6.6K 311 60
                                    

Suara derit kelambu itu terdengar kala Gigi menyibaknya dengan pelan. Mempersilahkan cahaya mentari menerobos masuk kedalam kamar Putri kesayangannya. Gadis yang semula nyenyak mendadak gusar, meraih asal bantal guna menghalangi sinar mentari untuk menjamah setiap wajahnya.

Melihat bagaimana cara Putri untuk tertidur kembali membuat Gigi berhembus napas. "Bangun sayang."

Mengguncangkan pelan lengan Putri rupanya sia-sia, tak ada pergerakan sama sekali. "Hari ini Mama yang akan nganter kamu ke sekolah. Ma--"

"SERIUS?!" Gigi terlonjak, Putri menyengir tak berdosa. Dengan segera pergi hendak membersihkan diri, meninggalkan Gigi yang tersenyum penuh arti.

-P&P-

"Udah sampe, turun." Gigi membuka seatbelt, mengitari mobil dan membukakan Pintu untuk Putri.

Gadis itu bergeming, menatap bangunan asing. Menelisir banyaknya siswa dengan seragam berbeda dari miliknya. Putri mengerjap, bisa dipastikan jika ini bukanlah tempat dimana dirinya bersekolah.

"Ma, ini..."

"Sekolah." Gigi menyambar kalimat dengan ringan. Membuat Putri mendengus kesal.

"Mama lupa jalan sekolah Putri ya?" Gigi menggeleng.

"Ayo buruan, keburu telat." Gadis itu mengangguk, menyegerakan diri untuk turun dan tak sabar untuk mengetahui apa yang selanjutnya terjadi.

Gigi melenggang dengan santainya, melewati koridor sesekali melempar tatap bagi siapa saja yang menatap Putri. Sementara gadis itu senantiasa mengekor dengan malas dibalik punggung Gigi, serta berbagai tatapan aneh membuat dirinya sedikit risih.

Entahlah, berbagai pertanyaan hinggap dalam benak gadis itu. Terlebih kala Gigi tersenyum misterius, semakin membuat Putri gencar ingin menyanyakan pertanyaan bertubi-tubi.

"Apa kabar, Rio?" Gigi tersenyum, menghadap lelaki yang sama tersenyumnya. Jangan kaget dengan kedekatan mereka, karna dulu keduanya adalah teman semasa Smp. Sedangkan Gigi dengan Rana adalah rekan bisnis sekaligus sahabat sejak kecil. Dan sembilan dari sepuluh orang pasti akan tergelak jika mendengar bagaimana kisah klasik Rana dan Rio saat awal bertemu.

"Baik." Sahutnya.

Putri mengerjap, tersadar bahwa kini dirinya telah berada dalam ruangan....Kepala Sekolah!

Pula gadis itu merasa seperti pernah melihat wajah lelaki paruh baya yang kini terduduk tegap, itu.....

Ya! Itu Om Rio! Riovandi tepatnya.

Kepala Putri menyembul, mensejajarkan badannya tepat disebelah Gigi. "Putri, kamu siap untuk menuntut ilmu disini?" Rio bertanya.

Membuat satu alis Putri terangkat. Apa maksudnya?

"Ehh, i--"

"Putri, mulai sekarang ini sekolah kamu yang baru." Gigi menyela dengan senyum manisnya, berdampak pada Putri yang membulatkan mata dengan sempurna.

"Ma--"

"Have a nice day, ya!" Selepas itu, Gigi pergi. Meninggalkan Putri yang berdiri kaku dihadapan Rio. Napas gadis itu tercekat, tak menyangka jika akan seperti ini.

P & P [REVISI]Where stories live. Discover now