18. Semua Terjadi Tiba-Tiba

5.6K 251 7
                                    

Kamu tersenyum, aku merenung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kamu tersenyum, aku merenung. Karna tanpa aba-aba, semua terjadi tiba-tiba.

-Putri yang keki sendiri

Melempar ransel pada bangkunya, beralih membenahi arloji yang melingkar erat dipergelangan tangan Putri. Tersadar bahwa Alka telah duduk dengan novel di tangannya membuat Putri tersenyum.

"Pagi, Alka." Sapanya.

Suara debuman kecil terdengar kala Alka menutup novel dengan tebal empat centi, beralih menatap Putri dengan binar penuh tanya. "Lo punya hutang penjelasan sama gue." Tudingnya.

Sejenak Putri terdiam. Menatap lamat keseriusan yang terpatri diwajah Alka. "Apa?"

"Tentang Pangeran, Putri, dan Pertanyaan." Jawab Alka. "Tadi pagi berangkat bareng, pasti ada susuatu!"

"Sesuatu, Alka." Putri mengoreksi, dia terkekeh. "Janji nggak akan bilang ke siapapun?"

Alka mengangguk, memang saat diarea parkir sempat mendapati Putri yang turun dari motor Pangeran. Mengingat jika gadis lucu itu adalah murid baru, tidak mungkin secepat itu mengenal Pangeran. Secara lelaki itu kelewat cuek dan dingin, namun jika masalah gadis banyak sudah yang menjadi targetnya.

"Atau lo jadi korban Pangeran yang selanjutnya?" Manik Alka memicing.

Lantas Putri menggeleng. "Korban? Nggak! Dia nggak cabulin gue."

Alka menyerngit. Cabul apaan?

"Yang nanya dia cabulin lo siapa coba?" Dia tergelak. "Gue tanya lo pacaran, nggak, sama dia? Kalo iya berarti lo jadi korban selanjutnya."

Bergeming, otak Putri terlalu lemah untuk mencerna kalimat Alka. "Berarti yang pernah pacaran sama Pangeran, jadi korban cabul?"

Alka mengusap kasar wajahnya, siapa juga yang bilang seperti itu? Putri memang tidak mengerti, dan itu membuat darah Alka mendidih dalam sekejap.

Jika saja wajah Putri tidak imut dan menggemaskan, sudah dipastikan bahwa Alka akan menendangnya sampai planet pluto.

Berhembus napas sejenak, Alka tersenyum. Menyembunyikan rasa gondoknya dipagi ini. "Nih ya gue kasih tau. Pangeran itu terkenal playboy, meskipun muka adem sama cuek tapi masih banyak yang mau. Dan gue tanya, lo pacaran nggak, sama dia?"

Putri menggeleng. "Ya kali punya cowok kaya eskrim basi, adem anyess."

Dia terkekeh, membuat Alka merapal segala umpatan keki. "Terus kenapa kalian bisa berangkat bareng, tai?!"

"Iyalah, orang kita dijodohin." Putri terdiam, mencerna apa yang baru saja dia katakan. Sepersekian detik, gadis itu menepuk pelan bibirnya. "Keceplosan." Cicitnya.

Menatap Alka yang tengah membulatkan mata lebar-lebar. Begitu terkejut akan apa yang didengar. "Pantesan, Pangeran dan Putri. Dijodohin ternyata."

P & P [REVISI]Where stories live. Discover now