15. Cinta Dan Luka

5.5K 295 19
                                    

Lo orang pertama yang jadi sebab gue ngerasain cinta, dan gimana sakitnya luka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lo orang pertama yang jadi sebab gue ngerasain cinta, dan gimana sakitnya luka.

-Putri yang tersakiti

Menenggelamkan wajah dibalik bantal, Putri menggeliat lesu. Usai belajar, gadis itu sengaja merebahkan diri diatas ranjang. Guna memikirkan Ken yang sedari kemarin tidak membalas pesannya.

Tercatat sembilan puluh lima total pesan yang Putri kirimkan, namun tak ada satupun yang dibaca oleh Ken. Gadis itu jadi gelisah, tak biasanya Ken seperti ini. Malah lelaki itu yang lebih dulu mengirim pesan, biasanya sih begitu.

Beralih pada perjanjian Putri dengan Mama Gigi, dimana wanita paruh baya itu berjanji akan membatalkan perjodohan ini jika Putri tidak memiliki rasa sama sekali pada Pangeran.

Dan terhitung dari sekarang, kurang lima hari lagi maka perjodohan basi ini akan berakhir. Ya, Putri meyakinkan hati untuk tetap menyukai satu lelaki, yakni Ken.

Dan pikiran bahwa dirinya akan menyukai Pangeran sama sekali tidak ada. Cowok cuek dan irit bicara bukanlah tipikal Putri, sama sekali bukan.

Namun wajah tampan itu sempat memikat hati kecilnya sebelum benar-benar kembali pada kenyataan yang sebenarnya.

Ken tampan, lebih dari siapapun. Kecuali Papa Gio.

Itu sih menurut Putri. Kalau menurut kalian?

Ah sudahlah, toh tidak penting juga. Putri menyibak selimutnya. Melirik dimana jarum jam menunjuk angka 07.30

Mendengus, gadis itu bingung akan apa yang harus ia lakukan. Entahlah, menemui Ken di Sma Pancasila dirasa bukan keputusan yang tepat. Mengunjungi rumah Ken juga tidak tepat lantaran Putri tidak tahu dimana letak rumah lelaki itu.

Menelpon Nona dan menceritakan semuanya? Ah tidak juga. Gadis itu juga jarang aktif di media sosial, otomatis tidak pernah satukalipun membalas pesan Putri.

Melayangkan pikiran sejenak, beralih mendesah pelan mengingat dirinya sedang sendiri dirumah ini. Papa Gio dan Mama Gigi sedang berkunjung di ulang tahun salah satu teman Smpnya dulu.

Hingga suatu pemikiran akan membeli camilan di Minimarket membuat Putri segera beranjak dari tidurnya. Mengambil kardigan serta mencepol rambut, menatap cermin yang menangkup seluruh badannya. Namun perhatian itu teralih pada wajah bagian bawah mata, menekan-nekannya sedemikian rupa lalu terkekeh.

"Gue tembem. " Gumamnya. "Kaya bakpao Koko Liem."

Koko Liem adalah lelaki paruh baya yang berprofesi sebagai penjual bakpao keliling. Putri suka membeli, terutama rasa coklat. Pantas saja pipinya tak jauh beda dengan makanan bulat menggemaskan satu itu.

Meraih ponsel serta tas berisi dompet, segera gadis itu menuruni tangga. Saking semangatnya hingga kaki kanan hampir saja tergelincir.

Benar kata Alex, gadis macam Putri terkadang suka 'buta' jika sedang berjalan. Hingga keselamatannya disepelekan begitu saja.

P & P [REVISI]Where stories live. Discover now