7. Alex Vs Bedak

6.1K 295 2
                                    

"Cantik." Sebuah lengkung terbentuk bersamaan dengan terucapnya kalimat itu. Seorang gadis dengan seragam lengkap tengah berdiri dihadapan cermin, menatap pantulan dirinya dengan bangga.

Sesekali berkacak pinggang seraya tersenyum geli. "Gila, senyam-senyum sendiri." Putri bermonolog, tersadar akan hal yang sudah lama melekat pada dirinya.

Sedikit membenahi tatanan rambut, menghapus bedak yang menurutnya tidak merata. Dan segera melenggang pergi seusai meraih tas ranselnya. 

Gadis itu terlalu semangat lantaran mengingat bagaimana romantisnya Ken saat dipasar malam. Saking semangat hingga tak memperhatikan langkah kaki yang membuatnya hampir tergelincir jika saja tidak sigap berpegangan pada lengan tangga.

Sejenak mengusap dadanya akibat syok, sebelum berjalan kembali seperti biasa.

"Mamaa, Putri udah si--" suara tertelan dalam tenggorokan kala melihat siapa yang berada dimeja makan pagi ini.

Berjalan menghampiri dan menegur seorang lelaki dengan jambul andalannya. "Lo?! Tumben kesini."

Alex terkekeh. "Iya, numpang makan."

Putri mengangguk, pasti jika sudah begini ada sesuatu yang terjadi. Karna baru kali ini Alex menumpang makan sejak satu minggu lalu. "Kenapa?"

Alex menyeringai, tak bisa dipungkiri jika Putri selalu mengetahui kejanggalan dalam dirinya. "Bunda marah-marah, gara-gara bedaknya gue jatohin tadi."

Terbelalak, tawa gadis itu meledak. "Lo pake bedak?" Tudingnya membuat air muka Alex mendadak masam.

"Gila! Niatnya gue mau minta pomade Ayah, terus nggak sengaja senggol bedak barunya Bunda. Jatoh deh." Jelasnya. Suatu rahasia umum jika keduanya dekat, karna mereka adalah sepupu sekaligus tetangga.

"Lo, sih! Gaya-gayaan banget pake tomat, emang buat apaan?"

Mengerlingkan mata malas, Alex meraih roti tawar dihadapannya. "Pomade, bukan tomat." Ujarnya mengkoreksi. "Itu yang buat kinclongin rambut, biar nggak kusut kena angin."

"Emang beneran?" Alex mengangguk.

"Kalo gitu gue juga pake, deh. Beli dimana emang?"

Perkataan polos yang membuat Alex terkekeh. "Itu buat cowok, Princess." Ujarnya. "Lo mau rambut panjang lo kaku kaku?"

Putri menggeleng.

"Ya makanya jangan macem-macem!" Serunya membuat Putri mengangguk mantap.

"Namanya juga nggak tau."

Alex meneguk habis air mineral dihadapannya. Menatap Putri dengan lekat. "Lo suka sama Pangeran?" Tudingnya.

Uhukk...uhukk...

Seketika manik Putri melebar, berusaha menelan lebih dahulu roti tawar yang menyangkut pada tenggorokannya. "Sotoy lo!" Elaknya.

"Mama Gigi udah cerita semuanya. Dia bilang kalo lo udah dijodohin sama Pangeran." Jelasnya.

Topik yang sama sekali tidak menarik bagi Putri. Membuat gadis itu mengerlingkan mata malas.

P & P [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang