38. 'Cause You

4.4K 256 6
                                    

Karna hanya dia, penyebab timbulnya  tawa setelah sekian lama, sekaligus penyembuh lara dan penutup luka.

-Si tampan Pangeran

Meringkuk, lalu kembali duduk. Tak berselang lama dirinya meringkuk kembali. Menelungkupkan badan, menarik napas panjang.

Putri meremas bantal. Entahlah, setelah mendengar cerita dari mulut Pangeran menghadirkan perasaan gelisah dalam dirinya.

Ada cukup keterkejutan saat Putri mengetahui kehidupan Pangeran yang sebenarnya. Putri berhasil mendengar kisah hidup Pangeran dari mulut lelaki itu langsung, ya walaupun butuh kesabaran ekstra saat mendengarkan Pangeran bercerita.

Karna lelaki itu terlalu irit bicara, dia bercerita dengan kalimat sepenggal-penggal. Mengharuskan Putri untuk ekstra sabar dan menegurnya dengan beberapa kalimat keki, seperti

'Lo kalo cerita jangan dipotong-potong, yang tuntas, dong. Kaya perasaan gue.'

'Pang! Ngomongnya panjangin dikit, kek. Gue capek, nih, harus pancing lo dulu supaya lanjut cerita.'

'Kalo cerita jangan sepenggal-penggal, nanti gue isi ulang suara lo. Jadi jangan takut habis.'

Meskipun tak banyak yang Putri pahami, ada satu cerita yang paling melekat dalam benaknya.

Tentang pertemuan seorang Dewa dan Nata.

Putri mendesis jengkel, perasaannya terus berkecamuk. Takutnya tak beralasan. Berulang kali berhembus napas dan menariknya perlahan, tetap saja dia tidak tenang. Masih teringat jelas bagaimana jawaban singkat yang Pangeran lontarkan guna menjawab pertanyaan Putri.

"Berarti, lo pacarin hampir semua cewek cuma buat nyari kabar dimana keberadaan Nata?"

"Iya."

"Bahkan lo rela nyakitin perasaan banyak cewek cuma buat nyari dimana keberadaan Nata, kenapa gitu?"

"Gue pikir mereka kenal sama Nata."

"God. Tanya baik-baik tanpa harus jadiin pacar, kan bisa?"

"Nggak."

"Kenawhy?"

"Sekalian ngelampiasin emosi."

"Emosi? Emosi karna Nata nggak ketemu? Maksud gue ngelampiasin emosi ke cewek-cewek?"

"Iya."

"Lo suka Nata?"

"Dulunya."

"Sekarang suka siapa?"

"Lo."

Putri mengulum senyum, hilang sudah rasa gelisah saat kembali mengingat percakapan terakhirnya.

Harusnya dia sadar, bahwa sejak beberapa hari terakhir Pangeran sudah tidak bergonta-ganti pacar seperti dulu saat dia belum mengenal Putri. Yang berarti, dia tak memiliki keinginan untuk mencari Nata lagi.

Karna kehadiran Putri mampu mengubah segalanya. Dan Putri percaya, bahwa Pangeran tidak akan pernah mengkhianatinya.

"PUTRI!!"

Suara pekikan terdengar bersamaan dengan terbukanya pintu. Membuat gadis itu mengerjap, dan mengusap pelan dadanya.

Alex terkekeh, yang seperti biasa masuk tanpa permisi. Dan merebahkan diri seenaknya. "Lo kemana aja?"

"Gue disini, lo buta? Lagian masuk kaya jelangkung aja. Datang nggak diudang, waktunya pulang nggak mau pulang."

"Nggak mau pulang, maunya digoyang. Tett..tett.."Alex menggerakkan pinggulnya dengan lihai bak biduan, disusul oleh suaranya yang sumbang.

P & P [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang