3. Calon Mertua?

6.8K 327 77
                                    

Bermodal senyum saja berhasil membuatku terkesima, bagaimana jika menyusun kata sederhana yang penuh makna akan cinta. Mungkin saja aku telah jatuh pingsan dibuatnya.

-Putri kelewat alay

"Makasih, Ken." Gadis itu melepas helm yang melekat di kepalanya. Menyodorkan pada lelaki yang masih lengkap dengan jersey itu.

Ken tersenyum, menerima uluran helm itu. "Sama-sama, besok aku jemput ya?"

Tawaran yang langsung mendapat anggukan antusias. "Boleh boleh!" Seru Putri.

"Yaudah, aku pulang dulu." Ken menghidupkan mesin motornya, bersiap memacu kendaraan berwarna merah hendak pergi dari sana.

"Iya, hati-hati." Putri melambaikan tangannya, menatap Ken yang hilang pada tikungan.

Sudut atas bibirnya tertarik, membentuk sebuah lengkung yang teramat manis. "Putri sayang Ken." Gumamnya.

Usai, Putri melangkahkan kaki hendak masuk kedalam rumahnya. Langkahnya sempat berhenti saat melihat mobil berwarna hitam metalik terparkir rapi didalam garasi.

Mobil asing, Putri tidak mengetahui si pemilik mobil tersebut. Akhir, gadis itu memilih berjalan masuk. Tak ingin pusing dengan mencari tahu siapa pemilik mobil tersebut.

"Assalamualaikum... Mama Putri pu--"
Gadis itu mengerjap, berusaha setenang mungkin saat mengetahui siapa yang tengah duduk di sofa ruang tamunya.

Mendapati dua manusia paruh baya membuatnya tersenyum kikuk.

"Ehh, Putri ya?" Wanita asing itu meletakkan cangkir tehnya, menatap Putri lekat dari ujung hingga ujung.

Mengerjap, berusaha mencari kosakata yang terkesan pas untuk berbicara dengan wanita asing yang lebih tua. "Oh, ehm..mmm i-ya, Tante." Jawab Putri.

Wanita itu tersenyum. "Cantik ya." Serunya.

Membuat Putri semakin besar kepala, dan tersenyum bangga.

Tak berselang lama. Wanita yang diketahui sebagai ibu Putri datang membawa beberapa camilan dan makanan ringan. Menatap binar saat Putri berdiri di ambang pintu. "Loh, baru dateng? Sini, salim dong sama calon mertua kamu."

Uhukk...uhukk...

Tidak meneguk air, tidak memakan makanan. Namun tersedak salivanya sendiri atas kalimat yang baru saja Gigi katakan.

Putri menepuk pelan dadanya. "Aduh, Ma. Mama ngaco ya?" Todongnya.

Gigi menggeleng. "Ya kali. Sana kenalin nama kamu." Titahnya.

Hendak menggeleng sebelum Gigi memberi kode ampuh, terpaksa Putri menuruti ucapannya. Menatap penuh senyum sembari menyalimi tangan wanita yang menyapanya tadi. "Nama saya Putri, Tan."

Wanita itu tersenyum. "Jangan panggil Tante, panggil Bunda Rana aja."

Walau terpaksa gadis itu tersenyum seraya mengangguk. Beralih pada lelaki tua dengan segala kharisma yang dipunya. Tatapan lugas itu sama persis seperti Papanya. "Saya Putri, Om." Putri menyalimi tangan kekar itu.

"Nama saya Riovandi, kamu bisa panggil saya Ayah atau Papa. Asal jangan 'om'."

Putri terdiam, mengerjap beberapa kali seraya menatap tak percaya. Ternyata Om Rio tidak segarang yang Putri kira. "Iya, Om--ehh, Ayah." Sahutnya gelagapan.

Tersisa satu lagi, sosok lelaki yang sebaya dengan Putri tengah menatap datar kearahnya. Walau datar, tetap saja Putri merasa jika tatapannya seolah mengintimidasi, membuat Putri bingung sendiri.

Dan dengan ragu, gadis itu menjulurkan tangannya. "Kenalin, Putri." Cicitnya pelan, bahkan aura mencekam itu ada saat Putri berdekatan dengan lelaki itu.

"Pangeran." Dengan menjabat tangan Putri, lelaki itu menyebut suatu nama yang membuat gadis itu menatap curiga.

'Kenapa namanya samaan sih?!! Ehh maksudnya couple-an.'

Tak ingin berlarut dan memikirkan sesuatu yang menurutnya tidak penting, gadis itu memilih beranjak. Menghiraukan tatapan tajam yang senantiasa menghunus dirinya.

"Ma, Putri mau ganti baju dulu."

-P&P

Layar ponsel kian meredup, buru-buru Putri mengetuknya kembali. Menunggu satu pesan dari seseorang yang senantiasa berkelana dalam otaknya.

Ting!

Kenko♥
Iya? Tumben ngechat?

Sudut atas bibir Putri terangkat.

Putri
Iya, kgn.

Kenko♥
Ohh, kirain ada apa.

Putri
HeHe

Kenko♥
Turnamen futsal satu minggu lagi, mau temenin nggak?

Putri
MAU:)

Kenko♥
Besok juga aku latihan lagi, temenin ya? Biar tambah semangat

Putri terkekeh, terkadang gadis itu merasa bahwa Ken telah memperlakukannya diatas rata-rata. Mampu membuat Putri tertawa tanpa dipaksa. Menciptakan ruang khusus dalam hatinya.

Kenko♥
Tenang aja, besok aku beliin snack lagi kok. Yang biskuit bentuk hewan?

Putri
Bolehhh. sama permen yupi bentuk kadal ya???

Kenko♥
Emang ada ya?

Putri
Ada kok, ada. Kalo nggak ada yg bentuk dinosaurus, kalo bingung beli semuanya aja. Hehe

Kenko♥
Siap

Kenko♥
Yaudah tidur, udah malem.

Kenko♥
Gnight dear*

Jangan tanya apa yang dilakukan Putri saat ini. Karna sekarang gadis itu tengah beraksi dengan memporak-porandakan ranjangnya, melompat kesana kemari lantaran rasa senangnya mendapati pesan manis yang Ken kirimkan, pula sebuah janji karna Ken akan membelikannya yupi berbentuk kadal.

Mengusap peluh akibat terlalu berlebihan, Putri mendudukkan dirinya. Tersenyum cerah, secerah sinar rembulan malam ini.

"Putri sayang Ken."

-P&P-

Muka muka kesel karna dijodohin

Muka muka kesel karna dijodohin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
P & P [REVISI]Where stories live. Discover now