40. Pangeran Sakit?

4.7K 218 2
                                    

Selamat Membaca, P&P
.
.
.
.

Suasana selepas upacara berangsur riuh, para murid Nusa Jaya tak kunjung membubarkan diri. Lantaran Kepala Sekolah mengambil alih mikrofon, untuk mengumumkan sesuatu yang telah melambungkan nama sekolah dalam cabang olahraga, yakni futsal.

Putri mengibas tangan, lalu dia sedikit menurunkan topinya. Suasana dipagi ini lumayan panas. Bersama Alka disampingnya yang turut melakukan hal serupa.

"Alka, ntar ke kantin dulu ya?"

Sebagai respon, Alka hanya mengangguk. Lebih memilih terfokus pada sebuah piala yang terletak megah didepan sana.

"Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa. Sekolah kita diberi kesempatan untuk memenangkan turnamen futsal tempo hari, dan itu merupakan suatu kebanggan untuk saya selaku Kepala Sekolah." Suara bariton itu terdengar nyaring dengan bantuan mikrofon.

Meninggalkan jejak euforia bagi para murid berseragam putih abu disini. Bagaimanapun, mereka turut bangga. Dan turut senang karna tahu apa yang selanjutnya terjadi, khususnya untuk para kaum gadis.

"Baik. Guna mempersingkat waktu, langsung saja saya panggil empat perwakilan anggota futsal agar maju atas penyerahan piala serta piagam kemenangan." Ada jeda sejenak, sang Kepala Sekolah tersenyum. "Khususnya sang kapten, Sergio Delovino. Yang telah melaksanakan tugasnya dengan apik."

Suara riuh tepuk tangan kembali terdengar, tak sedikit dari para gadis yang berteriak heboh. Sissy, teman kelas Putri yang notabene telah mengagumi sosok Sergio berteriak tak kalah kencang. Hingga Putri sedikit meringis dibuatnya.

"Noh, si Delov menang." Alka menyikut Putri, lalu terkekeh.

Bersikap acuh tak acuh, justru Putri melempar senyum kepada seseorang didepan sana. Lelaki dengan lambaian tangan serta seulas senyum yang ditujukan untuknya.

"Ciee!! Putri disenyumin sama Sergio!" Heboh Alka membuat Putri panik dan menunduk malu. Suara melengkingnya terdengar oleh Sissy, yang langsung menoleh ke sumber suara.

Menyadari Sissy yang tengah menatapnya, buru-buru Alka mendelik sinis. Sebenarnya Sissy tidak hanya mengagumi sosok Sergio, dengan arti setengah dari populasi cogan Nusa Jaya turut masuk dalam kategorinya. Termasuk Genta, pacar Alka.

"Apa lo, liat-liat! Nggak terima Sergio senyum ke Putri?" Tuding Alka gemas karna Sissy langsung terkesiap. "Atau habis ini, lo jadi ngefans sama Genta? Mending jangan, kalo lo masih pengen napas." Dia menyeringai.

Buru-buru Sissy bergidik, lalu menghadap lurus kedepan dengan perasaan tak berdefinisi. Alka memang seperti itu, akan bersikap over saat ada yang berkaitan dengan Genta-nya. Hampir seluruh penjuru sekolah juga mengetahui gaya pacaran mereka yang selalu membuat beberapa dari mereka gemas sendiri.

"Jangan galak-galak Alka, nanti tua sebelum waktunya." Kata Putri seraya tertawa, mendapat pukulan gemas dilengannya.

"Biarin, asal nggak ada yang ngerebut Genta dari gue."

Putri terkekeh, sebegitu posesifnya Alka pada Genta. Membuat pikirannya berkelana jauh akan membayangkan bagaimana jika Pangeran memiliki sifat yang sama seperti Alka, dijamin Putri akan bahagia seumur hidupnya.

Lagi-lagi realita menyadarkannya. Jangankan bersikap posesif, berbicara saja Pangeran masih terpatah-patah. Seolah suaranya tertelan oleh tenggorokan. Bersikap manis pun jarang pula Pangeran tunjukkan.

Jadi, sikap posesif pada diri Pangeran hanyalah sebuah angan yang Putri impikan. Tugas Putri hanya mengerti dan memahami sifat Pangeran. Dan menerima baik buruknya dalam segala keadaan.

P & P [REVISI]Onde histórias criam vida. Descubra agora