Bab 1

7.2K 219 5
                                    


SMA Cendrawasih,

Sekolah ternama, sekolah menjadi inceran para murid pindahan dari luar kota, sekolah yang menjadi murid - murid andalan, dan sekolah yang menjadi saksi akan kedua murid yang berstatus sebagai teman kecil.

Ujian Kenaikan Kelas sudah berakhir seminggu yang lalu. Sekarang waktunya para orang tua mengambil hasil jeri payah anak - anaknya ketika menghadapi ujian tersebut. Siswa/i disini juga sedang berdoa akan hasil Naik / Tidak nya. Wajah yang tegang bisa dilihat satu persatu dari anak - anak IPA ataupun IPS. Ada juga yang memasang wajah santainya.

"Juniatha Revano Lewis." Ucap Bu Diah mewakilkan Ibu Zaina yang tidak bisa menghadiri untuk membagikan raport dikarenakan sedang ada keperluan ke luar kota

Tidak ada yang maju dari pihak orang tua Juni

"Juniatha Revano Lewis. Apa ada pihak orang tua dari Juni?." Bu Diah kembali bertanya kepada para orang tua yang berduduk manis disana

Orang tua murid lain hanya menengok ke arah kanan dan kiri.

"Kalau tidak ada bisa saya lewati."

Tetap tidak ada yang maju

"Oke, saya lewati. Sekarang, Juliano Putra Aldebaran." Lanjutnya membacakan urutan nama siswa diruangan ini

Seorang wanita paruh baya dan masih terlihat sangat cantik maju kedepan, dan duduk dikursi yang telah disediakan.

"Ibu orang tua dari Juli?." Tanya Bu Diah

Wanita itu mengangguk, "Iya saya Farah, Mamahnya Juli." Balasnya menunjukan senyumannya

"Baik, dan ini raport nak Juli. Setelah saya lihat dari segi nilai maupun sikap, Juli mendapatkan nilai A dari wali kelasnya. Saya menggantikan Ibu Zaina yang tidak bisa hadir disini dikarenakan ada keperluan ke luar kota." Bu Diah menjelaskan kepada Farah

"Iya Ibu terima kasih sebelumnya. Oh iya boleh saya mewakilkan orang tua dari Juni Bu?." Tanya Farah

"Kalau boleh tau, memangnya orang tua Juni kemana ya?. Kenapa tidak bisa menemani anaknya mengambil raport?." Balas Bu Diah penasaran

"Orang tua Juni bekerja diluar kota Bu, jadi pulangnya juga tidak menentu. Sebenarnya dia mempunyai seorang Kakak laki - laki, tetapi Kakaknya sedang melakukan sidang di Kampusnya." Farah menjelaskan orang tua Juni kepada Bu diah

Bu Diah mengangguk - anggukkan kepalanya, "Baik kalau begitu, ini raport Juniatha saya serahkan ke Ibu Farah. Selamat juga kepada Juni karena dia mendapatkan juara umum kedua setelah Juli. Jadi tolong para orang tua agar bisa mendidik anaknya supaya mempertahankan hasilnya yang seperti sekarang."

Farah tersenyum setelah mendengar ucapan dari Bu Diah tentang persoalan Juni dan Juli mendapatkan Juara Umum.

"Kalau begitu terima kasih banyak ya Bu, saya pamit dulu karena masih ada pekerjaan di kantor." Farah izin pamit kepada Bu Diah

Bu Diah mengangguk, "Baik Ibu, mari." Ujar Bu Diah mempersilahkan

Farah menundukan kepalanya, "Mari Ibu."

Mamah Juli meninggalkan ruang pengambilan raport Juni dan Juli. Setelah itu Farah langsung segera kembali ke rumahnya untuk memberikan informasi kepada Juni dan Juli tentang hasil ujian mereka.

~

Dirumah Juli, didepan kamar Juli

Terdapat Juni yang sedang merenung menekuk kedua kakinya dan memeluknya. Ia sangat jengkel terhadap kedua orang tuanya yang tidak bisa menghadiri lagi pengambilan hasil ujiannya. Sebelumnya ia sudah menghubungi kedua orang tuanya dan juga Kakaknya, tetapi tidak ada satupun yang membalas pesannya.

CERITA JUNI & JULI [END]Where stories live. Discover now