Bonus Chapter #7

2.5K 44 90
                                    

Maureen Christina Sakura,
Secarik kertas, dan
Seberkas goresan tinta.

Mencintainya bukanlah pilihan yang salah. Merindukannya juga bukanlah pilihan yang salah. Tapi menyakiti diri sendiri hanya karena merindukannyalah yang merupakan pilihan yang salah.

-

Dear Diary,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dear Diary,

Lagi-lagi kita bertemu.

Lagi-lagi aku mencurahkan segala isi hati ku, mulai dari segala keresahan, segala keluh kesah, segala penat, sampai segala kerinduan yang mendalam hanya pada secarik kertas dan seberkas goresan tinta yang mengukir kata-kata indah dan menyakitkan.

Lagi-lagi aku harus mencurahkan rasa sakit yang ku alami ketika merindukannya. Karena memang rindu adalah sebuah perasaan bahagia sekaligus menyakitkan. Seharusnya aku menyadari hal itu bukan?

Namun, mengapa rasa sakit itu mendominasi? Membuat rasa bahagia itu hilang perlahan-lahan bak tertiup angin kencang. Pergi, menghilang entah ke mana.

Kini diriku hanya bisa duduk, terdiam, dan termenung sendiri dengan sebuah pena tergenggam erat di genggamanku. Mengukir kata-kata yang sekiranya dapat menggambarkan isi hatiku saat ini, menorehkan deretan kata yang jika dibaca ulang dapat menitikkan air mata.

Mencurahkan isi hati sambil memikirkan siluetnya, terbayang dirinya yang gagah menggenggam tanganku dengan erat, melindungiku dari laki-laki lain mana pun yang melirikku dengan tatapan genit. Tersenyum manis seakan menenangkan hati yang gundah. Mengelus puncak kepalaku, membuat diriku selalu merasakan ketenangan ketika bersama dengannya.

Sempat diriku merasa kebahagiaan yang dulu kumiliki menghilang, sempat diriku tidak bisa mencari kebahagiaan itu lagi, sempat diriku menyerah pada keadaan. Menyalahkan dunia, menyalahkan hidup, menyalahkan semua orang, berpikir bahwa hanya aku yang sengsara, berpikir bahwa hanya aku yang tak bahagia di dunia yang egois ini.

Egois karena memisahkan 2 orang yang dulunya berbahagia bersama, namun kini tenggelam dalam lautan luka.

Aku merasa lelah dalam hidup. Rasanya seperti mau mati karena tidak bisa menemukan kebahagiaan yang kucari, kebahagiaan yang kuingini.

Karena sebenarnya kebahagiaan yang kucari dan kuingini ada bersama dengannya.

Namun nyatanya,

Kini aku sendiri. Tidak ada senyumannya, tidak ada genggamannya, tidak ada dekapannya, tidak ada dirinya.

Sempat kubertanya-tanya dalam diriku.

Stay [Completed]Where stories live. Discover now